PROMO SPESIAL 12.12
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 120K!
0 Hari 4 Jam 27 Menit 58 Detik

Beasiswa Tetris Program Membawa Vicko Intern Menjadi Data Scientist

Belajar Data Science di Rumah 20-Juni-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/cf7d6880dc5d5113a590cb8c211e33ac_x_Thumbnail800.jpg

Vicko Danendra Setyo Wiyono, mahasiswa semester 4 Universitas Sebelas Maret (UNS) ini memiliki impian sebagai seorang praktisi data yang berkompeten. Untuk mewujudkan mimpinya tersebut, di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, Vicko rela mengurangi waktu bermainnya dengan mencari bekal ilmu seputar Data Science. Menurut Vicko, dengan mencuri start lebih dulu akan membuatnya mendapatkan lebih banyak pengalaman dan jam terbang.


Guna meningkatkan performanya di bidang Data Science, member DQLab yang satu ini langsung mendaftarkan diri ketika ia mengetahui adanya program beasiswa yang diusung DQLab, Tetris Program. Program beasiswa yang memberikan kesempatan internship kepada para peserta didik, membuatnya tak berpikir panjang untuk ambil kesempatan tersebut. Tak sia-sia, perjuangannya kini membuahkan hasil. Mahasiswa jurusan informatika ini pun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bergabung bersama Kompas Gramedia sebagai Data Scientist Intern.


Sahabat DQ, kira-kira seperti apa ya pengalaman yang didapatkan Vicko selama mengikuti Tetris Program?


1. Mendapatkan Ilmu Baru Tentang R dan Pentaho

Perjalanannya untuk bisa berkarir sebagai Data Scientist Intern di Kompas Gramedia terbilang cukup panjang, Sahabat DQ. Mulai dari tahap registrasi hingga ke tahap tes beasiswa, semuanya ia lalui penuh dengan hati-hati sampai akhirnya ia berhasil mendapatkan kesempatan belajar intensif selama 1 bulan penuh di Tetris Program Batch 1.


Kesempatan yang ia dapatkan merupakan anugerah baginya, karena Vicko bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Sebelumnya, Vicko hanya mempelajari SQL saat di semester awal perkuliahan. Setelah bergabung bersama DQLab, ia pun mengaku pengetahuannya tentang SQL pun bertambah melalui materi SQL yang disediakan. Sampai akhirnya mengikuti program beasiswa Tetris inilah, dirinya mengaku baru memahami tentang R dan Pentaho.


Diakui olehnya, materi R dan Pentaho yang diberikan saat Tetris Program terbilang cukup berat. Tetapi, karena sadar semuanya ia lakukan demi menggapai impiannya sebagai praktisi data andal, ia melewati itu semua dengan segala proses.


œAwalnya saya cukup kaget, karena materinya cukup berat untuk pemula. Tapi di sisi lain saya juga happy karena mentornya baik banget dan materi yang disampaikan mudah dimengerti, serta teman-teman yang sangat suportif bikin saya jadi semangat belajar, ungkap Vicko.


Baca juga: Tutorial Install Pentaho, Tools Data Science yang Powerfull


2. Cara Vicko Usir Burnout saat Belajar

Menjalani rutinitas belajar secara intensif selama 30 hari, Vicko mengaku sempat mengalami burnout saat proses belajar berlangsung. Saat burnout datang menghampiri, hal yang ia lakukan adalah berhenti sejenak dan mempelajari hal baru untuk menyegarkan pikirannya. Sesekali ia juga mengelilingi jalanan sambil mengendarai motor kesayangannya. Saat dirasa membaik, Vicko kembali melanjutkan belajar dan fokus pada tujuannya untuk mendapatkan kesempatan internship.


Baginya, salah satu untuk menghindari serangan burnout adalah mengatur manajemen waktu dengan baik. Pasalnya, Vicko harus membagi waktunya antara kuliah, kelas intensif Tetris, dan beristirahat. Meski pernah mengalami kewalahan, hal itu tak membuatnya berhenti berjuang untuk bisa menjadi praktisi data profesional.


3. Rutinitas Vicko sebagai Data Scientist Internship

Perjuangannya untuk mendapatkan kesempatan internship di Kompas Gramedia tak berhenti samapi di situ. Menurut Vicko, proses perekrutannya tak mudah, banyak hal yang perlu dipersiapkan. Salah satunya adalah presentasi project. Meski sedikit rumit, hal ini rupanya dimanfaatkan Vicko sebagai ajang memperlihatkan kemampuannya kepada para user.


Kini, Vicko yang bertanggung jawab sebagai Data Scientist Intern memiliki sejumlah tanggung jawab yang harus ia pikul. Salah satunya adalah memprediksi penjualan. Hal ini tentu menjadi tantangan baru baginya, karena ini adalah pertama kalinya Vicko mengerjakan project di perusahaan besar dengan jumlah data yang tidak sedikit. Adapun tools yang ia gunakan juga beragam, seperti Python untuk proses analisis data, SQL untuk tahap cleansing data, dan Power BU dalam proses visualisasi data.


œTentunya saya banyak riset ya untuk bisa mengimplementasikan project ini. Awal-awal saya sangat beradaptasi, yang saya lakukan adalah tetap tenang dan tetap fokus untuk belajar. Ilmu di tetris sangat berguna terutama kompetensi SQL yang sangat ini sangat terimplementasikan. Tentunya juga dibantu dengan latihan yaa, semakin banyak latihan semakin banyak pengalaman, katanya. 


Baca juga: Perjalanan Sahabat DQ Meraih Mimpi Menjadi Praktisi Data bersama DQLab


Vicko juga punya pesan nih untuk kalian, Sahabat DQ! Menurutnya, sebagai anak muda atau kalian yang masih berstatus mahasiswa di tahap awal, tidak ada salahnya mulai mempelajari semua software sebagai dasar materi di perkuliahan. Bagi teman-teman non-IT tidak perlu berkecil hati, karena kalian bisa mempelajari dasar Data Science.


œMulai masuk semester tengah, tentukan minat dan tujuan. Kalian jadi tidak hanya sekedar kuliah, kalian juga perlu explore di luar kuliah salah satunya dengan mengikuti course salah satunya DQLab, ucap Vicko berpesan kepada Sahabat DQ.

Penulis: Sandi Sabar Rahman

Editor: Annissa Widya Davita

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login