RAMADHAN BERKAH!
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp120K!

0 Hari 2 Jam 42 Menit 9 Detik

Belajar Python : Kenalan dengan Pycharm dan Spyder Python IDE

Belajar Data Science di Rumah 09-Desember-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/69248a28d9ae05225fc74cbc317ea045_x_Thumbnail800.png

Python IDE (Integrated Development Environment) adalah software yang membantu developer untuk mengembangkan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Python yang dilengkapi GUI. Sebagai bahasa pemrograman yang memiliki banyak penggemar fanatik, banyak para developer yang mengembangkan python IDE. Dengan menggunakan python IDE tentu dapat mempermudah dalam penulisan baris-baris kode serta menjalankan kode python. Jadi, IDE merupakan paket lengkap untuk para developer dalam menciptakan lingkungan untuk bekerja lebih efisien dan praktis karena dalam IDE selain sebagai text editor, tapi juga termasuk dengan debugger, dan compiler didalamnya. 


IDE memang didesain untuk membuat workspace para developer lebih mudah. Python memiliki banyak IDE yang dapat dimanfaatkan oleh developer. Dibalik kemudahan yang ditawarkan oleh IDE, didalamnya terdapat fitur seperti syntax highlighting, automatic code formatting, debugging, build automation, save and reload.  Untuk lebih lanjutnya mari kita simak artikel dibawah ini hingga selesai, agar kamu semakin memahami tentang python IDE!


1. Pengertian Python IDE

Python IDE (Integrated Development Environment) adalah software yang membantu developer untuk mengembangkan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Python yang dilengkapi GUI. Sesuai dengan namanya, IDE mengintegrasikan beberapa alat yang dirancang khusus untuk pengembangan perangkat lunak ,yang meliputi: text editor, debugger dan compiler. Sebagian besar IDE mendukung banyak bahasa pemrograman yang berbeda dan berisi lebih banyak fitur. Lantas hal apa yang benar-benar kita butuhkan dalam lingkungan kamu dalam coding adalah fitur yang bervariasi dari aplikasi ke aplikasi yang membuat pengkodean lebih mudah: save and reload code files, run code from within the environment, debugging support, syntax highlighting, automatic code formatting.


Baca Juga: Tutorial Python: 4 Library untuk Develop Machine Learning Web Apps


2. Fitur-fitur dalam Python IDE dan Code Editor

Seperti yang sudah disebutkan pada awal paragraf tentang fitur dalam python IDE dan code editor. Kali ini kami akan membahas masing-masing dari fitur-fitur dalam python IDE tersebut. 

  • syntax highlighting: untuk menyoroti berbagai tipe syntax yang berbeda secara otomatis. Fitur ini sangat penting agar syntax mudah dibaca. Misal dalam satu kode, variable memiliki warna putih, kata kunci atau keyword berwarna hijau. Sehingga kamu lebih mudah untuk memahami syntax yang kamu lihat

  • automatic code formatting: mendukung python dapat secara otomatis melakukan indentasi, menambahkan kolom dan memasukkan seluruh end brackets yang hilang berdasarkan aturan style python. Hal ini dapat memangkas waktu yang kamu perlukan untuk mengubah format.

  • debugging: idealnya, kamu menginginkan tool yang dapat menunjukkan atau menyoroti potensi kesalahan dalam kode kamu sebelum dilakukan runtime.

  • build automation: kamu dapat mengkopi dan menyalin source code atau kode sumber compiler eksternal untuk menjalankannya sehingga membebani kamu dengan waktu ekstra dan mengurangi hal-hal yang tidak perlu.

  • save and reload: yang memungkinkan kamu untuk kembali ke versi sebelumnya jika dibutuhkan.


3. Pycharm VS Spyder

Pycharm merupakan IDE yang cukup menonjol dari segi persaingan produktivitas tools yang ada di dalamnya seperti quick fixes. Pycharm tersedia dalam tiga versi, versi apache, versi education, dan profesional. Dua versi pertama adalah open source dan dapat kamu gunakan secara gratis, sedangkan versi profesional merupakan berbayar. Versi berbayar memiliki fitur yang lebih canggih seperti manajemen database penuh dan banyak framework yang lebih penting daripada versi komunitas seperti Django, Flask, Google App, Engine, Pyramid, dan web2py. Spyder adalah IDE lintas platform dan di bawah lisensi non-copyleft (Perangkat lunak bebas non-copyleft dirilis oleh pembuatnya dengan izin untuk mendistribusikan dan memodifikasinya). Sejak 2012, komunitas ilmiah Python yang telah memelihara Spyder berkat kontribusinya. Spyder memiliki fitur dasar seperti syntax highlighter dan auto-completion dan juga mengintegrasikan banyak pustaka penggunaan ilmiah seperti Matplotlib, Numpy, IPython, Scipy. Spyder adalah IDE bersifat open-source dan gratis dan juga instalasi sangat mudah berkat pengelola paket Python.


4. Kelebihan dan Kekurangan Pycharm VS Spyder

Kelebihan utama dari pycharm adalah dukungan komunitas yang aktif, verifikasi kode langsung dan penyorotan sintaksis, dan menjalankan pengeditan dan debug kode python persyaratan eksternal apapun. Dibalik kelebihannya terdapat kekurangan dari pycharm antara lain waktu pemuatan yang cenderung lambat, dan pengaturan default mungkin memerlukan penyesuaian sebelum proyek yang ada dapat digunakan. Sebagai pembanding adapun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh spyder mulai dari dukungan komunitas yang cukup besar tetapi dependensi pada eksekusi, kaya akan fitur alat pengembang dan dokumentasi yang lengkap meskipun dependensi opsional. 


Baca Juga: Array Python : Array VS List Serupa Namun Tak Sama, Yuk, Kenali Perbedaannya


5. Nikmati Modul Machine Learning Python Lengkap dengan Studi Kasus Bersama DQLab!

Dengan modul dan materi yang update, belajar machine learning python menjadi lebih mudah dan terstruktur bersama DQLab selain itu fitur live code juga akan melatih kamu dalam mengimplementasikan materi yang telah kamu pelajari. DQLab menyediakan modul-modul up-to-date dan sesuai dengan penerapan industri yang disusun oleh mentor-mentor berpengalaman dibidangnya dari berbagai unicorn, dan perusahaan besar seperti Tokopedia, DANA, Jabar Digital dan masih banyak lagi. Yuk, belajar terstruktur dan lebih interaktif cukup dengan Sign up sekarang di DQLab.id atau klik button dibawah ini untuk nikmati pengalaman belajar yang seru dan menyenangkan!


Penulis: Rian Tineges

Editor: Annissa Widya Davita

 


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login