✨ PROMO SPESIAL 10.10
Belajar Data 6 BULAN bersertifikat  hanya 100K!
0 Hari 4 Jam 8 Menit 1 Detik

Jenis Uji Hipotesis Dalam Analisis Statistik

Belajar Data Science di Rumah 29-Maret-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/8ea85dd103b08d5d4d47b9f5a4c93f35_x_Thumbnail800.jpg

Berbicara tentang mengenal pengertian statistik adalah serangkaian tahapan yang dilakukan oleh peneliti mulai dari pengumpulan data, eksplorasi data untuk melakukan identifikasi trend dan pola dari adanya suatu data dengan menggunakan analisis statistik. Perlakuan analisis statistik dalam sebuah riset digunakan untuk penentuan hasil dari data yang telah kita analisis. Apakah sahabat DQ pernah mendengar hipotesis statistik? Bagi kalian yang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi pastinya kalian baru pertama kali mendengar istilah hipotesis statistik ini. 


Namun berbeda dengan seorang peneliti bahwa istilah hipotesis statistik ini bisa jadi sebagai kebiasaan mereka karena selalu melakukan penelitian untuk publikasi jurnal maupun artikel ilmiah baik pribadi maupun proyek bersama. Sederhananya hipotesis adalah jawaban sementara dari topik penelitian yang diangkat. Namanya jawaban sementara pastinya belum tahu dong jawabannya benar atau salah. Tetapi karena ini gunanya untuk penelitian maka peneliti perlu membuktikan jawaban tersebut melalui analisis statistik.


Dalam penelitian tentunya ada bagian rumusan masalah. Isinya adalah daftar pertanyaan, selain membuat daftar pertanyaan seorang peneliti juga perlu menyusun jawaban sementara atas pertanyaan tersebut. Jawaban sementara inilah yang kemudian disebut dengan istilah hipotesis penelitian tadi. Penyusunan hipotesis penelitian sendiri bukan tanpa tujuan, sebab pembuatannya akan membantu peneliti menentukan arah atau langkah selanjutnya dari kegiatan penelitian yang dilakukan.


Sehingga tidak mudah kehilangan arah dan selalu fokus pada topik penelitian. Adanya hipotesis dalam analisis statistik memiliki beberapa jenis yang tentunya disesuaikan dengan topik penelitian. Adanya hipotesis juga akan membantu peneliti untuk menyusun berbagai kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan ini kemudian akan ditempatkan di bagian penutup atau bab akhir dari laporan penelitian yang disusun. Lalu, kira-kira apa saja jenis-jenis hipotesis dalam analisis statistik. Yuk mari kita jawab rasa penasaran kamu lewat artikel berikut ini ya! 


Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas mengenai jenis hipotesis dalam analisis statistik. Dengan harapan bisa menjadi tambahan insight dan rekomendasi bagi kalian calon praktisi data, pemula data maupun data enthusiast.


1. Hipotesis Deskriptif

Jenis uji hipotesis yang pertama adalah hipotesis deskriptif. Hipotesis deskriptif merupakan suatu pendugaan atas jawaban atau pernyataan sementara pada sampel dalam suatu kelompok yang memiliki beberapa perbedaan di dalamnya. Pada hipotesis deskriptif ini dapat menunjukkan hubungan antara variabel secara implisit. Ada juga yang menyebutkan bahwa hipotesis deskriptif adalah suatu pendugaan atas masalah deskriptif dan memiliki hubungan dengan variabel tunggal. 



Hipotesis deskriptif ditarik dari masalah yang memiliki hubungan langsung dengan variabel tunggal. Misalnya dilakukan penelitian tentang kinerja pasar komoditas padi dan menganalisis tentang margin dan efisiensi pemasaran. Maka hipotesis deskriptif bisa disusun atau ditarik dari topik penelitian tersebut adalah apakah margin yang diterima pedagang lebih besar atau lebih kecil. Apakah pasar yang terbentuk efisien atau tidak terhadap saluran pemasaran. 


Baca juga : Pengolahan Data Statistik Parametrik dan Non-Parametrik


2. Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif adalah suatu jawaban atau pernyataan sementara pada suatu rumusan masalah pada dua sampel atau lebih dalam satu komparasi atau perbandingan. 

