KEJUTAN PAYDAY - DISKON 98%
Belajar Data Bersertifikat 12 Bulan hanya 180K!
1 Hari 15 Jam 45 Menit 53 Detik

Fariz Seorang NON IT yang Sukses Berkarir Melalui Beasiswa Tetris Program

Belajar Data Science di Rumah 29-Juni-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/078b91b64b3602797b3bea416c707ac8_x_Thumbnail800.jpg
Follow Instagram dan LinkedIn kami untuk info karir dan topik menarik

Saat ini, menjadi praktisi data mungkin adalah impian banyak orang. Baik yang memiliki latar pendidikan di bidang IT, maupun yang tidak. Hal ini juga dirasakan oleh pria lulusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, Fauzan Fariz Gahara. Fariz yang bukan berasal dari kalangan IT berhasil membuktikan jika dirinya bisa memiliki kesuksesan di dunia Data Science sebagai Data Analyst Intern di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Consultant. Pencapaiannya tersebut ia raih melalui perjuangannya dengan mengikuti beasiswa Tetris Program Batch 1.


Kecintaannya pada dunia data, membuatnya tertarik untuk mengikuti program beasiswa yang diluncurkan DQLab ini. Kecintaannya ini bermula saat ia duduk di bangku SMA. Sejak itu, Fariz mengaku sudah akrab dengan coding dan proses analisa data. Tak ayal, ia pun segera mendaftarkan diri saat pendaftaran Tetris Program Batch 1 dibuka. Namun sebelum akhirnya menerima beasiswa Tetris, Fariz sudah lebih dulu rajin mengikuti sejumlah bootcamp yang diselenggarakan DQLab.


Sahabat DQ ingin tahu cerita keseruan Fariz selama mengikuti Tetris Program Batch 1? Jangan kemana-mana ya!


1. Mengimplementasikan Bekal Ilmu saat Duduk di Bangku SMA

Sebelum mengikuti Tetris Program, Fariz sempat bekerja di salah satu perusahaan. Pengalaman kerja sebelumnya yang tidak bersinggungan dengan Data Science, membuatnya bersemangat untuk mencari pekerjaan di industri data. Dengan niat dan tekad yang kuat, akhirnya membuat Fariz mengikuti Tetris Program. Puji syukur, niat dan tekadnya berhasil mendatangkan kesempatan internship sebagai Data Analyst.


Meski bukan berasal dari kalangan non-IT, Fariz mengaku sempat mendapatkan bekal ilmu seputar coding saat duduk di bangku SMA. Bermodalkan pelajaran SMA, Fariz mencoba mengimplementasikan ilmu tersebut pada kelas intensif Tetris Program Batch 1.


œSaya udah punya bekal bahasa Python, terus logical thinking saya juga sudah terasah saat SMA. Jadi saya lebih percaya diri untuk terus belajar di program beasiswa ini, tutur Fariz.


Baca juga: Persiapan untuk Memulai Karir di Bidang Data Versi Sandi Member DQLab


2. Pengalaman Berkesan Fauzan selama Mengikuti Tetris Program

Pengalaman berkesan selama mengikuti kelas intensif di Tetris Program Batch 1 tentunya membuat Fariz berkenalan dengan sejumlah tools baru, yakni Pentaho dan R. Awalnya, Fariz mengaku tidak kaget dengan Pentaho. Namun setelah dipelajari, rupanya tools yang satu ini cukup membuat para pemula terkejut. Tapi baginya, selama yang ia jalani seru, Fariz justru tertantang selama mengikuti proses belajarnya.


Saat itu, Fariz mengikuti Tetris Program Batch 1 bersamaan dengan waktu kerja. Hal itu ia akui cukup mempuatnya lelah. Tetapi, tekad yang kuat berhasil mengantarkannya sampai di titik ini, Sahabat DQ!


œPada saat itu saya masih bekerja, jadi waktu rasanya cepat sekali, dari pagi udah ketemu pagi lagi. Pagi kerja, pulang belajar. Kalau ditanya cape, badan saya capek sekali. Tapi saya punya tekad yang bulat untuk mencapai mimpi saya menjadi praktisi data, yah jadi capeknya ngga saya rasa-rasa, katanya.


3. Pentingnya Membangun Positive Mindset

Selain bermodalkan niat dan tekad yang kuat, menurut Fariz penting untuk membangun positive mindset. Hal ini baginya sangat mempengaruhi keadaan mood saat belajar lho, Sahabat DQ. Dengan membangun mindset sebagai pejuang, kita tidak akan mundur saat lelah dan rintangan datang. Istirahat perlu, akan tetapi segera kembali ke track demi mencapai target yang dituju ya!


Fariz tak mengelak, ada satu momen yang membuatnya sedikit down. Momen itu terjadi saat ia memasuki tes Capstone Project. Namun, waktu yang terus berjalan membuatnya ia memilih keputusan, fight atau failed. Setelah direnungi, Fariz akhirnya memilih untuk tetap fight meski rintangan terasa semakin berat. Baginya, lebih baik gagal karena sudah berusaha, dibandingkan harus gagal karena tidak berusaha. Walau hasilnya sama-sama gagal, tetapi kepuasannya berbeda.


œGrowth is painful, but stay in the same place is more painful. Pesan saya untuk teman-teman yang sedang berjuang, yuk semangat bangun tekad yang kuat, tentunya konsisten dalam belajar, karena saya membuktikan sendiri tidak ada kata terlambat untuk belajar, ungkap Fariz.


Kini, Fariz sedang menikmati hasil perjuangannya sebagai Data Analyst Intern. Walau kenyataannya, Fariz tetap perlu berjuang dalam menjalani tanggung jawabnya. Sahabat DQ juga bisa kok seperti Fariz. Yuk, buktikan sendiri keuntungannya dan mulai belajar Data Science di DQLab!



Penulis: Sandi Sabar Rahman

Editor: Annissa Widya Davita

Mulai Belajar
Data Science Sekarang
Bersama DQLab

Buat Akun Belajar & Mulai Langkah
Kecilmu Mengenal Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login