Apa Itu Database Relasional dalam SQL? Arti dan Fungsinya
SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengelola dan memanipulasi data dalam sistem basis data relasional. Kini kita semakin bergantung pada data, sehingga database relasional menjadi salah satu cara paling efisien untuk menyimpan, mengatur, dan mengakses informasi.
Dengan struktur tabel yang rapi dan kemampuan untuk membuat hubungan antara data, database relasional memungkinkan pengolahan data yang kompleks namun tetap terstruktur. Artikel ini akan membahas lebih jauh tentang apa itu database relasional, prinsip utamanya, peran SQL dalam pengelolaan database tersebut, serta contoh implementasinya dalam berbagai bidang kehidupan.
1. Apa Itu Database Relasional?
Database relasional adalah salah satu jenis sistem manajemen basis data yang dirancang untuk menyimpan, mengatur, dan mengakses data dengan menggunakan struktur tabel. Data dalam database relasional diatur ke dalam baris dan kolom, dengan setiap kolom mewakili atribut (field) dan setiap baris mewakili entitas individu (record). Pendekatan ini memungkinkan pengguna untuk membuat hubungan antara tabel melalui kunci tertentu, yang disebut sebagai relasi.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Edgar F. Codd pada tahun 1970-an, dan hingga kini, database relasional tetap menjadi pondasi utama dalam pengelolaan data modern di berbagai sektor industri. Database ini memungkinkan integrasi, efisiensi, dan keandalan dalam pengolahan data yang besar dan kompleks.
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python
2. Prinsip Utama dalam Database Relasional
Ada beberapa prinsip utama yang menjadi dasar kerja database relasional. Pertama adalah penggunaan tabel sebagai struktur utama untuk menyimpan data. Setiap tabel memiliki atribut unik yang dikenal sebagai kunci utama (primary key), yang memastikan setiap record dapat diidentifikasi secara unik.
Kedua, hubungan antara tabel dibuat menggunakan kunci asing (foreign key), yang menciptakan keterkaitan antar data di tabel berbeda. Ketiga, integritas data dijaga melalui dua prinsip utama: entity integrity (memastikan tidak ada nilai null pada kunci utama) dan referential integrity (memastikan hubungan antara tabel tetap valid).
3. SQL sebagai Bahasa Pengelolaan Database Relasional
Structured Query Language (SQL) adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengelola dan memanipulasi database relasional. SQL memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai operasi seperti menyimpan, memperbarui, menghapus, dan mengambil data dari tabel.
Terdapat beberapa kategori utama dalam perintah SQL, yaitu Data Definition Language (DDL) untuk mendefinisikan struktur tabel, Data Manipulation Language (DML) untuk memanipulasi data, dan Data Control Language (DCL) untuk mengatur hak akses.
SQL juga mendukung fitur kompleks seperti fungsi agregasi, subquery, dan indeks untuk meningkatkan efisiensi. Karena fleksibilitas dan kekuatannya, SQL menjadi bahasa standar yang diadopsi oleh berbagai sistem database relasional seperti MySQL, PostgreSQL, dan Microsoft SQL Server.
4. Contoh Implementasi Database Relasional
Contoh implementasi database relasional dapat ditemukan dalam banyak aplikasi kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam sistem manajemen pelanggan (Customer Relationship Management/CRM), database relasional digunakan untuk menyimpan data pelanggan, seperti nama, alamat, dan riwayat transaksi, yang diatur dalam tabel terpisah tetapi saling terkait.
Dalam e-commerce, data tentang produk, pelanggan, dan pesanan disimpan dalam tabel berbeda yang saling berhubungan untuk memastikan efisiensi pengolahan data. Contoh lainnya pada layanan kesehatan, di mana data pasien, dokter, dan jadwal janji temu diorganisasi dalam struktur relasional untuk memudahkan akses dan manajemen.
Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data
Nah, ternyata untuk bisa mengoperasikan database relasional, kalian perlu memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik terkait SQL. Bingung harus belajar dari mana? DQLab adalah jawabannya. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi.
Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai industri. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?
Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari
Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai
Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code
Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun
Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera ikuti DQLab LiveClass Bootcamp Data Analyst with SQL & Python dan asah kemampuan kalian dalam menggunakan SQL!