4 Contoh Sistem Operasi Biasa Digunakan untuk SQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk mengakses dan juga memanipulasi data pada sebuah database. Bahasa SQL ini digunakan oleh banyak sekali perusahaan untuk menyimpan dan juga mengelola data. SQL ini juga bisa membuat seorang pengguna untuk mengambil, menambahkan, memperbarui, dan juga menghapus data dari database.
Penggunaan SQL ini juga perlu menggunakan sistem operasi yang mendukung perangkat lunak. Beberapa macam sistem operasi yang sering digunakan untuk menjalankan DBMS (Database Management System) antara lain seperti Windows, Linux, macOS, dan juga UNIX.
Selain itu, kalian harus paham dengan perintah-perintah dasar SQL seperti UPDATE, DELETE, INSER, dan SELECT yang digunakan untuk memanipulasi data. Nah, bagaimana cara menggunakan SQL pada masing-masing sistem operasi ini? Mari kita simak pembahasannya di bawah ini!
1. macOS
macOS adalah sistem operasi yang dibuat dan dikembangkan oleh Apple. Sistem operasi ini mendukung para pengguna DBMS untuk mengoperasikan SQL. Pengembang aplikasi dengan macOS dapat memanfaatkan DBMS seperti PostgreSQL dan MySQL untuk mengelola basis data dengan menggunakan bahasa SQL.
Apple sudah menyediakan dukungan yang baik untuk menggunakan DBMS ini pada macOS, yaitu dengan menyediakan berbagai macam tools dan aplikasi pengelola basis data. Dengan keberadaan DBMS ini memungkinkan para penggunanya untuk membuat aplikasi yang menggunakan basis data secara lebih efisien dan handal pada lingkungan macOS.
Credit by CamRanger
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python
2. Windows
Windows adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation. Sistem operasi ini juga tergolong banyak sekali penggunaannya di seluruh dunia. Selain itu sistem operasi windows ini sudah mendukung berbagai kegiatan DBMS yang bisa digunakan untuk mengelola basis data dengan menggunakan bahasa pemrograman SQL.
Beberapa DBMS yang cukup populer antara lain seperti Microsoft SQL Server, Oracle Database, MySQL, SQLite, dan juga PostgreSQL. Penggunaan DBMS untuk SQL ini dapat dengan mudah dilakukan pada windows, karena windows memiliki dukungan yang baik untuk menggunakan DBMS.
Credit by windows
3. Linux
Linux adalah sistem operasi open source yang cukup populer di kalangan para programmer. Linux ini juga sudah mendukung DBMS seperti MySQL, PostgreSQL, dan juga SQLite. Ada berbagai sistem distribusi pada Linux seperti Ubuntu, Debian, Red Hat, dan lain sebagainya.
Penggunaan DBMS pada linux ini bisa dilakukan dengan cepat dan mudah yang membuat para penggunanya dapat mengimplementasikan DBMS open source ini tanpa harus membayar lisensi khusus yang mahal.
Credit by linux
Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data
4. UNIX
UNIX merupakan sistem operasi yang populer di berbagai lingkungan seperti server, workstation, dan juga superkomputer. UNIX ini mendukung beberapa DBMS yang bisa digunakan untuk mengelola database dengan menggunakan bahasa SQL seperti Oracle, IBM DB2, dna juga PostgreSQL.
DBMS pada UNIX ini memiliki kinerja yang sangat baik dan bisa diandalkan dalam lingkungan multiuser dan juga multitasking. UNIX ini juga menyediakan berbagai macam tools dan aplikasi database seperti SQL Plus dan juga IBM Data Studio.
Credit by Wikimeddia commons
Jangan lewatkan trilogi modul Fundamental SQL menarik bersama DQLab. Belum pernah ngoding? Tidak perlu khawatir, dengan belajar SQL kamu tetap bisa belajar ngoding meskipun belum familiar dengan bahasa pemrograman sekalipun.
Belajar SQL adalah langkah yang tepat untuk membangun pembiasaan kamu untuk ngoding dan semakin memperkaya skill data science kamu. Yuk, Sign up sekarang dan ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python untuk #MulaiBelajarData di DQLab! Caranya dengan Sign Up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab:
Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup
Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab
Subscribe DQLab.id untuk Akses Semua Module Premium