PROMO SPESIAL NEW YEAR SALE, DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 99K!
0 Hari 4 Jam 28 Menit 44 Detik

Data Analyst di Balik Layar: Fun Fact Data Visualization

Belajar Data Science di Rumah 16-Desember-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/2-longtail-rabu-03-2024-12-17-200602_x_Thumbnail800.jpg

Data Analyst dan data visualization merupakan kombinasi yang tidak terpisahkan. Data visualization merupakan salah satu teknik yang digunakan Data Analyst untuk membuat informasi kompleks menjadi lebih mudah untuk dipahami. Visualisasi data tidak hanya membantu para stakeholder dalam memahami trend atau pola, namun juga mempermudah proses pengambilan keputusan. Menariknya, ternyata di balik grafik dan diagram yang sering kita lihat, ada fakta-fakta menarik mengenai data visualization yang mungkin belum banyak diketahui.


Visualisasi data bukan hanya sekadar alat teknis, melainkan seni yang mampu mengubah angka menjadi cerita. IDari sejarahnya yang panjang hingga pengaruhnya terhadap persepsi emosional, data visualization memiliki banyak sisi unik yang layak dieksplorasi.


Artikel ini akan membahas beberapa fakta menarik tentang dunia data visualization yang mungkin akan mengejutkan kita dan memberikan insight baru tentang penggunaannya dalam pekerjaan Data Analyst. Yuk, simak artikel di bawah ini!


1. Data Visualization Sudah Ada Sejak 1600-an

Visualisasi data bukanlah teknologi baru yang muncul ketika booming nya Data Science. Faktanya, salah satu visualisasi pertama yang tercatat adalah "Map of the Market" yang dibuat oleh Michael Florent van Langren pada tahun 1644. Grafik ini digunakan untuk menunjukkan perbedaan estimasi jarak antara Toledo dan Roma. Meskipun telah ada sejak ratusan tahun lalu, saat ini visualisasi data terus berkembang menjadi tool penting untuk menyampaikan informasi, khususnya untuk informasi kompleks yang ingin disederhanakan.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Pie Chart Pernah Dikritik oleh Penciptanya Sendiri

Karya yang dikritik oleh orang lain adalah hal yang sangat wajar dan sering ditemukan. Namun bagaimana jika karya tersebut malah dikritik oleh penciptanya sendiri? William Playfair, pencipta pie chart pada tahun 1801, sebenarnya tidak terlalu mendukung penggunaannya secara luas.


Banyak pakar data saat ini, termasuk Edward Tufte yang merupakan seorang American Statistician & Professor juga mengkritik grafik pie karena cenderung sulit dibaca jika digunakan dengan banyak kategori. Meski begitu, grafik pie tetap populer hingga sekarang karena tampilannya yang sederhana dan menarik. Pie chart akan lebih cocok dengan data yang memiliki 3-5 kategori.


3. Visualisasi Data Dapat Mempengaruhi Persepsi Emosional

Visualisasi data bisa menjadi salah satu senjata yang digunakan untuk mempengaruhi persepsi audiens secara emosional. Visualisasi data terdiri dari berbagai elemen seperti bentuk chart, warna yang digunakan, legend, dan lainnya. Warna dalam visualisasi data memiliki dampak psikologis yang signifikan.


Misalnya, warna merah sering dikaitkan dengan bahaya atau kerugian, sementara hijau melambangkan pertumbuhan atau keuntungan. Pemilihan warna yang tepat dapat memengaruhi cara audiens memahami dan merespons data.


4. Infografis Pernah Menjadi Karya Seni Terkenal

Selain digunakan untuk menampilkan data kompleks dengan lebih simple, visualisasi data juga berkaitan dengan estetika. Faktanya, sebelum data visualization digunakan secara teknis, banyak visualisasi data di abad ke-19 yang dianggap sebagai karya seni.


Contohnya adalah diagram "Napoleon's March" oleh Charles Minard pada tahun 1869, yang menggambarkan invasi Napoleon ke Rusia. Visualisasi ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik dalam sejarah data visualization karena mampu menyampaikan data kompleks dengan sangat jelas.


Baca juga : Data Analyst vs Data Scientist, Yuk Kenali Perbedaannya


Visualisasi data dalam pekerjaan Data Analyst menjadi salah satu bagian penting yang harus dikuasai. Tidak hanya dijadikan sebagai alat menyampaikan informasi, namun juga harus bisa terlihat indah dari segi estetikanya. Itulah mengapa, Data Analyst perlu memahami dasar-dasar dan fakta menarik dari data visualization.


Tertarik menjadi Data Analyst? Bootcamp Data Analyst adalah pilihan yang sangat baik bagi untuk memasuki dunia analisis data dengan cepat dan efisien. DQLab adalah salah satu lembaga kursus yang menyediakan bootcamp bagi mereka yang tertarik menjadi Data Analyst, yaitu Bootcamp Data Analyst with SQL and Python.


DQLab merupakan platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan bahasa pemrograman populer, serta platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur Chat GPT. Selain itu DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula.


Yuk sign up di DQLab untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik. Daftar sekarang dan kejar impianmu untuk menjadi Data Analyst!


Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri






Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login