Kisah Mahasiswa Teknik Elektro Berkarir jadi Data Scientist Intern

Sebagai mahasiswa teknik elektro, Akbar Attallah atau yang akrab disapa Akbar ini mengaku jurusannya memiliki relevansi yang kuat dengan data. Hal itulah yang akhirnya membuatnya tertarik untuk memperdalam kompetensi data dengan mempelajari Data Science. Tak main-main, sejak duduk di bangku kuliah ia pun sering mengisi waktu kosongnya dengan mempelajari beragam materi tentang data, seperti analisis data, manipulasi data, coding, critical thinking, hingga data driven analysis.
Awal mulanya, ia hanya mempelajari materi Data Science yang memiliki korelasi dengan elektro. Namun, seiring berjalannya waktu ia semakin dibuat penasaran dengan Data Analytics. Bahkan, ia mengaku sudah menguasai coding saat ia semester 2. Hmm, Akbar benar-benar memperlihatkan kecintaannya pada Data Science ya, Sahabat DQ!
Lalu, bagaimana ya cerita Akbar hingga akhirnya kini bisa berkarir di industri data? Simak sampai habis ya, Sahabat DQ!
1. Mencari Online Course yang Terstruktur dan Mudah Dipahami
Sebelum akhirnya bergabung bersama DQLab, rupanya mahasiswa Universitas Indonesia yang satu ini sudah lebih dulu mempelajari Data Science di course lain. Namun, ia mengaku sedikit kebingungan, lantaran materi yang disediakan tidak terstruktur dengan baik. Sampai suatu hari ia melihat iklan DQLab di salah satu platform media sosial dan dari situlah ia tertarik dan mencari tahu tentang DQLab.
“Saya melihat branding DQLab ini sangat (mengarah) ke Data Analytics, dan itu cocok banget dengan kebutuhan saya, ingin memperdalam ilmu Data Analytics. Tanpa pikir panjang saya langsung coba belajar di DQLab,” kata Akbar.
Tak butuh waktu lama, ia pun akhirnya memutuskan untuk bergabung bersama DQLab. Dan sesuai dengan prediksinya, menurut Akbar DQLab memiliki sistem dan struktur pembelajaran yang mudah dimengerti untuk para pemula dan teman-teman yang tidak memiliki background pendidikan di bidang IT.
“Selain ramah untuk pemula, banyak project yang tersedia di DQLab untuk bangun portofolio data, jadi banyak ruang untuk explore skill dan persiapan karir,” ungkapnya.
Baca juga: 4 Cara Menjadi Data Scientist untuk Pemula Non IT
2. Ikut Serta sebagai Peserta Beasiswa Tetris
Keseriusannya dalam mempelajari Data Science tidak hanya ia perlihatkan dengan mempelajari secara teori, tapi juga turut aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan DQLab. Salah satunya adalah mengikuti program beasiswa Tetris. Di sini, Akbar mendapat banyak pemahaman dan pengalaman baru. Ia juga bisa belajar lebih intens dan fokus.
Namun baginya, ternyata bukan hanya ilmu baru yang berharga, melainkan juga kesempatannya dalam membangun koneksi dengan teman-teman baru dan para mentor. Tentu ini adalah kesempatan yang bisa ia manfaatkan dalam berkarir di industri data. Selain itu, ia juga merasa senang bisa membanugn portofolio data pada Capstone Project saat Tetris berlangsung.
Kebahagiannya pun tidak berhenti sampai di situ. Job Connector yang dihadirkan Tetris berhasil diraihnya. Ia pun mengaku senang bisa berkesempatang mengikuti magang di Xeratic. Dari situlah Akbar juga memiliki kesempatan magang di BCA sebagai Data Scientist.
“Enaknya di DQLab relasi & Job Connectornya bagus banget. Sebagai alumni saya sangat merasa relasi antara alumni dengan DQLab sangat terjaga,” begitu ucapnya.
Baca juga: Lulus Program Beasiswa Tetris, Afdal Berhasil Alih Profesi di Astra
3. Bangun Portofolio sebagai Persiapan Berkarir di Industri Data
Menurutnya, satu hal yang perlu dipersiapkan dalam berkarir tidak hanya soal pemahaman, tetapi juga bagaimana self branding yang kita bangun agar bisa memiliki nilai di mata perusahaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan membangun portofolio. Lalu, kenapa ya portofolio dianggap penting? Ini kata Akbar!
Melalui portofolio, baik perusahaan maupun orang lain dapat melihat sejauh mana kemampuan kita dalam berkarir. Sebab, kita bisa memperlihatkan kemampuan kita melalui hasil kerja yang pernah dikerjakan. Entah kita termasuk golongan yang beginner, intermediate, atau advance.
Dari skill yang kita perlihatkan dalam portofolio, perekrut juga bisa merepresentasikan tujuan kita, sehingga bisa menjadi pertimbangan perusahaan.
Dan satu hal yang bisa tercermin dalam portofolio yakni skill storytelling melalui pemilihan kata dan runtutan alur cerita yang kita bangun.
Gimana, Sahabat DQ pasti sudah paham kan seberapa penting portofolio untuk membangun citra dalam berkarir? Sahabat DQ tidak perlu pusing harus dari mana memulainya, karena di DQLab, Sahabat DQ juga bisa bangun portofolio dalam berbagai project yang disediakan. Yuk, mulai bergabung dan mulai belajar Data Science bersama DQLab!
Penulis: Sandi Sabar Rahman
Editor: Annissa Widya Davita
Mulai Karier
sebagai Praktisi Data
Bersama DQLab
Daftar sekarang dan ambil langkah pertamamu untuk mengenal Data Science.