PROMO SPESIAL 12.12
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 120K!
0 Hari 6 Jam 53 Menit 6 Detik

Cara SQL Beroperasi dalam Sistem Operasi

Belajar Data Science di Rumah 19-Agustus-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-jumat-06-2024-08-19-150553_x_Thumbnail800.jpg

SQL atau singkatan dari Structured Query Language adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola dan memanipulasi segala sesuatu dalam database relasional. Dengan memanfaatkan SQL, pengguna dapat melakukan berbagai operasi pada data, seperti menambah, menghapus, mengubah, serta mengambil data dari database. SQL tidak bergantung pada sistem operasi tertentu, sehingga dapat dijalankan di berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, dan macOS.


Sistem Operasi SQL sebenarnya bukan istilah yang umum digunakan dalam teknologi informasi atau database. Namun, dalam artikel kali ini, sistem operasi SQL akan merujuk pada Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan SQL untuk mengelola dan berinteraksi dengan database. Tertarik untuk penjelasan lebih lanjut? Yuk, simak pembahasannya!


1. Hubungan SQL dengan Database Management System (DBMS)

SQL bekerja melalui Database Management System (DBMS) seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan SQL Server. DBMS ini berfungsi sebagai software yang menangani semua operasi terkait penyimpanan, pengambilan, dan pengelolaan data dalam database. DBMS akan bertindak sebagai perantara antara SQL dan sistem operasi.


DBMS dapat berinteraksi dengan sistem operasi untuk mengelola file, memori, serta sumber daya lain yang dibutuhkan untuk operasi database. Saat pengguna menjalankan query SQL, DBMS akan menginstruksikan sistem operasi untuk melakukan operasi yang diperlukan, seperti membaca atau menulis data dari disk.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Eksekusi Query SQL

Saat pengguna menulis dan mengirimkan query SQL ke DBMS, query tersebut awalnya akan diuraikan oleh parser. Setelah itu, optimizer menentukan cara terbaik untuk menjalankan query tersebut dengan meminimalkan penggunaan sumber daya. Sistem operasi kemudian menjalankan perintah ini dengan mengakses file sistem dan memori.


Sistem operasi membantu mengeksekusi query SQL dengan menyediakan akses ke hardware dan sumber daya sistem yang dibutuhkan, seperti CPU, RAM, dan storage. Hasil dari query kemudian dikembalikan oleh DBMS kepada pengguna.


3. Manajemen Kinerja

SQL dan DBMS dapat bekerja sama dengan sistem operasi untuk mengelola buffer memory, yang berfungsi sebagai penyimpanan sementara untuk data yang sedang diakses. Hal ini bisa mempercepat operasi baca/tulis ke database dengan meminimalkan akses langsung ke disk.


Sistem operasi, bersama dengan DBMS, juga menangani indexing dan caching untuk meningkatkan kinerja query SQL. Dengan menggunakan indeks, SQL dapat menemukan data lebih cepat, dan dengan caching, sistem dapat menyimpan hasil query yang sering digunakan untuk mengurangi waktu eksekusi query berikutnya.


4. Keamanan dan Akses Data

SQL bersama dengan sistem operasi akan memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses atau memodifikasi data dalam database. Dalam hal ini akan melibatkan autentikasi pengguna dan kontrol akses, yang dikelola baik oleh DBMS maupun sistem operasi.


Sistem operasi menyediakan fitur keamanan seperti enkripsi disk dan proteksi file, sementara SQL dan DBMS bisa mengelola izin akses pada level database, untuk membantu melindungi data dari akses tidak sah dan memastikan integritas data.


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


Tertarik belajar SQL? DQLab menyediakan modul SQL yang sangat cocok bagi pemula. DQLab merupakan platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan bahasa pemrograman populer, serta platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur Chat GPT.  Selain itu DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. 


Selain itu, Bootcamp Data Analyst with SQL and Python juga termasuk kelas yang direkomendasikan bagi pemula yang ingin melakukan pembelajaran data untuk menjadi seorang Data Analyst. Tentunya nanti kita akan dihadapkan dengan study case yang bisa menambah portfolio data.


Untuk mendapatkan pengalaman belajar menarik, buruan sign up di DQLab. Daftar sekarang dan kejar impianmu untuk menjadi Data Analyst!


Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login