Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS

Data Journalism, Skill Jadi Data Scientist Andal

Belajar Data Science di Rumah 11-Oktober-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/53e46b6295577805d0bcf8fbe3e369dd_x_Thumbnail800.jpg

Data Scientist merupakan salah satu profesi yang digadang-gadang menjadi profesi yang paling diminati sampai tahun 2027 versi Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (Bureau of Labor Statistics United States). Tom Davenport, seorang praktisi data menuliskan pandangannya di Harvard Business Review.


Beliau menjelaskan bahwa kebutuhan data Scientist saat ini untuk berkomunikasi dalam bahasa yang mudah dipahami merupakan tantangan yang sulit. 


Walaupun memang Data Scientist tugasnya nanti lebih berfokus pada analisis data dan pemecahan masalah, tetapi tidak semua memiliki keterampilan khusus untuk menjelaskan data melalui teknik cerita yang baik, mudah dipahami bagi orang awam data dan uraian kalimat yang dapat menjadi jawaban atas keresahan permasalahan yang dirasakan oleh bisnis. 


Apabila mereka berhasil untuk merangkai kata dengan baik dan menjelaskannya dengan bantuan visualisasi data maka orang akan engage dengan penyampaian dan presentasi yang sudah disajikan.


Seorang data Scientist yang baik di samping dapat mengembangkan model yang hebat, mengekstrak wawasan yang cerdas, dan memecahkan masalah yang kompleks juga didukung pula dengan skill komunikasi yang baik.


Salah satu skill yang perlu dikuasai oleh data Scientist adalah data journalism, yang mana data Scientist akan melaporkan hasil analisis ke dalam bentuk presentasi dan menyampaikannya kepada pihak manajerial untuk dijadikan sebagai rekomendasi dalam pengambilan keputusan bisnis. 


Apabila penjelasan yang disampaikan oleh mereka sulit dipahami, bisa jadi kesalahan yang terjadi terletak pada cara menyampaikannya. Tidak semua orang paham dengan cara dan alur analisisnya apalagi soal angka mereka pun tidak paham. Padahal angka sendiri dalam ilmu statistik pastinya punya makna tersendiri. 


Maka dari itu, skill ini disebut sebut menjadi salah satu kunci sukses menjadi seorang Data Scientist andal. Apa saja dan bagaimana caranya melatih skill ini? Kita kupas lebih dalam melalui artikel berikut ini yuk sahabat DQLab!


1. Pengertian Data Journalism

Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita masuk ke pengertian dari Data Journalism itu apa sih. Data journalism atau jurnalisme data adalah kegiatan pengumpulan, analisis, penyiapan informasi digital dengan tujuan publikasi jurnalistik.


Jurnalisme data merupakan bentuk khusus dari laporan investigasi dengan menggunakan data dan aplikasi data statistik untuk mengembangkan laporan yang disajikan secara visual.  

data scientist


Definisi lain dari Antonopoulos dan Karyotakis dalam The SAGE International Encyclopedia of Mass Media and Society (2020) menyebutkan bahwa jurnalisme data adalah sebuah cara untuk menyusun laporan, memberikan wawasan yang lebih mendalam dan menyoroti data yang relevan terkait isu-isu terkini yang dikemas dalam konten interaktif melalui alat visualisasi data seperti tabel, grafik, infografis dan lain-lain. 


Pengertian ini memang diperuntukkan untuk tenaga jurnalis. Namun karena sekarang adalah eranya data maka seorang data scientist tidak terlepas dari data sebagai alat bantunya.


Setelah melakukan pengolahan dan analisis data maka data scientist akan menyusun laporan untuk dipresentasikan kepada pihak manajerial dalam bentuk penjelasan data dan angka. Dengan jurnalisme data maka dapat membantu data scientist untuk menceritakan kisah yang rumit menjadi infografis yang menarik.


Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist


2. Manfaat Data Journalism

Apabila data scientist memiliki kemampuan dalam jurnalisme data maka setiap informasi yang disampaikan akan bermakna. Jurnalisme data memberikan kesempatan untuk berbagi informasi dan mendapatkan wawasan atas data yang telah diperoleh.


Kita jadi lebih banyak untuk memahami dunia di sekitar kita dengan menggunakan angka dan fakta. Jurnalisme data juga membantu kita untuk menemukan tren, masalah dan pola baru. 


data scientist


Data yang kita punya sekarang ini sangat membantu dalam menyusun rekomendasi kebijakan yang tepat. Mengutip Faisal Karimi bahwa data journalism memiliki tahapan yaitu data yang ingin kita cari, kemudian dari data tersebut difilter atau dipilah-pilah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis.


Dari hasil filtering data yang sudah kita lakukan maka data akan divisualisasikan dalam berbagai bentuk. Bisa dalam bentuk grafik, infografis, tabel dan lain-lain. Visualisasi data yang sudah dibuat akan dikemas dalam teknik cerita yang menarik.


