PROMO SPESIAL NEW YEAR SALE, DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 99K!
0 Hari 3 Jam 15 Menit 16 Detik

Penting Dipelajari! Konsep Database Relasional SQL

Belajar Data Science di Rumah 09-Desember-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-senin-06-2024-12-10-211013_x_Thumbnail800.jpg

Di era digital yang semakin berkembang, pengelolaan data menjadi salah satu fondasi penting bagi berbagai sektor, mulai dari bisnis hingga teknologi. Salah satu pendekatan yang telah lama digunakan dan tetap relevan hingga saat ini adalah database relasional.


Database relasional, yang erat kaitannya dengan SQL (Structured Query Language), memiliki peran penting dalam mengorganisasi dan mengelola data secara efisien. Artikel ini akan membahas konsep utama dari database relasional dalam SQL, mulai dari definisi, komponen, cara kerja, hingga keunggulannya dibandingkan pendekatan lain.


1. Apa Itu Database Relasional?

Database relasional adalah sistem pengelolaan data yang menggunakan model berbasis tabel untuk menyimpan informasi. Dalam pendekatan ini, data disusun ke dalam baris dan kolom yang membentuk tabel, di mana setiap baris merepresentasikan satu entitas data, dan setiap kolom merepresentasikan atribut dari data tersebut.


Hubungan atau relasi antar tabel dibangun melalui kunci (key) seperti primary key dan foreign key. Sebagai contoh, tabel pelanggan dan tabel pesanan dapat saling berhubungan dengan menggunakan ID pelanggan sebagai penghubung. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Edgar F. Codd pada tahun 1970 dan sejak saat itu menjadi dasar bagi sistem manajemen basis data modern, seperti MySQL, PostgreSQL, dan SQL Server.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Komponen Utama Database Relasional

Sistem database relasional terdiri dari beberapa komponen utama yang membuatnya efisien dan fleksibel dalam mengelola data. Tabel adalah elemen inti yang menyimpan data dalam bentuk matriks. Primary key adalah atribut unik yang membedakan setiap baris dalam tabel, sementara foreign key digunakan untuk menghubungkan satu tabel dengan tabel lainnya, menciptakan relasi.


Selain itu, indeks memungkinkan akses data yang lebih cepat, dan constraint digunakan untuk menjaga integritas data, seperti memastikan bahwa nilai dalam kolom tertentu tidak kosong atau tetap unik. Bersama-sama, komponen-komponen ini memungkinkan database relasional untuk menangani data yang kompleks secara terstruktur dan terorganisasi.


3. Bagaimana SQL Bekerja dalam Database Relasional?

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk berinteraksi dengan database relasional. Dengan SQL, pengguna dapat melakukan operasi dasar seperti CRUD (Create, Read, Update, Delete). Contohnya, untuk membuat tabel baru, kita menggunakan perintah CREATE TABLE, sedangkan untuk menambahkan data, digunakan perintah INSERT INTO.


SQL juga memungkinkan pengambilan data dengan query yang kompleks, seperti SELECT yang dapat digabungkan dengan fungsi agregat atau filter tertentu untuk menganalisis data. Salah satu fitur paling kuat dalam SQL adalah kemampuan untuk menghubungkan tabel melalui operasi JOIN, memungkinkan data dari beberapa tabel diintegrasikan dalam satu tampilan.


4. Mengapa Konsep Database Relasional Penting untuk Dipelajari?

Memahami konsep database relasional sangat penting karena relevansinya yang luas di berbagai bidang. Dalam bisnis, database relasional digunakan untuk mengelola data pelanggan, inventaris, dan transaksi secara efisien. Dalam teknologi, sistem ini diperlukan untuk aplikasi web, perangkat lunak, dan layanan berbasis cloud.


Dengan menguasai database relasional, kalian dapat meningkatkan kemampuan analitis dan teknisnya, sehingga dapat merancang sistem yang aman, terstruktur, dan mudah diakses. Selain itu, perusahaan sering kali memprioritaskan calon karyawan yang memiliki pemahaman yang kuat tentang database relasional, mengingat pentingnya manajemen data dalam pengambilan keputusan strategis.


5. Keunggulan Database Relasional Dibandingkan Pendekatan Lain

Salah satu keunggulan utama database relasional adalah struktur datanya yang jelas dan terstandar. Hal ini membuat data lebih mudah untuk dipahami, dikelola, dan diakses. Dibandingkan dengan pendekatan lain seperti database NoSQL, database relasional menawarkan konsistensi data yang lebih baik melalui penerapan constraint dan transaksi yang mengikuti prinsip ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability).


Selain itu, karena telah lama digunakan, sistem ini didukung oleh komunitas besar dan memiliki dokumentasi yang luas. Meskipun database NoSQL lebih unggul dalam menangani data tak terstruktur, database relasional tetap menjadi pilihan terbaik untuk aplikasi yang membutuhkan relasi data yang kompleks dan integritas data yang tinggi.


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


Nah, ternyata untuk bisa mengoperasikan database relasional, kalian perlu memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik terkait SQL. Bingung harus belajar dari mana? DQLab adalah jawabannya. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai industri. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera ikuti DQLab LiveClass Bootcamp Data Analyst with SQL & Python dan asah kemampuan kalian dalam menggunakan SQL!

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login