Kupas SQL Join Table dan Contoh Penggunaannya
Dalam dunia digital yang semakin berkembang, pengolahan data menjadi sangat penting. Salah satu cara untuk menggabungkan data dari berbagai tabel adalah dengan menggunakan SQL Join Table.
Bagi kamu yang belum terlalu familiar dengan dunia database, jangan khawatir! Artikel ini akan membahas SQL Join Table dengan cara yang mudah dipahami, dan DQLab akan memberikan contoh-contoh sederhana agar kamu dapat menguasainya dengan cepat.
Selamat mencoba!
1. Pengenalan SQL Join Table
SQL Join Table adalah teknik yang digunakan dalam SQL (Structured Query Language) untuk menggabungkan data dari dua atau lebih tabel dalam database. Ini memungkinkan kita untuk mengambil informasi yang terkait dari tabel-tabel yang berbeda dan menggabungkannya menjadi satu hasil yang lengkap.
Misalkan kita memiliki dua tabel: satu berisi informasi pelanggan dan yang lain berisi informasi pesanan. Dengan SQL Join Table, kita dapat menggabungkan data dari kedua tabel ini untuk mendapatkan daftar pesanan beserta nama pelanggan yang sesuai.
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python
2. Contoh Inner Join
Salah satu jenis SQL Join yang paling umum adalah Inner Join. Ini menggabungkan baris-baris dari dua tabel berdasarkan nilai yang sesuai di kolom yang ditentukan. Misalnya, kita memiliki tabel pelanggan dan tabel pesanan, dan kita ingin menggabungkan mereka berdasarkan ID pelanggan. Berikut contoh kodenya:
Dalam contoh ini, kita mengambil nama pelanggan dari tabel Customers dan nomor pesanan dari tabel Orders yang memiliki ID pelanggan yang sama.
3. Contoh Left Join
Selanjutnya, ada Left Join yang mengembalikan semua baris dari tabel pertama dan baris-baris yang sesuai dari tabel kedua. Jika tidak ada nilai yang cocok dalam tabel kedua, kolom-kolom dari tabel tersebut akan berisi NULL.
Misalnya, kita ingin melihat daftar semua pelanggan beserta pesanan mereka jika ada, tetapi juga ingin melihat pelanggan yang belum melakukan pesanan. Berikut contoh kodenya:
Dalam contoh ini, kita akan mendapatkan semua pelanggan dari tabel Customers, dan jika mereka telah melakukan pesanan, kita akan melihat nomor pesanan tersebut; jika tidak, kita tetap melihat informasi pelanggan tetapi dengan nilai NULL pada kolom OrderID.
4. Contoh Right Join
Right Join mirip dengan Left Join, tetapi mengembalikan semua baris dari tabel kedua dan baris-baris yang sesuai dari tabel pertama. Jadi, jika kita ingin melihat daftar semua pesanan beserta nama pelanggan yang sesuai, termasuk pesanan yang belum memiliki pelanggan terkait, kita dapat menggunakan Right Join. Berikut contoh kodenya:
Dalam contoh ini, kita akan mendapatkan semua pesanan dari tabel Orders, dan jika ada pelanggan yang sesuai, kita akan melihat nama pelanggan; jika tidak, kita tetap melihat informasi pesanan tetapi dengan nilai NULL pada kolom CustomerName.
5. Contoh Full Outer Join
Full Outer Join menggabungkan semua baris dari kedua tabel dan mengembalikan NULL jika tidak ada nilai yang cocok. Ini memungkinkan kita untuk melihat semua data dari kedua tabel tanpa kehilangan informasi apa pun.
Misalnya, jika kita ingin melihat semua pelanggan dan semua pesanan, baik yang memiliki pelanggan terkait maupun yang tidak, kita dapat menggunakan Full Outer Join. Berikut contoh kodenya:
Dalam contoh ini, kita akan mendapatkan semua pelanggan dan semua pesanan, dan jika ada korespondensi, kita akan melihat kedua informasi tersebut; jika tidak, kita tetap melihat informasi yang tersedia dengan nilai NULL jika tidak ada korespondensi.
Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data
Sekarang kamu sudah memiliki pemahaman dasar tentang penggunaan SQL Join Table. Praktikkan contoh-contoh yang telah DQLab berikan di atas dan eksplorasi lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuanmu dalam mengelola dan menganalisis data dengan SQL.
DQLab merupakan platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan bahasa pemrograman populer, serta platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur Chat GPT. Selain itu
DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula.
Selain itu, Bootcamp Data Analyst with SQL and Python juga termasuk kelas yang direkomendasikan bagi pemula yang ingin melakukan pembelajaran data untuk menjadi seorang Data Analyst. Tentunya nanti kita akan dihadapkan dengan study case yang bisa menambah portfolio data.
Untuk mendapatkan pengalaman belajar menarik, buruan sign up di DQLab.id. Daftar sekarang dan kejar impianmu untuk menjadi Data Analyst!