Pada hipotesis komparatif ini dapat dilakukan dengan 2 atau lebih sampel yang dapat berupa dua hal, yaitu;

  • Komparasi tidak berhubungan (independen)

  • Komparasi berhubungan (related)


Hipotesis komparatif memiliki kata kunci yang menyatakan perbandingan antara dua variabel penelitian yang dilakukan. Contoh dari hipotesis komparatif adalah misalkan dalam sebuah penelitian dilakukan suatu perbandingan antara pemasaran secara online maupun offline. Dari sini akan dirumuskan sebuah pertanyaan:


Adakah perbedaan antara pemasaran secara online maupun offline?


Dari sini akan disusun hipotesis komparatif sebagai berikut:

  1. Tidak ada perbedaan antara pemasaran secara online maupun offline
  2. Ada perbedaan antara pemasaran secara online maupun offline

Jadi, jika suatu penelitian membandingkan dua hal atau dua variabel yang berbeda. Maka pada perumusan hipotesis nantinya akan mengarah pada hipotesis komparatif, yang intinya akan membandingkan dua variabel tersebut.


3. Hipotesis Asosiatif

Selanjutnya adalah hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang biasanya berada pada variabel yang memiliki kesamaan jenis data. Baik berupa data ordinal, interval ataupun rasio. Bisa salah satunya rasio atau interval. Hipotesis asosiatif menekankan pada kedua variabel sama-sama berubah. Adapun hipotesis asosiatif dibagi menjadi tiga bagian. 

  • Hipotesis hubungan simetris, yaitu hubungan yang lebih menekankan hubungan kebersamaan antara variabel, bukan hubungan sebab akibat. 

    Contoh: ada hubungan antara curah hujan dengan banjir, ada hubungan antara kemiringan lereng dengan tingkat bahaya longsor, ada hubungan antara rotasi bumi dengan pasang surut air laut, ada hubungan antara penghasilan orangtua dengan fasilitas yang digunakan.


  • Hipotesis hubungan sebab akibat, hubungan yang sifatnya saling mempengaruhi, dengan kata lain, mempengaruhi secara sebab akibat antara dua variabel atau lebih. 

    Contoh: pergerakan angin yang terjadi berpengaruh positif terhadap kerusakan lahan pertanian, kurangnya asupan makanan berpengaruh positif terhadap gizi buruk, pasang surut air laut berpengaruh positif terhadap arus laut, ketekunan siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.


  • Hipotesis Interaktif, jenis hipotesis asosiatif ini merupakan hubungan antara variabel yang saling mempengaruhi, jika hipotesis adalah hubungan sebab akibat, maka hipotesis interaktif adalah hubungan timbal balik. 

    Contoh: terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara tingkat infiltrasi dengan permeabilitas tanah, terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara curah hujan dengan evaporasi, terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara laju sedimen dengan tingkat erosi, terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara pencemaran sungai dengan limbah masyarakat.


4. Hipotesis Kausal

Hipotesis kausal adalah suatu jawaban sementara atau dugaan pada rumusan masalah yang mempertanyakan bagaimana pengaruh faktor terhadap variabel respon. 

Selain itu, hipotesis kausal dapat dikatakan sebagai hipotesis yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Pada hipotesis kausalitas terdapat hubungan yang menunjukkan adanya sebab akibat.


Baca juga : Yuk Pelajari Macam-Macam Metode Analisis Statistika


5. Belajar Statistik Makin Asik Cuma Ada di DQLab!

Belajar statistik memang kadang kala memusingkan. Namun jika kamu terbiasa akan seru dan seseneng itu belajarnya. Apalagi jika belajarnya bersama DQLab. Banyak benefit yang bisa kamu dapatkan jika kamu bergabung untuk belajar bersama DQLab


Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik dengan cobain modul gratis œIntroduction to Data Science With R. Kalau puas dan nagih cobain berlangganan bersama DQLab yang seru dan menyenangkan dengan live code editor.


Penulis: Reyvan Maulid



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login