Kenali Database Relasional SQL, Mana yang Lebih Baik?
Di era digital yang penuh data ini, kemampuan mengelola dan memahami database adalah keterampilan yang sangat berharga, terutama bagi mereka yang bekerja atau tertarik pada bidang data science. Salah satu jenis database yang paling umum dan penting untuk dikuasai adalah database relasional dalam SQL.
SQL, atau Structured Query Language, adalah bahasa pemrograman yang dirancang khusus untuk mengelola dan mengakses data dalam sistem database relasional. Dengan SQL, Anda bisa menambahkan, memperbarui, dan mengambil data dengan cepat dan efisien.
Database relasional dalam SQL menjadi fondasi banyak sistem aplikasi karena kemampuannya untuk menyimpan data dengan terstruktur dan terhubung. Namun, selain database relasional, ada juga jenis lain, yaitu database non-relasional yang kerap dibandingkan dengan SQL. Untuk memahami pilihan terbaik dalam pengelolaan data, mari kita pelajari lebih lanjut apa itu database relasional, bagaimana cara kerjanya, serta kelebihan dan perbedaannya dengan database non-relasional.
1. Apa Itu Database Relasional dalam SQL?
Database relasional adalah sistem penyimpanan data yang menggunakan tabel untuk mengorganisir dan mengelola data. Setiap tabel mengandung baris dan kolom, di mana data yang tersimpan memiliki hubungan logis.
SQL atau Structured Query Language menjadi bahasa utama yang digunakan untuk mengakses, mengelola, dan memodifikasi data dalam database relasional. Database relasional memungkinkan manipulasi data yang efisien dan terstruktur, yang menjadikannya pilihan ideal bagi banyak organisasi besar.
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python
2. Cara Kerja Database Relasional
Database relasional menggunakan struktur tabel yang memungkinkan setiap entitas atau objek memiliki hubungan dengan objek lainnya melalui kunci atau primary key. Hal ini memungkinkan data saling terhubung secara logis, sehingga informasi lebih mudah diakses dan dikelola. Misalnya, data pelanggan dan data pemesanan bisa terhubung dengan ID pelanggan yang sama, memudahkan analisis secara komprehensif.
3. Perbedaan Database Relasional vs Non-Relasional
Database non-relasional atau NoSQL berbeda karena tidak menggunakan tabel untuk menyimpan data. Database ini lebih fleksibel dalam menyimpan data yang tidak memiliki format tetap dan lebih cepat dalam menangani volume data besar yang bervariasi. Sementara database relasional berfokus pada keteraturan data, non-relasional sering digunakan untuk data besar yang tidak memiliki struktur yang jelas, seperti media sosial atau sensor data IoT.
4. Kapan Harus Menggunakan Database Relasional?
Database relasional sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan konsistensi data dan struktur yang baik, seperti sistem keuangan, HR, atau aplikasi pengelolaan inventaris. Di sisi lain, database non-relasional lebih cocok untuk aplikasi dengan data yang dinamis dan sering berubah, seperti aplikasi media sosial atau data log yang terus berkembang. Memahami karakteristik dan kebutuhan aplikasi Anda adalah kunci untuk memilih jenis database yang tepat.
Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data
Database relasional dalam SQL memberikan struktur yang efektif dalam penyimpanan dan manajemen data. Dengan kemampuannya untuk mengelola relasi antar data, mempermudah akses dan manipulasi data, menjaga integritas data, serta mengoptimalkan kecepatan pencarian, database relasional menjadi pilihan populer untuk berbagai kebutuhan data yang kompleks.
Sudah lebih paham tentang database relasional dalam SQL dan perbedaannya dengan database non-relasional? Jika Anda tertarik memperdalam pengetahuan tentang SQL dan cara pengelolaan data dalam database, yuk bergabung dalam Bootcamp Data Analyst with SQL and Python dari DQLab.
Dapatkan pengalaman belajar yang interaktif dan latihan kasus langsung, sehingga Anda bisa menguasai teknik pengelolaan data yang banyak digunakan dalam dunia kerja. Daftar sekarang dan mulailah langkah Anda menjadi data professional!