TERMURAH HARGA RAMADHAN! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya Rp 99K!
0 Hari 0 Jam 32 Menit 34 Detik

Integrasi Sentralistik antara Data Engineer dan AI

Belajar Data Science di Rumah 31-Oktober-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/kv-2-banner-longtail-selasa-04-2024-10-31-183803_x_Thumbnail800.jpg

Perkembangan teknologi semakin menuntut adanya integrasi yang kuat antara berbagai disiplin, terutama di ranah pengolahan data. Hal ini sejalan dengan narasi bahwa data sering disebut sebagai sumber utama antara Artificial Intelligence dan Machine Learning. Kombinasi dua hal ini sangat berkorelasi dengan pekerjaan sebagai seorang data engineer. Data engineer bertanggung jawab untuk membangun infrastruktur data, sementara AI dan machine learning memanfaatkan data tersebut untuk menghasilkan keputusan cerdas dan prediksi.


Dalam konteks integrasi sentralistik, pendekatan ini memungkinkan pengelolaan dan pemrosesan data yang lebih efisien serta mendukung kebutuhan analitik yang semakin kompleks. Berikut adalah beberapa poin utama terkait integrasi sentralistik antara data engineer dengan AI dan machine learning.


1. Arsitektur Data Terpusat (Centralized Data Architecture)

Integrasi sentralistik berfokus pada arsitektur data yang terpusat, di mana seluruh data yang dibutuhkan untuk pelatihan model AI dan ML diakses dari satu sistem terpusat. Data engineer memainkan peran dalam memastikan bahwa platform data ini kuat dan andal.


Mereka juga mengembangkan data lake dan data warehouse yang menjadi pusat penyimpanan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data dalam jumlah besar. Dengan sistem terpusat ini, model AI/ML dapat lebih mudah mengakses data yang relevan dalam skala besar.


Baca juga : Mengenal Data Engineer dan Prospek Karirnya


2. Peran Kunci Data Engineer dalam Ekosistem AI dan ML

Data engineer bertindak sebagai arsitek yang merancang sistem alur data (pipeline) dan memastikan data yang dibutuhkan oleh model AI dan ML tersedia dalam kualitas terbaik. Tanpa data engineer yang mendesain, mengelola, dan mengoptimalkan sistem penyimpanan serta pengaliran data, model AI/ML tidak akan bisa berjalan dengan optimal.


Mereka membangun fondasi dengan mengintegrasikan data dari berbagai sumber, membersihkannya, serta memastikan format dan struktur data sesuai untuk proses machine learning.


3. Kolaborasi Antara Data Engineer dan Data Scientist

Pada dasarnya, data engineer dan data scientist (atau pengembang AI/ML) sering kali memiliki tugas yang saling melengkapi. Data engineer fokus pada infrastruktur dan aliran data, sedangkan data scientist berkonsentrasi pada pengembangan model AI dan ML yang cerdas.


Integrasi sentralistik memungkinkan kedua tim ini bekerja dalam lingkungan yang lebih terkoordinasi, dengan data engineer yang menyediakan aliran data yang bersih dan siap pakai, sementara data scientist dapat berfokus pada pengembangan dan peningkatan algoritma mereka. Kolaborasi ini juga mengarah pada DevOps untuk AI/ML (atau biasa disebut MLOps), di mana penerapan model AI dan ML dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mulus di lingkungan produksi.


Baca juga : Data Engineer VS Data Scientist


4. Meningkatkan Kecepatan Time-to-Market

Dengan alur kerja yang lebih terintegrasi, perusahaan dapat lebih cepat dalam melakukan deployment model AI dan ML. Pipeline data yang otomatis dan sentralistik memungkinkan pengembangan model AI yang lebih cepat, pengujian yang lebih efisien, dan penerapan yang lebih tangkas. Hal ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membawa solusi berbasis AI dari laboratorium ke pasar.


Integrasi sentralistik antara data engineer dengan AI dan machine learning adalah langkah penting dalam menciptakan alur kerja yang lebih efisien, aman, dan cepat. Dengan arsitektur data yang terpusat, pipeline otomatis, serta kolaborasi yang erat antara data engineer dan data scientist, organisasi dapat memanfaatkan kekuatan data untuk mendukung kecerdasan buatan dan machine learning secara optimal. Data yang tersedia secara real-time dan berkualitas tinggi memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat, serta meningkatkan kecepatan inovasi di era digital ini.


Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang data engineer, langkah pertama yang perlu kamu ambil adalah memperoleh pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar teknologi dan analisis data. Pelajari bahasa pemrograman seperti Python, R, atau SQL, serta konsep-konsep dasar dalam pengelolaan database dan teknik pengolahan data. Selain itu, Anda juga perlu menguasai alat-alat dan platform yang umum digunakan dalam industri seperti Apache Hadoop, Spark, dan Apache Kafka.


Selalu mencari kesempatan untuk memperluas pengetahuan kamu melalui kursus online, buku, dan proyek-proyek praktis. Ingatlah bahwa menjadi seorang data engineer membutuhkan dedikasi, ketekunan, dan keterampilan teknis yang solid, tetapi dapat membawa Anda ke arah karier yang sangat memuaskan dalam era digital ini.


Cukup sign up di DQLab.id untuk #MulaiBelajarData. Dapatkan sertifikat dan hadiah menarik setelah menyelesaikan modulnya, serta akses semua modul premium dengan berlangganan di DQLab.id.


Penulis: Reyvan Maulid

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login