PROMO GEMPAR DUAR.DUAR DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 100K!
0 Hari 3 Jam 29 Menit 47 Detik

Intip Hubungan SQL dengan Sistem Operasi

Belajar Data Science di Rumah 21-Oktober-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-jumat-06-2024-10-22-221208_x_Thumbnail800.jpg

SQL (Structured Query Language) bukanlah sistem operasi, melainkan sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengelola dan memanipulasi database relasional. SQL menjadi bahasa universal yang bisa digunakan oleh banyak RDBMS. RDBMS inilah yang akan berjalan dan bekerja di atas berbagai sistem operasi seperti Linux atau Windows dengan menggunakan bahasa SQL.


Beberapa kali kita mungkin pernah mendengar istilah sistem operasi SQL. Fakta sebenarnya, Sistem operasi SQL ini tidak merujuk pada sistem operasi khusus, namun pada software dan sistem yang digunakan untuk mengelola database melalui SQL. SQL dapat bekerja di atas berbagai sistem operasi dan digunakan untuk berinteraksi dengan database pada platform-platform tersebut.


Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana hubungan SQL dengan sistem operasi. Simak pembahasannya, yuk!


1. SQL Bukan Sistem Operasi

Meskipun SQL sangat sering digunakan dalam sistem operasi, SQL sendiri bukanlah sistem operasi. SQL merupakan bahasa standar yang dirancang khusus untuk berinteraksi dengan database relasional. SQL dapat memungkinkan pengguna untuk membuat, membaca, memperbarui, atau menghapus (Create, Read, Update, Delete yang disingkat menjadi CRUD) data dalam database.


Di sisi lain, sistem operasi ini merujuk pada software inti yang mengelola hardware komputer serta menyediakan platform untuk menjalankan aplikasi, termasuk server database yang menggunakan SQL.


Contoh penggunaan SQL pada server database: MySQL, PostgreSQL, Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan SQLite. Semua ini bisa berjalan di berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, atau macOS.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Interaksi SQL dengan Sistem Operasi

SQL berjalan di atas sistem operasi dan baru bisa berfungsi melalui perantara Database Management System (DBMS) yang diinstal pada sistem operasi tersebut. Sistem operasi mampu menyediakan environment agar DBMS bisa dijalankan. DBMS bertanggung jawab penuh dalam hal menyimpan, mengambil, dan mengelola data di dalam database, sementara SQL menjadi bahasa komunikasi bagi pengguna atau aplikasi yang ingin mengakses data tersebut.


Contohnya saja, MySQL dan PostgreSQL bisa berjalan di sistem operasi seperti Linux atau Windows, kemudian pengguna hanya perlu menggunakan perintah SQL untuk mengambil dan mengelola data.


3. Peran Sistem Operasi dalam Optimasi SQL

Sistem operasi (yang mendukung DBMS) berperan penting dalam optimasi kinerja query SQL. Operasi SQL seperti SELECT, JOIN, INSERT, dan DELETE tentunya membutuhkan sumber daya seperti CPU, memori, dan penyimpanan sehingga bisa memproses query dalam waktu singkat.


Sistem operasi nantinya akan bertanggung jawab untuk mengelola penggunaan sumber daya ini secara efisien. Optimisasi query SQL yang melalui indeks, partisi tabel, dan manajemen cache juga sangat bergantung pada kinerja sistem operasi.


4. SQL di Lingkungan Berbasis Cloud dan Virtualisasi

Di sistem operasi modern, khususnya di environment cloud atau virtualisasi memberikan skalabilitas tinggi untuk server database yang menjalankan SQL. Platform cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure sering menggunakan sistem operasi berbasis Linux atau Windows untuk menjalankan DBMS berbasis SQL.


Dalam konteks ini, SQL memungkinkan pengelolaan big data dengan dukungan sistem operasi yang dapat diskalakan sesuai kebutuhan:

  • Containerization dan Virtual Machines (VMs): Sistem operasi mendukung container (seperti Docker) yang menjalankan database SQL, sehingga memungkinkan environment yang ringan dan terisolasi.

  • Cloud-native SQL: Sistem operasi di cloud memfasilitasi pengolahan database yang besar dan mendistribusikannya di berbagai server dengan stabilitas dan kinerja yang terjaga.


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


Meskipun SQL bukan sistem operasi, namun SQL bisa berhubungan erat dengan sistem operasi melalui perantara DBMS. Sistem operasi menyediakan environment yang stabil untuk menjalankan operasi SQL, memaksimalkan performa melalui manajemen sumber daya, dan mendukung berbagai aplikasi SQL di lingkungan cloud atau on-premise.


Tertarik belajar SQL? DQLab menyediakan modul SQL yang sangat cocok bagi pemula. DQLab merupakan platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan bahasa pemrograman populer, serta platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur Chat GPT.  Selain itu DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. 


Selain itu, Bootcamp Data Analyst with SQL and Python juga termasuk kelas yang direkomendasikan bagi pemula yang ingin melakukan pembelajaran data untuk menjadi seorang Data Analyst. Tentunya nanti kita akan dihadapkan dengan study case yang bisa menambah portfolio data.


Untuk mendapatkan pengalaman belajar menarik, buruan sign up di DQLab. Daftar sekarang dan kejar impianmu untuk menjadi Data Analyst!


Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login