PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 18 Jam 0 Menit 25 Detik

Kapan Waktu Yang Tepat Menggunakan Machine Learning vs Deep Learning

Belajar Data Science di Rumah 26-Mei-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3b44087a172e848e6bdac7dda15e294d_x_Thumbnail800.jpg

Di era teknologi yang berkembang secepat kilat ini, istilah seperti machine learning dan deep learning bukan cuma jadi jargon para engineer atau peneliti AI. Generasi muda, profesional, bahkan pelajar yang baru mengenal dunia data pasti sering mendengarnya. Tapi, satu pertanyaan yang kerap muncul dan bikin penasaran: kapan sih kita sebenarnya butuh deep learning, dan kapan cukup dengan machine learning saja? Langsung aja, kita kupas bersama yuk!


1. Menyambut Era Otomasi Pintar

Sebelum kita masuk ke dalam detail teknis, yuk bayangkan dulu skenario sehari-hari. Misalnya kamu sedang bikin aplikasi pengenalan wajah atau ingin membuat sistem deteksi suara seperti Siri. Nah, kamu mulai berpikir “Apakah cukup pakai machine learning biasa, atau harus pakai deep learning yang katanya keren banget itu?” Pertanyaan ini bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal efisiensi, waktu, dan sumber daya. Jadi, penting banget untuk tahu kapan deep learning layak digunakan.


2. Apa Itu Machine Learning dan Deep Learning?

Secara sederhana, machine learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan komputer belajar dari data dan membuat prediksi. Algoritmanya bisa sesederhana regresi linear atau serumit random forest. Nah, deep learning adalah sub-bagian dari machine learning yang menggunakan struktur yang meniru cara kerja otak manusia, disebut neural network.


Bayangkan machine learning seperti kendaraan roda dua, dan deep learning seperti mobil sport berteknologi tinggi. Keduanya bisa membawamu ke tujuan, tapi punya spesialisasi masing-masing.


3. Mengapa Memahami Perbedaan Machine Learning vs Deep Learning Penting?

Buat kamu yang sedang membangun karier di bidang data, atau bahkan baru mulai belajar AI, memahami kapan harus pakai deep learning sangat penting. Deep learning memang powerful, tapi juga mahal dari segi komputasi, waktu pelatihan model, hingga kebutuhan data yang sangat besar.


Kalau kamu bisa menyelesaikan masalah dengan algoritma machine learning biasa, kenapa harus pakai palu godam untuk mengetuk paku kecil? Lebih dari itu, memilih algoritma yang tepat bisa menghemat waktu proyek, biaya cloud computing, dan membuat produkmu lebih efisien. Terlebih di dunia kerja, kemampuan untuk memilih solusi yang praktis dan tepat sasaran adalah nilai jual tersendiri.


Baca juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning


4. Kapan Harus Menggunakan Deep Learning?

Nah, ini bagian yang menarik. Deep learning biasanya jadi pilihan utama ketika kita berhadapan dengan data yang sangat besar dan kompleks, seperti gambar, suara, atau bahasa alami (natural language). Misalnya kamu sedang mengembangkan sistem pengenalan wajah untuk verifikasi pengguna, disinilah deep learning menunjukkan taringnya.


Kenapa? Karena deep learning mampu mengenali pola yang sangat rumit dalam data tak terstruktur. Algoritma konvensional sering kewalahan menghadapi jutaan piksel gambar atau nuansa bahasa dalam teks. Tapi deep learning bisa belajar dari data tersebut dan menemukan makna tersembunyi di baliknya.


Namun, untuk tugas-tugas seperti prediksi penjualan, klasifikasi pelanggan, atau deteksi fraud sederhana, machine learning biasa masih jadi pilihan yang efisien dan efektif. Jadi, konteks proyek sangat menentukan!


5. Bagaimana Cara Menggunakan Deep Learning dengan Tepat?

Kalau kamu memutuskan untuk menggunakan deep learning, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Pertama, ada “data” dan “banyak sekali data”. Deep learning bekerja optimal saat diberi ratusan ribu bahkan jutaan contoh data. Kedua, perangkat keras yang mumpuni. Tanpa GPU atau cloud yang mendukung, pelatihan model deep learning bisa makan waktu sangat lama.


Lalu, kamu perlu memahami arsitektur neural network yang sesuai. Mau pakai CNN untuk gambar? Atau LSTM untuk teks dan urutan waktu? Setiap arsitektur punya perannya masing-masing, jadi perlu dipahami betul sebelum diterapkan.


Sementara itu, machine learning jauh lebih ringan dan cepat diimplementasikan. Banyak masalah sehari-hari bisa diselesaikan dengan logistic regression, decision tree, atau gradient boosting, semuanya tidak butuh GPU mahal dan bisa dipelajari dengan cepat.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner


6. Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menentukan Cabang AI

Salah satu jebakan yang sering terjadi adalah “deep learning hype trap”—di mana orang memilih deep learning hanya karena sedang tren, bukan karena dibutuhkan. Padahal, penggunaan deep learning tanpa data yang cukup bisa menimbulkan overfitting, dan hasilnya tidak lebih baik dari model machine learning biasa.


Perlu juga diingat, interpretabilitas adalah isu penting. Model machine learning klasik sering kali lebih mudah dijelaskan, sehingga penting saat kamu harus menjelaskan keputusan model kepada stakeholder atau auditor. Sementara deep learning dikenal sebagai black box karena susah dijelaskan meski akurat.


Selain itu, jangan lupakan sisi etis dan sumber daya. Penggunaan deep learning dalam skala besar bisa berdampak pada konsumsi energi yang tinggi. Sebagai data enthusiast yang bertanggung jawab, pertimbangkan juga aspek keberlanjutan.


FAQ

Q: Apakah deep learning selalu lebih akurat dari machine learning?
A: Tidak selalu. Deep learning bisa lebih akurat dalam kasus data besar dan kompleks, tapi untuk data kecil, machine learning bisa sama efektifnya bahkan lebih stabil.

Q: Apakah saya perlu latar belakang PhD untuk belajar deep learning?
A: Tidak. Banyak kursus online dan tutorial interaktif yang bisa bantu kamu belajar dari nol, asal kamu punya dasar matematika dan logika yang cukup.

Q: Apakah deep learning cocok untuk proyek pribadi atau skala kecil?
A: Jarang. Deep learning lebih cocok untuk proyek besar atau komersial. Untuk proyek pribadi, machine learning seringkali cukup dan lebih hemat.


Nah, jadi gimana? Kamu tertarik untuk mempelajari berbagai cabang Machine Learning secara lebih dalam, serta menerapkannya untuk upgrade karir kamu? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini