PROMO PUNCAK LEBARAN DISKON 99%
Belajar Data Science 6 Bulan BERSERTIFIKAT hanya Rp 99K!

0 Hari 3 Jam 7 Menit 46 Detik

Peran Data Science dalam Industri Fashion & Mode

Belajar Data Science di Rumah 05-Januari-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/653231b516578fb3f16e9bf3dc7af349_x_Thumbnail800.jpeg

Data science dinilai berperan besar dalam mengubah aktivitas manusia. Salah satu bidang yang sangat terasa perkembangannya adalah industri fashion dan mode. Sejalan dengan pandemi COVID-19, kebiasaan masyarakat telah berubah dari belanja langsung melalui outlet kini beralih ke aktivitas belanja secara online. Kondisi ini membuat masyarakat tidak perlu khawatir karena berkat bantuan data science, pilihan variasi pakaian dan model punya banyak rekomendasinya. 


Survei dari Qubit, pada Juli 2020 telah membuktikan bahwa satu dari dua konsumen saat ini melakukan aktivitas belanja secara online. Dari sini, seller perlu mempelajari lebih dalam terkait kebiasaan pengguna dan menggali pengalaman apa yang dia rasakan saat membeli produk pakaian melalui gerai online. Selain itu, dengan dukungan data science kita juga bisa mendapatkan model pakaian sesuai keinginan hanya dengan mengetikkan keyword di bagian recommendation Engine.


Di Indonesia sendiri, perkembangan industri fashion mulai terasa dengan kehadiran desainer lokal yang mengusung budaya khas Indonesia. Platform Survey Online dan penyedia layanan Consumer Insights, Populix merilis survei yang bertajuk “Indonesia in 2022: Looking at Fashion Trends & Economy Revival”. Hasilnya gaya berbusana simpel menjadi pilihan masyarakat Indonesia dengan persentase 73%. Sedangkan 68 persen responden memilih gaya casual. Dari sini, kita sudah bisa membayangkan bahwa masyarakat Indonesia suka gaya berpakaian yang tidak mau ribet. 


Dengan adanya bantuan data science ini juga menjadi rekomendasi pebisnis dalam mengeluarkan produk sesuai dengan preferensi pengguna ketika memilih gaya berpakaian.  Lalu, apa saja peranan data science dalam bidang industri fashion? Simak informasi lengkapnya melalui artikel berikut biar kamu tidak penasaran lagi.


1. Rekomendasi Pakaian Sesuai Preferensi

Data science sangat membantu pengguna dalam menentukan rekomendasi styling ataupun mix & match dalam berpakaian. Merujuk pada survei online yang dilakukan oleh Populix, 73 persen masyarakat Indonesia lebih suka dengan cara berpakaian yang simple. Dengan demikian kita sebagai seorang seller sudah bisa menebak-nebak bahwa simple disini berarti masyarakat suka pakaian yang lebih ke arah kemeja, rok, dan lain-lain. 


Data Science


Terkadang pembeli juga tidak melulu untuk membeli pakaian dalam bentuk satuan, kadang juga memakai sistem bundling. Misalnya beli kemeja sudah satu paket dengan celananya. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa go-to-outfit dalam menyusun gaya berpakaian yang sesuai dengan style kita. Tidak hanya itu, biasanya mereka juga suka beli satu set pakaian dari head-to-toe. Misalnya satu paket ini sudah sama kemeja, celana/rok, topi dan juga  tas agar penampilan jadi semakin trendy.


Baca juga : Alur Kerja Algoritma Data Science di Aplikasi Musik


2. Peramalan Trend Fashion

Media sosial menjadi salah satu faktor pendorong munculnya tren fashion yang semakin berkembang di tiap zaman. Hal ini tentunya menjadi alasan bagi pelanggan dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian produk fashion (pakaian maupun aksesoris). Melalui bantuan sederetan tools, seller bisa dengan mudah untuk menganalisis perilaku pelanggan. 


Salah satunya adalah aktivitas media sosial yang bisa kita tracking untuk melihat gambaran tren dari dunia fashion. Pelanggan bisa melihat berbagai postingan yang menyertakan tagar-tagar tersebut. Misalnya gaya berpakaian Casual, simple, Calm, Edgy, outfit untuk kantor atau kerja, kuliah dan lain-lain semua bisa kalian lihat. Disini kita juga bisa memantau tagar-tagar gaya berpakaian dalam dunia fashion.


