PROMO PUNCAK LEBARAN DISKON 99%
Belajar Data Science 6 Bulan BERSERTIFIKAT hanya Rp 99K!

0 Hari 1 Jam 23 Menit 29 Detik

Belajar MySQL, Yuk Simak 4 Kelebihan Kekurangannya

Belajar Data Science di Rumah 13-Agustus-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/6cc416bbfe8e7d285ccbdb3a73a04db6_x_Thumbnail800.jpg

MySQL adalah software untuk manajemen database relasional yang powerful, kaya akan fitur, dan populer karena digunakan di berbagai sektor. MySQL dulu menjadi pilihan pertama untuk sistem database open-source, kadang-kadang bahkan MySQL menjadi satu-satunya pilihan. Namun, seiring kemajuan teknologi MySQL memiliki kompetitor dan mungkin MySQL bukan menjadi pilihan yang terbaik lagi. Untuk itu, kita perlu memahami kelebihan kekurangan MySQL sebagai pembanding dengan produk database di luar sana misalnya pesaing terbesar MySQL adalah PostgreSQL. 


Dengan memahami kelebihan kekurangan MySQL kita dapat membuat keputusan dalam memilih DBMS yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Oleh karena itu, pada artikel kali ini DQLab akan membahas tentang kelebihan dan kekurangan MySQL. Yuk, simak terus artikel ini sampai selesai!


1. MySQL Memiliki Performance yang Baik Tapi, Bukan untuk Data Besar

Untuk aplikasi web, kecepatan adalah hal yang utama. User kamu tidak akan menunggu halaman untuk loading, mereka akan pergi jika aplikasi kamu tidak responsif dengan cepat. Bottleneck kinerja yang paling umum ada di database, pilih database yang memiliki performance baik. MySQL umumnya memiliki kinerja lebih baik pada request sederhana yang kami gunakan setiap hari seperti pencarian primary key, range queries, dll. Meskipun begitu MySQL tidak cocok digunakan untuk jumlah data yang besar. Karena ketika data mulai besar dan banyak, hanya query yang sederhana dan diindeks yang mendapatkan kinerja yang baik, namun untuk request yang rumit maka akan lambat. Bahkan terkadang tidak dapat memenuhi request tersebut. Untuk itu kamu perlu berhari-hari dalam merancang query SQL kamu.


Baca Juga: Yuk Cari Tahu Perbedaan Python, R, dan SQL


2. MySQL Mudah Digunakan Tapi, Sulit untuk Diukur

Produk DBMS tingkat industri sekelas Oracle, dan SQL Server memiliki banyak fitur dan kompleks, perlu administrator database khusus untuk beroperasi, dan biasanya perlu pelatihan profesional sebelumnya. MySQL mudah digunakan, karena sebagian besar tugas dapat dilakukan melalui console, jadi sebagian besar waktu kamu tidak memerlukan untuk GUI nya. Namun, MySQL cenderung lebih sulit diukur karena MySQL tidak dirancang untuk dapat diskalakan. Jika kamu mengharapkan aplikasi kamu akan memiliki pertumbuhan data yang sangat besar, maka perlu dipertimbangkan lagi keputusan untuk menggunakan MySQL sebagai database kamu. Ini mungkin berfungsi dengan baik di awal, hingga suatu hari kamu memerlukan skala untuk mendistribusikan data dari satu tabel ke beberapa tabel.

 

3. MySQL Open Source Tapi, Store Procedures and Trigger yang Terbatas

MySQL terkenal open source, yang berada di bawah naungan Oracle, yaitu sebuah perusahaan basis data yang komersial, tetapi masih open source digunakan. Dengan menggunakan software yang open source tentunya akan menghemat biaya dan fleksibel karena setiap orang dapat mengakses source codenya. Tapi, sayangnya MySQL dibandingkan dengan PostgreSQL, MySQL memiliki sedikit pilihan ketika melakukan stored procedure and trigger. Prosedur yang tersimpan memberi pengguna kembali ke enkapsulasi kode. Tetapi, di MySQL akmu tidak mendapatkan banyak pilihan seperti DBMS lain sekelas PostgreSQL.


4. MySQL Banyak yang Menggunakan Tapi, Tidak Sepenuhnya Mematuhi SQL Standar

Untuk jutaan web kecil hingga menengah hampir menggunakan MySQL sebagai pilihan terbaik mereka. Disamping itu, MySQL tidak sepenuhnya memenuhi standar SQL-92. Dimana MySQL tidak mendukung beberapa fitur standar dan memiliki beberapa ekstensi yang tidak termasuk dalam standar SQL. Ini mungkin bukan masalah serius bagi sebagian besar aplikasi web skala kecil. Tetapi akan menjadi masalah ketika kamu memiliki aplikasi besar dan kamu perlu bermigrasi dari MySQL ke DBMS lain.


Baca Juga: Mengenal Perbedaan Python, R dan SQL dalam Data Science


5. Mulai Belajar MySQL dari Query Dasarnya Bersama DQLab, Yuk!

Sekarang apa kamu salah satu orang yang ingin berkarir sebagai seorang Data Scientist ? Tapi kamu bukan dari background ilmu komputer dan statistik? Bingung harus mulai belajar dari mana ? Sudah coba belajar otodidak, malah overdosis informasi?Jangan khawatir yuk, buruan bergabung bersama DQLab. Kamu tidak akan bingung dengan urusan waktu, karena dengan kursus data science online waktu belajar kamu bisa lebih fleksibel dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun. 

Dengan materi-materi yang ditawarkan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan industri, disusun oleh mentor-mentor yang kompeten di bidangnya dari perusahaan unicorn dan startup. Jadi, jangan khawatir, kamu bisa mulai kursus data science online bersama DQLab! Sign up sekarang di DQLab.id atau klik button dibawah ini untuk nikmati pengalaman belajar yang seru dan menyenangkan! 



Penulis: Rian Tineges

Editor: Annissa Widya Davita

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login