Mengenal NPV & IRR Excel, Cara Gampang Hitung Investasi

Pernah dengar istilah NPV dan IRR? Mungkin kedengarannya rumit, tapi sebenarnya dua fungsi keuangan ini sangat berguna, terutama buat kamu yang suka hitung-hitungan investasi. Dengan Excel, kamu bisa menghitung NPV (Net Present Value) dan IRR (Internal Rate of Return) dengan mudah. Di artikel ini, kita akan bahas cara penggunaan fungsi-fungsi ini di Excel dengan contoh yang sederhana dan nyata, supaya kamu bisa lebih paham bagaimana mereka bekerja.

Buat kamu yang masih baru dalam dunia data science atau analisis keuangan, jangan khawatir! Kita akan jelaskan langkah demi langkah, jadi nggak perlu takut kalau kamu merasa belum jago Excel. Yuk, kita mulai eksplorasi NPV dan IRR di Excel dan lihat bagaimana mereka bisa membantu kamu dalam proyek data science, terutama dalam analisis investasi dan evaluasi keuangan.

1. Apa Itu NPV dan IRR?

NPV (Net Present Value) adalah cara untuk menghitung nilai sekarang dari sejumlah uang yang akan kamu terima di masa depan. Sementara IRR (Internal Rate of Return) adalah tingkat pengembalian internal dari suatu investasi. Dengan kata lain, NPV memberi tahu kamu apakah investasi itu menguntungkan, sedangkan IRR membantu kamu menemukan tingkat pengembalian terbaik. Kedua fungsi ini sering dipakai untuk memutuskan apakah sebuah proyek investasi layak atau tidak.

Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja 

2. Mengapa NPV dan IRR Penting di Data Science?

Dalam dunia data science, NPV dan IRR penting untuk analisis investasi proyek. Misalnya, kamu ingin tahu apakah investasi dalam teknologi baru akan menghasilkan keuntungan di masa depan. Dengan NPV dan IRR, kamu bisa memperkirakan nilai investasi tersebut berdasarkan data historis dan proyeksi masa depan. Fungsi-fungsi ini membantu para data scientist membuat keputusan yang lebih baik dan berbasis data.

3. Contoh Kasus: Analisis Investasi Proyek

Bayangkan kamu bekerja di sebuah perusahaan yang sedang mempertimbangkan untuk membeli mesin baru. Dengan menggunakan NPV dan IRR di Excel, kamu bisa menghitung apakah pembelian mesin tersebut akan menguntungkan atau tidak. Kamu masukkan estimasi biaya awal, pendapatan tahunan yang diharapkan, dan tingkat diskonto. Excel akan membantu kamu menghitung NPV dan IRR sehingga kamu bisa memberikan rekomendasi yang lebih tepat kepada manajemen.

4. Langkah-langkah Menggunakan NPV dan IRR di Excel

Menghitung NPV dan IRR di Excel cukup mudah. Pertama, masukkan semua cash flow (arus kas) dari investasi yang diharapkan. Gunakan fungsi `=NPV(rate, value1, [value2], …)` untuk menghitung NPV. Untuk IRR, gunakan fungsi `=IRR(value1, [guess])`. Cukup masukkan data cash flow kamu dan biarkan Excel melakukan sisanya. Jangan lupa untuk menyertakan nilai negatif untuk biaya awal investasi.

5. Tips dan Trik Menggunakan NPV dan IRR di Excel

Ada beberapa tips yang bisa membantu kamu saat menggunakan NPV dan IRR di Excel. Pertama, selalu cek kembali data kamu untuk memastikan semuanya benar. Kedua, gunakan grafik untuk memvisualisasikan hasil NPV dan IRR kamu agar lebih mudah dipahami oleh pemangku kepentingan. Terakhir, coba berbagai skenario dengan mengubah nilai input untuk melihat bagaimana hasil NPV dan IRR berubah.

Baca juga : Bootcamp Data Analyst with Excel

Sudah siap menguasai NPV dan IRR di Excel? Jangan tunggu lagi, yuk bergabung dengan kursus data science di DQLab! Di sini, kamu akan belajar lebih dalam tentang analisis keuangan dan cara menggunakan Excel untuk memecahkan masalah nyata.

Dengan bermodalkan koneksi internet kamu bisa belajar secara fleksibel dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Materinya pun disusun oleh mentor-mentor yang kompeten di bidangnya dari perusahaan unicorn dan startup. 

Jadi, jangan khawatir, kamu bisa mulai kursus data science online bersama DQLab! Sign up sekarang di DQLab.id atau ikuti Bootcamp Data Analyst with Excel dengan klik button dibawah ini untuk nikmati pengalaman belajar yang seru dan menyenangkan!