Integrasi Data: Mengenal Jenis Teknologi Big Data Dalam Menghidupkan Integrasi Data
Sebelum membangun integrasi data, kita perlu tahu jenis-jenis big data yang akan membantu proses integrasi data. Istilah Big Data sudah tidak asing lagi di masa kini. Big Data merupakan istilah yang ditujukan pada sekumpulan data dengan jumlah besar yang memiliki karakteristik yang beragam dan terkumpul dalam waktu yang singkat. Ada tiga karakteristik yang dimiliki Big Data dikenal dengan 3V yaitu volume (ukuran), velocity (kecepatan), dan variety (ragam). Variasi jenis big data ada data terstruktur, data tidak terstruktur, dan data semi terstruktur.
Dengan melakukan integrasi data, maka berbagai variasi data pada big data akan diubah dalam format yang sama sehingga memudahkan analisis. Ada dua jenis teknologi big data yaitu Big Data Operasional dan Big Data Analytics. Keduanya bersifat saling melengkapi dan sering digunakan bersamaan. Kita bahas satu persatu dibawah ini, yuk!
1. Big Data Operasional
Big Data Operasional merupakan sistem yang dibangun yang memiliki kemampuan dalam melakukan pekerjaan yang bersifat interaktif dan real time. Dalam Big Data Operasional, sistem big data yang dibangun biasanya menggunakan NoSQL. Teknologi NoSQL dikembangkan untuk mengatasi kekurangan dari relational database pada lingkungan komputasi modern. Teknologi ini dikenal lebih cepat, mudah, dan murah dalam peningkatan skala. SIstem big data dengan NoSQL memanfaatkan cloud computing yang berguna dalam menjalankan komputasi dalam jumlah besar dengan efisien dan relatif murah.
Baca juga : Pahami Proses Integrasi Data untuk Hasilkan Proses Pengolahan Data yang Valid
2. Big Data Analytics
Big Data Analytics dikembangkan untuk mengatasi kekurangan relational database tradisional dalam mengelola database yang tidak berasal dari satu server. Dalam Big Data Analytics, sistem yang dikembangkan memiliki kemampuan dalam melakukan analisis yang kompleks yang melibatkan sebagian atau keseluruhan data. Sistem database MPP dan MapReduce dapat digunakan dalam hal ini. MapReduce memberikan metode analisis data yang berfungsi sebagai pelengkap dari kemampuan yang bisa dilakukan SQL. Berdasarkan hasilnya, big data analytics terbagi menjadi tiga jenis yaitu predictive analytics, descriptive analytics, dan prescriptive analytics.
3. Manfaat Penerapan Teknologi Big Data
Ada beberapa manfaat yang didapatkan ketika mengimplementasikan teknologi big data. Misalnya dalam bidang kesehatan, implementasi teknologi big data dapat membantu memberikan respon yang lebih cepat dalam mengatasi penyakit individu atau mengidentifikasi sebaran penyakit baru secara global. Dalam bidang pendidikan dapat digunakan untuk memantau kinerja siswa dan memetakan minat siswa. Di bidang retail, dapat dimanfaatkan dalam menganalisis perilaku konsumen dan rantai pasokan serta mempersonalisasikan e-commerce untuk pengalaman konsumen yang lebih baik.
Baca juga : Belajar Data Science: Simak 3 Manfaat Penerapan Big Data di Berbagai Industri
4. Yuk Mulai Integrasi Data Dengan Teknologi Big Data Sekarang!
Tidak memiliki background IT? Jangan khawatir, kamu tetap bisa menguasai Ilmu Data Science untuk siap berkarir di revolusi industri 4.0. Bangun proyek dan portofolio datamu bersama DQLab untuk mulai berkarir di industri data yang sebenarnya! Sign up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab!
Simak informasi di bawah ini untuk mengakses gratis module "Introduction to Data Science":
Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup
Akses module Introduction to Data Science
Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab
Subscribe DQLab.id untuk Akses Semua Module Premium!
Penulis: Dita Kurniasari
Editor: Annissa Widya