JULY SPECIAL ! DISKON 96%
Belajar Data Science Bersertifikat, 12 Bulan hanya 180K!
1 Hari 15 Jam 16 Menit 44 Detik

Portofolio Data Analyst di Google Data Studio

Belajar Data Science di Rumah 05-September-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/longtail-senin-03-2023-09-06-094548_x_Thumbnail800.jpg

Portofolio data analyst adalah salah satu hal penting yang perlu dipersiapkan bagi praktisi data untuk menunjukkan keterampilannya dalam mengolah, menganalisis, dan memvisualisasikan data. Salah satu tool yang dapat kalian gunakan adalah Google Data Studio, sebuah platform analitik yang memudahkan pembuatan laporan interaktif dan visualisasi data.


Masih asing dengan platform data analyst satu ini? Tenang, dalam artikel berikut kita akan mengenal lebih dekat apa itu Google Data Studio dan langkah-langkah penting dalam membuat portofolio yang efektif menggunakan tool tersebut. Dengan memahami penggunaannya, kalian dapat menunjukkan kemampuan analisis dengan lebih praktis dan menarik. Yuk langsung simak pembahasannya!


1. Apa itu Google Data Studio?

Data Analyst

Google Data Studio adalah sebuah platform yang dikembangkan oleh Google untuk membantu kalian dalam membuat, mengedit, dan berbagi laporan serta visualisasi data secara interaktif. Kalian juga bisa menggabungkan data dari berbagai sumber seperti Google Analytics, Google Sheets, BigQuery, dan banyak sumber data lainnya ke dalam satu dashboard yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Salah satu keunggulan utama dari platform ini adalah mudah digunakan bahkan bagi SahabatDQ yang masih pemula.


Bagaimana cara menggunakannya? Tinggal klik dan tarik elemen-elemen yang diinginkan ke dalam dashboard. Selain itu, kalian juga bisa mengubah jenis widget untuk menampilkan data dalam berbagai format seperti grafik batang, diagram lingkaran, peta interaktif, dan banyak lagi. Jika kalian membutuhkan filter pada dashboard, Google Data Studio juga memfasilitasinya. Sehingga kalian bisa mendapatkan informasi dari data dengan lebih detail dan mendalam.


Seorang data analyst tentunya tidak terlepas dari kolaborasi dengan tim. Nah, Google Data Studio juga bisa digunakan untuk berbagi laporan dengan tim yang lain. Kalian dapat mengundang orang lain untuk mengakses laporan secara online, bahkan ketika mereka tidak memiliki akun Google Data Studio. Sehingga tercipta kolaborasi yang jauh lebih efisien. 


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Pentingnya Membuat Portofolio Data Analyst

Data Analyst


Bagi Sahabat DQ yang tertarik menjadi data analyst, tentu perlu melakukan beberapa persiapan. Salah satunya adalah portofolio. Mengapa sangat penting? Berfungsi untuk membuktikan kemampuan dan pengalaman kalian dalam menganalisis data. Perlu dipahami seiring dengan pertumbuhan permintaan untuk pekerjaan data analyst, tentu persaingan di pasar kerja juga semakin ketat. Dengan memiliki portofolio yang kuat, kalian memiliki nilai lebih dibandingkan kandidat lain.


Oleh karena itu, buat portofolio semenarik mungkin. Kalian bisa memasukan proyek-proyek pribadi, proyek akademik, atau pengalaman kerja/magang sebelumnya. Portofolio harus mencakup deskripsi singkat dari setiap proyek, metode analisis yang digunakan, hasil yang dicapai, dan dampaknya terhadap keputusan bisnis. Semua informasi tersebut akan membantu recruiter untuk lebih memahami kemampuan kalian terutama dalam menyelesaikan permasalahan nyata yang sering ditemui di lingkup bisnis.


Portofolio yang umumnya dibuat oleh data analyst dan cocok dimulai bagi pemula adalah membuat visualisasi data atau dashboard. Nah, Google Data Studio bisa dimanfaatkan sebagai platform tersebut.