3. Contoh Data Journalism

Banyak sekali contoh dari Data Journalism khususnya dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang data scientist. Ada tiga contoh yang bisa diaplikasikan dalam membuat teknik penceritaan data yang menarik yaitu Jurnalisme Data Kuantitatif, Jurnalisme Data Kualitatif dan Jurnalisme Data Visual. 


Jurnalisme data kuantitatif berfokus pada angka dan gambar. Sedangkan jurnalisme data kualitatif menggunakan wawancara, survei dan metode lainnya dalam menemukan informasi yang mendukung. Terakhir adalah jurnalisme data visual dengan menonjolkan gambar dan grafis untuk mendukung penyampaian informasi.


Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

data scientist


Jurnalisme Data Kuantitatif

Jurnalisme data kuantitatif berfokus pada data dan angka. Biasanya ditemukan dalam publikasi digital seperti contohnya The Guardian, Fast Company dan Quartz. Apabila menggunakan jurnalisme data kuantitatif maka seorang  data scientist perlu pemahaman angka yang kuat dan memahami software analisis statistik seperti Excel, SPSS dan lain-lain.


Berikut adalah keuntungannya ketika seorang data scientist mengaplikasikan jurnalisme data kuantitatif:

  • Semua hal yang berkaitan dengan jurnalisme data kuantitatif berdasar pada angka dan fakta. Tidak sekedar hanya kata-katanya saja.

  • Jurnalisme data kuantitatif dapat membantu organisasi dalam melakukan identifikasi preferensi konsumen, riset pasar, analisis tren dan lain-lain

  • Sangat mudah dipahami, dianalisis dan diintepretasikan

  • Dapat diselesaikan dengan menggunakan model statistik untuk membahas permasalahan terkini

  • Tidak perlu expert atau membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu untuk membuat sebuah jurnalisme data kuantitatif


Jurnalisme Data Kualitatif

Jurnalisme data kualitatif biasanya dituliskan dalam bentuk transkrip wawancara, review dokumen, rekaman obrolan dalam sesi wawancara. Tujuannya adalah agar data scientist ini mampu menangkap informasi berdasarkan riset kualitatif yang telah dilakukan.


Jurnalisme data kualitatif mengandalkan teknik penceritaan data yang menarik dan engaging. Berikut adalah keuntungannya jika menggunakan jurnalisme data kualitatif:

  • Mengurangi bias akibat human-error

  • Tidak menggunakan operasi angka hanya kata-kata saja

  • Menggunakan teknik bercerita dan banyak orang justru lebih memilih bercerita daripada menonjolkan angka saja


Jurnalisme Data Visual

Jenis yang ketiga yaitu Jurnalisme data visual. Dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya maka jurnalisme data visual adalah jenis yang paling baru. Biasanya yang menerapkan jenis ini adalah Business Insider dan BBC.


Adapun keluaran dari jurnalisme data visual biasanya berbentuk infografis yang populer di tengah-tengah kita. Hal ini dikarenakan infografis merupakan kombinasi antara informasi yang disajikan berupa kalimat dengan gambar sebagai pendukungnya untuk melakukan teknik penceritaan data.


Berikut adalah keuntungannya apabila data scientist menggunakan teknik jurnalisme data visual:

  • Gambar dan grafis membuat infografis menjadi lebih mudah untuk dipahami

  • Memberikan wawasan kepada pembaca apabila teknik penceritaan yang dikemas menjadi lebih menarik

  • Membuat infografis menjadi lebih mudah untuk menangkap informasi karena tidak memiliki banyak ruang


Baca juga : Yuk Kenal Role Data Scientist, Profesi Menarik Dengan Gaji Besar


4. Pentingnya Data Journalism untuk Data Scientist

Jurnalisme data terletak di persimpangan banyak bidang, termasuk ilmu data, statistik, ilmu komputer, desain grafis, desain pengalaman pengguna, penulisan nonfiksi kreatif, produksi media, penelitian arsip, dan banyak lagi.


Tujuan utamanya adalah untuk mengomunikasikan kisah yang diceritakan oleh data dengan cara yang dapat diakses, memungkinkan mereka yang tidak memiliki literasi data yang luas untuk memahaminya. 

data scientist


Jurnalisme data adalah jenis jurnalisme dimana data scientist membuat laporan menggunakan kumpulan data yang sangat besar. Hal ini mencerminkan semakin pentingnya data numerik dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis. Melalui penggunaan infografis dan visualisasi data, jurnalisme data membantu dalam menceritakan kisah yang rumit.


Nah, jadi gimana sudah pada tahu kan kalau misalnya data journalism juga merupakan skill yang sangat dibutuhkan dalam menyusun teknik bercerita yang baik.


Bersama DQLab kamu bisa belajar tiga bahasa pemrograman yaitu R, Python dan SQL dan Excel sekaligus dalam satu akun. Kamu bisa mulai dulu dengan cobain modul gratis dari kita yaitu “Introduction to Data Science with R” dan “Introduction to Data Science with Python”. 


Yuk, sign up melalui form dibawah ini untuk mulai belajar Data Science bersama DQLab!


Penulis: Reyvan Maulid

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login