Cara Jitu Buat Portofolio Data Analyst yang Menarik
Halo teman-teman, mungkin sebagian dari kalian menyadari bahwa pada saat ini kita sering dimudahkan dengan segala hal yang berbentuk digital? Ya, hal ini merupakan salah satu dampak dari kecanggihan teknologi. Dari kecanggihan teknologi yang ada ini kita juga bisa mengakses informasi dengan mudah sehingga keberadaan data yang banyak ini juga perlu ditindaklanjuti dengan proses analisis data. Salah satu profesi yang bertanggung jawab untuk menganalisis data adalah data analyst. Saat ini pun sering kita jumpai portofolio data analyst sebagai salah satu kelengkapan dokumen ketika ingin bergabung dalam profesi ini.
Ketika seseorang melamar pekerjaan data analyst, selain kelengkapan berkas pelamar kerja pada umumnya pelamar kerja juga perlu melampirkan portofolio data analyst sebagai dokumen pendukung. Dalam portofolio data analyst pelamar dapat menampilkan hasil kerjanya dan kemampuannya dalam menganalisis data. Dimana hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemilik perusahaan dalam menyeleksi calon karyawan yang akan direkrut. Kira-kira bagaimanakah cara membuat portofolio data analyst yang menarik? Yuk, simak artikel berikut ini!
1. Sampaikan dengan Komunikatif
Portofolio data adalah salah satu bentuk tanda bukti bahwa seseorang telah mengerjakan suatu proyek. Dalam portofolio data seringkali orang kurang mengerti terhadap apa yang disampaikan. Oleh karena itu hasil analisis yang disampaikan dalam portofolio perlu disampaikan dengan bahasa yang komunikatif. Tujuannya adalah agar dalam tahap interpretasi data ini pembaca atau pendengar dapat memahami dengan mudah isi portofolio.
Baca juga : 4 Project Data Analyst yang Bisa Dikerjakan di DQLab
2. Tunjukkan Skill
Salah satu kunci utama dalam melamar kerja adalah memiliki skill atau keahlian yang sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. Dalam membuat portofolio data, kita juga perlu menunjukkan skill-skill data analyst yang dimiliki seperti kemampuan dalam bidang matematika dan statistika, penguasaan teknik analisis, pemilihan metode penelitian, kerangka berpikir, dan masih banyak lainnya. Dengan Dengan menampilkan skill yang baik maka akan menarik perhatian para recruiter ketika melihat portofolio.
3. Visualisasikan Portofolio
Pada saat melihat atau membaca sesuatu, tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali kita melihat dari penampilan luarnya menarik atau tidak. Walaupun bukan menjadi nilai utama, namun tampilan yang menarik dalam portofolio akan menjadi nilai tambah bagi pembacanya. Oleh karena itu kamu bisa menambahkan visualisasi data setelah proses analisis selesai. Pilih grafik visualisasi data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan kesimpulan yang akan disampaikan.
4. Lengkapi Isi Portofolio
Pada saat membuat portofolio data analyst, pastikan kamu melengkapi isi portofolio dengan lengkap. Kamu bisa mengisinya dengan berbagai informasi diri yang diperlukan seperti nama, alamat, alamat email, akun media sosial, kontak yang bisa dihubungi, dan lainnya. Selain itu kamu juga perlu mencantumkan daftar proyek yang pernah dikerjakan beserta hasilnya. Dengan demikian, recruiter akan merasa terbantu dengan informasi yang kamu berikan dan mudah menghubungi jika sewaktu-waktu diperlukan.
Baca juga : Profesi Data Analyst : Kenali Tugasnya dari A-Z
Portofolio data memanglah satu bagian yang penting bagi para praktisi data. Kamu perlu membangun portofolio data sejak sekarang. Semua itu dapat dimulai dengan mencoba beberapa modul di DQLab. DQLab menyediakan berbagai modul gratis untuk belajar dari dasar dengan bahasa yang mudah dipahami.
DQLab menyajikan materi secara teori maupun praktek. Selain itu di DQLab pun menyediakan berbagai modul dan ebook dengan materi yang beragam sesuai kebutuhan.
Cara bergabungnya sangat mudah. Langsung saja sign up di DQLab.id/signup dan nikmati belajar data science DQLab.
Penulis : Latifah Uswatun Khasanah
Editor : Annissa Widya Davita