PROMO PUNCAK LEBARAN DISKON 99%
Belajar Data Science 6 Bulan BERSERTIFIKAT hanya Rp 99K!

1 Hari 4 Jam 1 Menit 31 Detik

Formula Standar Deviasi di Excel untuk Olah Data

Belajar Data Science di Rumah 16-Januari-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/2356b8cdf3b80c232e47669ebe19cfc6_x_Thumbnail800.jpeg

Excel sebagai salah satu tools pengolahan data, tentu saja memiliki fitur yang memungkinkan kita untuk melakukan perhitungan statistika. Statistika merupakan ilmu yang berhubungan dengan data, mulai dari proses merencanakan, mengumpulkan, mengolah, menyajikan hingga menginterpretasikan data. Tidak bisa dipungkiri, ilmu statistika ini memegang peranan penting dalam pekerjaan para praktisi data atau orang-orang yang bekerja dengan data setiap harinya.


Pada pelajaran statistika dasar, kita akan mengenal ukuran pengelompokan data dan ukuran penyebaran data. Ukuran pemusatan data merupakan nilai yang digunakan untuk menggambarkan sekumpulan data  dengan mengidentifikasi pusat dari data tersebut. Contohnya adalah mean, median, dan modus. Sementara ukuran penyebaran data adalah nilai yang digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh nilai data berbeda dengan pusat data. Contohnya ada range, variansi, dan standar deviasi.


Dalam artikel ini kita akan membahas salah satu contoh penggunaan ukuran penyebaran data yaitu standar deviasi dengan menggunakan Excel. Yuk, simak pembahasannya!


1. Apa itu Standar Deviasi?

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara mencari standar deviasi di Excel, kita mungkin harus mengetahui penjelasan mengenai apa itu standar deviasi terlebih dahulu. Secara umum, standar deviasi digunakan untuk mencari tahu seberapa jauh data statistik menyimpang dari nilai rata-rata. Semakin kecil nilai standar deviasi, maka itu menunjukkan bahwa semakin mendekati rata-rata, sementara semakin besar nilainya, maka variasi datanya semakin lebar dan menjauhi rata-rata. Salah satu tujuan penggunaan standar deviasi adalah untuk memastikan apakah data sampel dapat mewakili data populasi. Rumus standar deviasi ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1894 oleh Karl Pearson.


Berikut adalah rumus umum standar deviasi untuk sampel:

Excel

Sementara untuk rumus populasi, mirip dengan rumus sampel :

Excel


Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja


2. Mengenal Formula Secara Umum di Excel

Excel

Salah satu fitur menarik yang disediakan Excel adalah formula. Berdasarkan definisi nya formula Excel merupakan suatu rumusan untuk mengungkapkan ekspresi di Excel. Tujuan penggunaan formula adalah agar proses mengolah data menjadi lebih mudah. Kita bisa memanfaatkan formula untuk memproses data hanya dalam cell, atau dalam range yang tersedia di Excel. Pada dasarnya formula Excel baru akan bekerja jika dimulai dengan tanda sama dengan (=). Perhitungan standar deviasi dan perhitungan statistik lainnya juga tersedia di Excel. Untuk menemukan formula apa saja yang tersedia di Excel, kamu bisa pergi ke menu Formulas.


3. Standar Deviasi untuk Populasi

Perhitungan standar deviasi, bisa dilakukan untuk data populasi maupun data sampel. Perhitungan standar deviasi dalam Excel untuk populasi maupun sampel juga dibedakan. Jika ingin melakukan perhitungan untuk populasi, kita bisa memanfaatkan rumus STDEV.P dan STDEVPA. Perbedaan antara keduanya hanya di logik nya saja, dimana STDEV.P akan menghitung standar deviasi dari data populasi dengan mengabaikan nilai teks atau nilai logika yang tersedia dalam range data. Sementara STDEVPA akan menghitung nilai standar deviasi dengan tetap memproses nilai logika atau pun teks jika tersedia.


Berikut contoh perhitungan deviasi untuk populasi:

Excel

Hasil dari perhitungan menggunakan STDEV.P dengan STDEVPA tidak ada perbedaan nilai karena semua cell dari range data berisi angka. Kita akan mendapatkan perbedaan jika salah satu data bukan angka.


4. Standar Deviasi untuk Sampel

Untuk perhitungan standar deviasi sampel di Excel bisa menggunakan STDEV untuk Excel versi 2007 ke atas, sementara untuk versi yang lebih lama bisa menggunakan STDEV.S dan STDEVA. Sama seperti sebelumnya, perbedaan antara STDEV dengan STDEVA hanya terletak pada nilai angka yang dibaca, dimana STDEV akan menghitung populasi untuk sampel namun akan mengabaikan nilai logika atau teks, sementara STDEVA tidak mengabaikan nilai logika dan teks dalam perhitungan standar deviasi sampel.


Berikut adalah contoh nya:

Excel

Dari hasil perhitungan standar deviasi di atas, kita bisa melihat bahwa nilai standar deviasi yang dicari dengan menggunakan STDEV dengan STDEVA menghasilkan nilai yang sama karena dalam range data hanya terdapat data numerik. Kemudian dengan menggunakan data yang sama, ternyata nilai standar deviasi populasi akan berbeda dengan nilai standar deviasi jika dianggap sebagai sampel.


Baca juga : Kenali Rumus IF pada 3 Kondisi dengan Excel


Proses pembelajaran Excel tidak semudah yang dibayangkan, karena semakin di eksplor ternyata ada banyak hal-hal menarik yang bisa dilakukan oleh Excel, seperti membuat data story telling, menggunakan formula, melakukan analisis, dan lainnya. 


Tapi gimana ya caranya bisa menguasai hal-hal tersebut dengan cepat padahal tidak pernah belajar Excel sama sekali? Tenang saja, karena hal-hal yang dijelaskan di atas bisa kamu pelajari di Live Class DQLab yang berjudul “Bootcamp Data Analyst with Excel” yang akan diadakan di 26 February sampai 16 April 2023. Untuk kamu yang memiliki aktivitas lain di weekdays, tenang saja karena kelas ini dilaksanakan saat weekend. Jangan sampai kamu melewatkan kesempatan untuk belajar Excel dari para mentor yang sudah berpengalaman dengan Excel. 


Yuk, tunggu apalagi? Buruan daftar dan buka peluangmu menjadi Data Analyst!


Penulis: Gifa Delyani Nursyafitri

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login