PAYDAY SALE! DISKON 95%
Belajar Data Bersertifikat 12 Bulan hanya 180K!
0 Hari 2 Jam 38 Menit 5 Detik

Fungsi Keuangan Excel NPV & Cara Hitungnya

Belajar Data Science di Rumah 03-April-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/kv-2-banner-longtail-selasa-08-2024-04-05-205816_x_Thumbnail800.jpg

Excel adalah salah satu tools yang sangat efektif dalam melakukan analisis keuangan, termasuk perhitungan Net Present Value (NPV). Dengan menggunakan fitur-fitur yang ada di Excel, perusahaan dapat dengan mudah menghitung dan menganalisis kinerja keuangan, serta menilai proyek dan investasi dengan lebih efisien.


Untuk menghitung NPV di Excel, SahabatDQ hanya perlu menggunakan rumus "NPV" dengan memasukkan tingkat diskonto dan arus kas masuk atau keluar dari proyek. Masih belum ada gambaran ya untuk caranya? Tidak perlu khawatir, pada artikel ini kita akan membahas lebih lanjut dan praktik langsung dengan data sederhana. Yuk simak dengan baik pembahasannya!


1. Apa itu NPV?

NPV (Net Present Value) adalah sebuah metode analisis keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi proyek atau investasi dalam perusahaan. Metode ini berfokus pada perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk (pendapatan) dan arus kas keluar (biaya) dari suatu proyek investasi selama periode waktu tertentu.


Dalam analisis NPV, arus kas masuk dan keluar diestimasi berdasarkan proyeksi keuangan di masa depan, dan kemudian di-"diskon" kembali ke nilai saat ini menggunakan tingkat diskon tertentu, yang biasanya merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan atau tingkat diskonto dari perusahaan tersebut. Tujuan dari NPV adalah untuk menilai apakah proyek atau investasi tersebut akan menghasilkan nilai tambah (positif NPV) atau mengakibatkan kerugian (negatif NPV) bagi perusahaan.


Rumus NPV adalah sebagai berikut:

Excel

Dimana:

  • CFt adalah arus kas bersih pada periode ke-t.

  • r adalah tingkat diskon yang digunakan untuk mendiskonto arus kas ke nilai saat ini.

  • n adalah jumlah total periode waktu proyek.


NPV adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam pengambilan keputusan investasi karena mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan memungkinkan perusahaan untuk membandingkan proyek dengan tingkat pengembalian yang berbeda. Dalam pengambilan keputusan investasi, biasanya proyek dengan NPV positif dipilih, sementara proyek dengan NPV negatif dihindari.


Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja


2. Kegunaan Perhitungan NPV bagi Perusahaan

NPV memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi dan penilaian proyek. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

  • Penilaian proyek yang lebih akurat: NPV mempertimbangkan nilai waktu dari uang dengan menggunakan tingkat diskon yang sesuai. Dengan demikian, NPV memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai sebenarnya dari proyek atau investasi di masa depan.

  • Pengambilan keputusan yang lebih baik: Dengan menggunakan NPV, perusahaan dapat membandingkan proyek-proyek dengan tingkat pengembalian yang berbeda atau durasi yang berbeda secara objektif. Ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi proyek-proyek yang memiliki potensi keuntungan tertinggi dan menghindari proyek-proyek yang berisiko menghasilkan kerugian.

  • Evaluasi alternatif: Dengan menggunakan NPV, perusahaan dapat membandingkan berbagai alternatif investasi, termasuk ukuran proyek yang berbeda, tingkat risiko yang berbeda, atau jangka waktu yang berbeda. Ini membantu perusahaan untuk memilih opsi investasi terbaik yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko mereka.


Meskipun NPV memiliki banyak manfaat, perlu diingat bahwa analisis ini hanya efektif jika estimasi arus kas dan tingkat diskonto yang digunakan akurat. Selain itu, NPV juga harus dipertimbangkan bersamaan dengan analisis lainnya, seperti tingkat pengembalian internal (IRR) atau payback period, untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang proyek atau investasi yang dihadapi perusahaan.


3. Cara Menghitung NPV pada Excel

Misalkan data arus kas untuk proyek selama 5 tahun adalah sebagai berikut (dalam juta Rupiah) dan tingkat diskonto adalah 10%:

Excel


Di Excel, kalian dapat mengetikkan rumus berikut pada sel yang sesuai.

Excel

Setelah itu, tekan tombol "Enter" dan Excel akan menghitung NPV berdasarkan data arus kas dan tingkat diskonto yang telah ditentukan. Hasilnya akan muncul di sel tempat kalian mengetik rumus tersebut.


Hasil NPV yang positif (Rp 74,86 juta) menunjukkan bahwa proyek tersebut diharapkan akan menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan jika diimplementasikan. Dalam arti lain, nilai proyek ini diharapkan melebihi biaya awal investasi (dalam kasus ini adalah Rp 100 juta). Semakin tinggi nilai NPV, semakin besar nilai tambah yang diharapkan akan diperoleh.


Dengan nilai NPV positif, perusahaan mungkin akan cenderung untuk melanjutkan proyek ini karena diharapkan menguntungkan. Namun, selain NPV, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor lain seperti tingkat risiko, ukuran proyek, dan kesesuaian strategis proyek dengan tujuan bisnis perusahaan sebelum mengambil keputusan final.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with Excel


4. Rumus Keuangan Lain yang Perlu Dikuasai

Ada beberapa rumus keuangan lain yang penting untuk dipahami dalam analisis keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • ROI (Return on Investment): ROI adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian investasi. Ini menghitung laba bersih yang dihasilkan dari investasi dibagi dengan biaya investasi awal, kemudian hasilnya dikalikan 100 untuk mendapatkan persentase.

  • ROE (Return on Equity): ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian bagi para pemegang saham perusahaan. Ini menghitung laba bersih yang dihasilkan bagi pemegang saham dibagi dengan ekuitas pemegang saham, kemudian hasilnya dikalikan 100 untuk mendapatkan persentase.

  • IRR (Internal Rate of Return): IRR adalah metode analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian suatu investasi atau proyek. IRR adalah tingkat diskonto di mana nilai sekarang dari arus kas masuk (pendapatan) sama dengan nilai sekarang dari arus kas keluar (biaya) dari proyek atau investasi, sehingga NPV menjadi nol.

  • Free Cash Flow (FCF): Free cash flow adalah jumlah uang yang dihasilkan oleh perusahaan setelah mengeluarkan uang untuk modal tetap dan modal kerja. Ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang bebas dan tersedia untuk distribusi kepada pemegang saham atau untuk investasi lebih lanjut.


Masih ada beragam hal lagi yang bisa kalian lakukan di Excel untuk proses analisis keuangan perusahaan. Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut? 

Excel

Kalian bisa mulai belajar di DQLab. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Semua skill yang dibutuhkan akan diajarkan. Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai industri. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan persiapkan diri untuk menguasai Excel dari level apapun. Jangan lupa ikuti pula Bootcamp Data Analyst with Excel!


Penulis : Dita Feby 

Editor : Annissa Widya

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login