Data Scientist : Profesi Idaman dengan Tanggung Jawab Besar, Kenali 4 Softskillnya Yuk

Jika kamu merupakan salah satu orang yang tertarik untuk menjadi Data Scientist, mungkin kamu perlu membaca artikel ini. Data Scientist merupakan pekerjaan yang cukup berat tanggung jawabnya, sehingga mereka akan dituntut untuk menguasai hard skill seperti kemampuan di bidang statistika/matematika, programming, serta domain bisnis. Selain hard skill, soft skill tidak kalah penting dalam menunjang keberlangsungan karir seorang Data Scientist.

Soft skill bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari dan bisa langsung diterapkan dalam pekerjaan. Soft skill terbentuk dari kebiasaan dan rutinitas kita, sehingga proses untuk bisa menguasai soft skill ini terbilang lebih lama dibandingkan proses menguasai hard skill. Kali ini, aku akan membagikan beberapa soft skill dari Data Scientist yang mungkin bisa kamu pertimbangkan dari sekarang untuk mulai mempelajarinya agar bisa mempermudah pekerjaanmu. Apa saja itu? Check this out!

1. Ketertarikan dengan Data

Menjadi seorang Data Scientist membuatmu akan selalu berhubungan dengan data. Kamu harus mulai membuat dirimu tertarik dengan data. Faktanya, kita akan lebih mudah mengerjakan banyak hal untuk sesuatu yang kita sukai. Menentukan metode analisis yang akan digunakan terbilang susah-susah gampang, mengingat metode yang ada sangatlah banyak dan tidak bisa digunakan untuk semua jenis data. Dengan memiliki ketertarikan akan data, kamu bisa mulai mencari tahu metode seperti apa yang cocok dengan data yang kamu miliki. Semakin banyak jenis data yang kamu gunakan maka akan semakin banyak metode analisis yang kamu kenali juga.

Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist

2. Skeptisisme

Skeptisisme merupakan soft skill yang tidak kalah penting di dalam profesi Data Scientist. Tahu kah kamu? Skeptisisme jika dilihat dari KBBI ternyata berarti keragu-raguan. Mengapa seorang Data scientist harus memiliki skill ini? Data Scientist harus memastikan data yang digunakan merupakan data yang benar-benar valid agar hasil analisisnya dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan keadaan yang terjadi saat ini. Bayangkan saja jika seorang Data Scientist tidak memiliki keraguan akan data yang akan digunakan untuk analisis, bisa saja hasil analisisnya tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi. Hal ini kemudian akan berdampak pada kesalahan dalam membuat keputusan.

3. Komunikasi

Komunikasi menjadi skill yang sangat dibutuhkan dalam pekerjaan apapun, terlebih jika pekerjaan itu membutuhkan penyampaian hasil temuannya ke atasan. Data Scientist merupakan salah satu posisi yang diwajibkan untuk menyampaikan hasil temuan dari analisisnya kepada para pemegang kebijakan atau yang disebut dengan stakeholder. Pembuatan keputusan untuk sebuah perusahaan akan didasarkan pada penyampaian yang dituturkan oleh Data Scientist. Dengan menguasai skill komunikasi, Data Scientist akan mudah untuk menyampaikan hasil temuannya dengan rapi, terstruktur, serta mudah untuk dipahami.

4. Ketajaman Bisnis 

Untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian yang dialami oleh perusahaan, tentu dalam melakukan analisis, seorang Data Scientist dituntut untuk menggunakan skill ketajaman bisnisnya juga. Kemampuan akan ketajaman bisnis membuat seorang Data Scientist dapat memilah hal-hal apa saja yang bisa disampaikan dalam temuannya yang akan membuat keuntungan perusahaan semakin meningkat. Jika kamu adalah seorang Data Scientist yang bekerja di bidang akademik, maka skill ini tidak begitu dibutuhkan.

Baca juga : Yuk Kenal Role Data Scientist, Profesi Menarik Dengan Gaji Besar

5. Tertarik Belajar Data Science? Di DQLab Aja Yuk!

Salah satu bahasa pemrograman yang wajib dikuasai oleh seorang Data Scientist adalah Python. Nah, kamu bisa mendapatkan materi yang menarik mengenai Python dan juga bahasa pemrograman lainnya yang sering digunakan oleh Data Scientist seperti R dan SQL di DQLab, loh. Bahkan DQLab juga menyediakan modul gratis œIntroduction to Data Science with Python yang bisa kamu nikmati setelah kamu sign up di DQLab. Yuk, tunggu apa lagi?

Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri