5 Tugas Pokok Data Analyst dalam Proses Reporting Temuan
Data analyst merupakan posisi strategis yang sangat menentukan arah kebijakan berlandaskan data. Peran data analyst tidak bisa dianggap remeh karena data yang diperoleh akan diolah menjadi informasi yang dapat diandalkan. Dalam proses reporting, mereka bertanggung jawab tidak hanya untuk menampilkan data, tetapi juga untuk menguraikan hasil temuan dengan jelas dan tepat guna. Berikut adalah lima tugas utama seorang data analyst dalam proses reporting hasil temuan.
1. Mengidentifikasi dan Memilih Data Relevan
Sebelum membuat laporan, data analyst harus memilih data yang relevan dan sesuai dengan tujuan laporan. Proses ini melibatkan data wrangling, pembersihan data, serta validasi data yang akan digunakan. Dengan mengidentifikasi data yang benar, hasil analisis dapat lebih akurat dan tepat sasaran, sehingga lebih mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait dalam organisasi.
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python
2. Melakukan Analisis Deskriptif dan Interpretasi Data
Setelah data disiapkan, data analyst akan melakukan analisis deskriptif untuk memahami pola-pola dasar dari data. Tugas ini mencakup perhitungan statistik sederhana seperti rata-rata, median, dan variabilitas, serta penggunaan visualisasi dasar untuk memberikan gambaran awal kepada audiens. Interpretasi ini sangat penting karena akan menjadi dasar dari laporan yang lebih mendalam, membantu pihak terkait dalam memahami konteks data.
3. Menggunakan Visualisasi Data untuk Meningkatkan Pemahaman
Salah satu tugas kunci data analyst dalam proses reporting adalah mengkonversi data mentah menjadi visualisasi yang mudah dimengerti. Hal ini melibatkan pemilihan grafik yang tepat, seperti grafik batang, diagram lingkaran, atau heatmap, serta penggunaan warna dan label yang jelas. Visualisasi ini sangat membantu bagi pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi pola atau tren secara cepat tanpa harus memeriksa data mentah.
4. Menyusun Narasi Temuan dengan Bahasa yang Mudah Dipahami
Selain menampilkan angka dan grafik, data analyst juga bertugas untuk menyusun narasi yang jelas dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan harus non-teknis dan disesuaikan dengan audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis. Dengan narasi yang baik, data analyst dapat menyampaikan kesimpulan dan implikasi bisnis dari data yang telah diolah, sehingga hasil analisis lebih mudah diterima dan dipahami oleh pembaca.
Baca juga : Data Analyst vs Data Scientist, Yuk Kenali Perbedaannya
5. Menyusun Rekomendasi Berdasarkan Temuan Data
Langkah terakhir dalam proses reporting adalah memberikan rekomendasi berdasarkan temuan data. Data analyst harus mampu melihat dampak dari hasil analisis terhadap tujuan bisnis, seperti peningkatan efisiensi atau penurunan biaya. Rekomendasi ini penting karena memberikan arah tindakan yang dapat diambil oleh tim manajemen atau departemen terkait untuk meningkatkan performa bisnis berdasarkan data yang telah disajikan.
Dalam proses reporting, data analyst bertanggung jawab tidak hanya pada analisis data, tetapi juga memastikan bahwa hasil temuan tersebut mudah dipahami dan dapat diterapkan. Dengan lima tugas pokok ini, data analyst membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat dan relevan.
Jika kamu ingin mempercepat karirmu di dunia data, bergabunglah dengan Bootcamp Data Analyst with SQL and Python di DQLab! Di sini, kamu akan mendapatkan pelatihan intensif yang siap membawamu ke level berikutnya. Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan dirimu sekarang!
DQLab menyajikan materi secara teori maupun praktek. Selain itu di DQLab pun menyediakan berbagai modul dan ebook dengan materi yang beragam sesuai kebutuhan. Cara bergabungnya sangat mudah. Langsung saja sign up di DQLab.id dan nikmati belajar data science!
Penulis: Reyvan Maulid