Implementasi Machine Learning untuk Cyber Security
Machine learning merupakan bagian dari artificial intelligence yang menggunakan algoritma dari kumpulan data sebelumnya dan analisis statistik untuk membuat model mengenai perilaku komputer. Komputer kemudian dapat menyesuaikan tindakan dan melakukan fungsi yang belum diprogram secara eksplisit.
Pada 2018, ada 10,5 miliar serangan malware di seluruh dunia. Jumlah tersebut terlalu banyak untuk ditangani manusia. Oleh karena itu, machine learning mulai digunakan untuk mengurangi serangan malware.
Dengan kemampuan machine learning untuk memilah-milah jutaan file dan mengidentifikasi file yang berpotensi berbahaya, machine learning semakin banyak digunakan untuk mengungkap ancaman dan secara otomatis menghancurkan potensi ancaman tersebut sebelum menimbulkan kerugian.
Teknologi yang semakin canggih mendorong banyaknya perusahaan raksasa dunia yang mulai memanfaatkan teknologi machine learning untuk memproteksi perusahaan dan aset penting mereka. Dengan bantuan machine learning, perusahaan raksasa ini tidak perlu mempekerjakan banyak orang untuk mendeteksi adanya potensi bahaya karena sistem secara otomatis akan mendeteksi ancaman tersebut.
Apa saja perusahaan besar yang menggunakan machine learning untuk melindungi aset mereka dari serangan cyber? Yuk kita simak bersama!
1. Microsoft
Microsoft menggunakan platform cyber security-nya sendiri yaitu Windows Defender Advanced Threat Protection (ATP) untuk perlindungan preventif, deteksi pelanggaran, investigasi dan respons otomatis. Windows Defender ATP IS dibangun di dalam perangkat Windows 10 yang secara otomatis memperbarui serta menggunakan AI cloud dengan berbagai tingkat algoritma machine learning untuk mendeteksi adanya ancaman yang berbahaya bagi aset penting mereka.
Baca juga : Yuk Kenali Macam-Macam Algoritma Machine Learning!
2. Splunk Software
Splunk software memiliki berbagai aplikasi, termasuk operasi TI, analisis, dan cyber security. Software ini dirancang untuk mengidentifikasi titik lemah digital klien mereka, mengotomatiskan investigasi pelanggaran, dan menanggapi serangan malware.
Produk seperti Splunk Enterprise Security dan Splunk User Behavior Analytics menggunakan machine learning untuk mendeteksi ancaman berbahaya sehingga dapat dihilangkan dengan cepat.
3. BlackBerry
BlackBerry, brand yang pernah sangat populer beberapa tahun yang lalu telah berpindah haluan dan saat ini menjual software dan layanan ke perusahaan besar. Salah satu spesialisasi perusahaan ini adalah solusi cyber security yang memanfaatkan artificial intelligence dan machine learning untuk mencegah ancaman cyber dan mengotomatiskan kemampuan respons saat terjadi ancaman.
Tak tanggung-tanggung, pada Bulan November 2018, BlackBerry berhasil mengakuisisi perusahaan keamanan siber AI Cylance senilai $1,4 miliar.
4. Chronicle
Chronicle adalah perusahaan keamanan siber yang merupakan anak perusahaan Google, yaitu Alphabet. Produk pertamanya dikenal dengan Backstory. Backstory menganalisis data keamanan dalam jumlah besar, seperti aktivitas jaringan internal, identifikasi domain buruk, dan dugaan malware.
Selain itu, tools ini menggunakan machine learning untuk memadatkan aktivitas mencurigakan yang sangat kompleks menjadi insight yang lebih mudah dicerna.
Baca juga : Kenali Algoritma Klasifikasi Machine Learning Terpopuler di Tahun 2021
Selain di bidang cyber security, machine learning juga digunakan di industri lainnya, mulai dari finance, retail, bahkan di pemerintahan. Yuk perdalam ilmu machine learning kamu bersama DQLab!.
Klik button di bawah ini atau sign up melalui DQLab.id untuk mengakses modul dan ebook gratis dari DQLab serta nikmati challenge menarik menggunakan data yang mencerminkan data real di dunia industri.
Penulis: Galuh Nurvinda K