Data Science


Contoh, belakangan ini kita sering mendengar trend dunia fashion yaitu motif Tie-Dye. Tie Dye merupakan salah satu seni menghias pakaian dengan menggunakan tinta untuk menghasilkan sebuah pola yang unik dan menarik. Umumnya motif Tie Dye menggunakan kombinasi warna yang cerah untuk menghasilkan warna pakaian yang hidup dan menarik untuk dilihat. Dari sini, kita bisa melihat sederetan tren lainnya tidak hanya motif tie dye saja lewat media sosial. Siapa tahu tren ini bisa jadi salah satu inspirasi outfit keseharian kamu.


3. Prediksi Harga Garmen

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), performa industri Garmen sepanjang tahun 2022 berada di zona hijau yakni tumbuh sebesar 5,84 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa industri Garmen memiliki performa yang sangat baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Adapun, industri garmen nasional pada 2020 anjlok sebesar 8,89%, sedangkan pada 2021 turun 3,31%. Pertumbuhan industri garmen terbesar sejak 2017 terjadi pada 2019, yaitu sebesar 19,48% secara tahunan. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan industri minuman sebesar 19,09% pada tahun yang sama.


Data science memiliki peranan penting dalam menentukan harga tekstil sebagai bahan baku pakaian. Salah satu metode dalam melakukan penentuan harga adalah high-low pricing. Metode ini merupakan strategi penetapan harga ketika perusahaan menjual produk dengan harga tinggi awalnya, tetapi akhirnya menurunkan harga itu ketika relevansi produk turun atau ada produk baru yang lebih diminati.


Data Science


Penetapan harga tinggi-rendah biasanya digunakan oleh perusahaan ritel yang menjual barang musiman atau produk yang sering berubah, seperti pakaian, dekorasi, atau furniture. Strategi penetapan harga yang satu ini biasanya digunakan untuk menentukan harga diskon atau penjualan akhir tahun.


Baca juga : 3 Contoh Penerapan Data Science yang Sangat Berguna di Dunia Perindustrian


4. Layanan Konsultasi Pelanggan

Dalam dunia fashion, pilihan gaya berpakaian sangatlah bervariasi. Hal ini didasarkan pada suasana apa yang ingin dibangun dalam pakaian yang ingin dikenakan seseorang. Misalnya pelanggan A ingin wisuda dalam waktu dekat, maka jika pelanggan ini adalah laki-laki berarti dia ingin mencari setelan jas yang fit dan nyaman. Apabila pelanggan adalah perempuan berarti mereka menginginkan setelan kebaya yang elegan dan anggun. Disini pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada seller terkait gaya berpakaian apa yang ingin ditonjolkan. Kalau pelanggan sudah menentukan gaya berpakaian maka seller bisa langsung mengeluarkan produk-produk yang sesuai dengan gaya mereka.


Data Science


Apalagi sekarang ini, kita sangat diuntungkan dengan keberadaan Chatbot sebagai salah satu cara pelanggan berkonsultasi secara virtual kepada seller. Melalui Chatbot ini, pelanggan dapat mengetahui informasi seperti produk pakaian mana yang best-seller, produk mana yang menjadi favorit pelanggan di toko tersebut, jam buka tutup toko, ketersediaan produk, promo-promo menarik, saran gaya berpakaian dan lain-lain. 


Kita bisa konsultasi langsung kepada penjual apabila mereka menyediakan baju-baju custom. Disitu kita bisa manfaatkan untuk konsultasi masalah desain, warna, padu-padan warna, aksesoris dan lain-lain. Chatbots dibuat dengan menggunakan bantuan algoritma Natural Language Processing (NLP), yang memungkinkan komputer dapat memproses dan memahami bahasa manusia dengan mengubahnya menjadi format numerik. 


Wah, ternyata menarik juga ya mengulik sisi lain data science yang diaplikasikan dalam dunia fashion. Jadi makin seru kan mengulik ketika belajar data science? Ngomong-ngomong soal data science, profesi data tidak hanya bisa dicapai oleh orang yang berlatar belakang IT, namun non IT juga bisa loh menjadi praktisi data. DQLab adalah lembaga kursus data science yang menawarkan pembelajaran terstruktur dan fokus pada pengembangan skill data science. 


Banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan yaitu belajar bersama ahli data, sertifikat gratis setiap penyelesaian modul, project-project dengan kasus yang sering ditemui di dunia data, serta job opportunity sebagai praktisi data. Yuk, daftar di DQLab.id sekarang dan dapatkan akses gratis modul Python dan R!


Penulis: Reyvan Maulid 


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login