Seperti yang dibahas sebelumnya, platform ini sangat user-friendly sehingga bisa kalian gunakan untuk membuat portofolio tanpa harus khawatir dengan hal yang terlalu teknis. Kalian bisa lebih fokus pada informasi yang ingin disampaikan dan solusi yang bisa diberikan dari hasil analisis tersebut.


3. Langkah Membuat Portofolio di Google Data Studio

Membuat portofolio data analyst yang efektif di Google Data Studio adalah langkah penting untuk menunjukkan kemampuan kalian dalam mengolah dan memvisualisasikan data. Berikut beberapa langkah penting dalam membuat portofolio menggunakan Google Data Studio.

3.1 Akses Google Data Studio

  • Pertama, pastikan kalian memiliki akun Google, dan masuk ke akun tersebut.

  • Kunjungi situs web Google Data Studio di https://datastudio.google.com/.

  • Klik tombol "Start for free" atau "Mulai gratis" untuk mulai menggunakan platform ini.

3.2 Buat Laporan Baru

  • Setelah masuk ke Google Data Studio, kalian akan melihat interface yang bersih. Klik tombol "Blank Report" atau "Laporan Kosong" untuk membuat laporan baru.

3.3 Impor Data

  • Ada berbagai cara untuk mengimpor data ke dalam laporan. Kalian dapat mengimpor data dari Google Sheets, BigQuery, Google Analytics, dan berbagai sumber data lainnya.

  • Klik tombol "Add Data" atau "Tambahkan Data" dan pilih sumber data yang ingin digunakan.

  • Ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan untuk menghubungkan data dengan laporan.

3.4 Buat Visualisasi

  • Setelah data terhubung, kalian dapat mulai membuat visualisasi. Pilih elemen visual yang ingin kalian tambahkan ke laporan, seperti grafik batang, diagram lingkaran, tabel, atau peta.

  • Drag dan drop elemen visual ke halaman laporan. Sesuaikan visualisasi sesuai kebutuhan dengan mengedit properti dan mengatur data yang ditampilkan.

3.5 Atur Tampilan Laporan

  • Sesuaikan tampilan laporan kalian dengan menambahkan judul, teks penjelasan, dan elemen desain lainnya.

  • Kalian juga dapat menambahkan filter interaktif yang memungkinkan pengguna laporan lainnya untuk memilih data yang ingin mereka lihat.

3.6 Bagikan Laporan

  • Setelah selesai membuat laporan, klik tombol "Share" atau "Bagikan" untuk membagikannya dengan orang lain.

  • Kalian dapat memberikan izin akses untuk melihat atau mengedit laporan, tergantung pada preferensi.

3.7 Publikasikan Laporan

  • Jika kalian ingin menyematkan laporan ke situs web atau blog, klik tombol "File" dan pilih "Embed report" atau "Sematkan laporan" untuk mendapatkan kode sematan.


Baca juga : Data Analyst vs Data Scientist, Yuk Kenali Perbedaannya 


4. Cari Rekomendasi Ide Portofolio di Sini!

Data Analyst


Nah, tentunya untuk bisa membangun portofolio data analyst yang baik, kalian membutuhkan banyak ide dari berbagai industri, bukan? Nah DQLab bisa menjadi sumber ide portofolio tersebut. Modul pembelajaran diatur sehingga pemula dapat mempelajari hal mendasar terlebih dahulu untuk memperkuat pengetahuannya.


Selanjutnya akan diberikan beberapa studi kasus yang memperluas pemahaman kalian dan mengaplikasikannya ke permasalahan yang bervariasi. Untuk pemula yang tidak memiliki latar belakang IT pun dimudahkan dengan Live Code Editor sehingga tidak perlu install aplikasi ketika harus praktik coding. 


Bahkan modul di DQLab diintegrasikan dengan ChatGPT loh. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan ikuti Bootcamp Data Analyst with Python & SQL bersama DQLab LiveClass! 


Penulis : Dita Feby 

Editor : Annissa Widya  

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login