Konsep Dasar Database Relasional dalam SQL
SQL merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk segala hal yang berkaitan dengan database, mulai dari menginputkan data, mengakses, hingga memanipulasi data untuk mendapatkan insight guna pemecahan masalah. Bahasa ini adalah bahasa universal yang bisa digunakan di berbagai DBMS (Database Management System), seperti MySQL, PostgreSQL, SQL Server, dan lainnya. Sehingga tidak heran jika bahasa ini menjadi skill wajib yang harus dikuasai oleh praktisi data.
Database relasional adalah salah satu jenis database yang paling umum digunakan dalam DBMS. Dalam SQL (Structured Query Language), database relasional memungkinkan penyimpanan, pengelolaan, dan pengambilan data yang terstruktur dalam tabel-tabel yang saling berhubungan. Dalam artikel ini kita akan membahas secara singkat mengenai konsep dasar dari database relational. Yuk, simak pembahasannya!
1. Tabel sebagai Struktur Dasar
Dalam database relasional, data akan disimpan dalam wadah yang dikenal dengan sebutan tabel. Tabel ini terdiri dari baris (record) dan kolom (field). Setiap tabel digunakan untuk merepresentasikan entitas tertentu, seperti pelanggan, produk, atau transaksi.
Tabel-tabel ini berfungsi sebagai struktur dasar untuk menyimpan informasi yang terkait dengan entitas tersebut, di mana setiap kolom mewakili atribut dari entitas, dan setiap baris mewakili satu instance atau catatan dari entitas tersebut.
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python
2. Primary Key dan Identifikasi Unik
Setiap tabel dalam database relasional pastu memiliki satu atau beberapa kolom yang digunakan sebagai primary key. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi data unik untuk setiap baris dalam tabel. Primary key memastikan bahwa setiap record dalam tabel bersifat unik dan dapat diidentifikasi secara spesifik.
Primary key mencegah duplikasi data dalam tabel dan mempermudah proses pencarian dan pengolahan data, karena setiap baris dapat diakses melalui identifikasi unik ini. Contohnya dalam tabel Pelanggan, kolom ID_Pelanggan bisa berfungsi sebagai primary key, dimana setiap pelanggan tidak mungkin memiliki ID yang sama.
3. Foreign Key dan Relasi Antar Tabel
Untuk menghubungkan tabel-tabel yang berbeda dalam database relasional, kita bisa menggunakan foreign key. Foreign key adalah kolom dalam satu tabel yang merujuk ke primary key di tabel lain. Relasi antar tabel ini memungkinkan data di satu tabel untuk dihubungkan dengan data di tabel lain, menciptakan hubungan seperti one-to-many, many-to-many, atau one-to-one. Ini adalah inti dari konsep "relasional" dalam database relasional, yang memungkinkan integrasi data dari berbagai tabel.
4. Integrity Constraints untuk Keamanan dan Konsistensi Data
Database relasional menggunakan berbagai jenis constraint seperti primary key, foreign key, dan unique constraints untuk memastikan keamanan dan konsistensi data. Constraint ini mencegah entri data yang tidak valid dan menjaga integritas hubungan antar tabel.
Dengan adanya constraint, database dapat memastikan bahwa semua data yang dimasukkan telah memenuhi aturan yang ditetapkan, sehingga bisa menghindari inkonsistensi data dan menjaga keandalan sistem.
Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data
Database relasional adalah struktur penyimpanan data yang efisien dan terorganisir, yang memungkinkan pengelolaan data yang kompleks melalui tabel yang saling berhubungan. Hal ini menjadikannya pilihan utama dalam berbagai aplikasi bisnis dan teknologi.
Tertarik belajar SQL? DQLab menyediakan modul SQL yang sangat cocok bagi pemula. DQLab merupakan platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan bahasa pemrograman populer, serta platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur Chat GPT. Selain itu DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula.
Selain itu, Bootcamp Data Analyst with SQL and Python juga termasuk kelas yang direkomendasikan bagi pemula yang ingin melakukan pembelajaran data untuk menjadi seorang Data Analyst. Tentunya nanti kita akan dihadapkan dengan study case yang bisa menambah portfolio data.
Untuk mendapatkan pengalaman belajar menarik, buruan sign up di DQLab. Daftar sekarang dan kejar impianmu untuk menjadi Data Analyst!
Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri