Rumus LEN pada Excel dengan Len() Python

Dalam dunia pemrograman dan pengolahan data, fungsi LEN merupakan salah satu fungsi yang sering digunakan baik di dalam Microsoft Excel maupun di bahasa pemrograman Python. Keduanya memiliki peran penting dalam memanipulasi teks atau string, tetapi cara penggunaannya dan beberapa detail teknis dapat bervariasi.
Kali ini, DQLab akan membahas tentang perbedaan antara rumus LEN pada Excel dan fungsi len() di Python. Buat kamu yang penasaran saat belajar Excel, boleh banget disimak!
1. Fungsi LEN pada Excel
Di Excel, fungsi LEN digunakan untuk menghitung jumlah karakter dalam sebuah string, termasuk spasi dan tanda baca. Fungsi ini adalah bagian dari fungsi bawaan Excel yang sangat mudah digunakan. Berikut adalah sintaksnya:
Keterangan:
Adanya tulisan text yang ada di dalam kurung pada fungsi LEN ini merupakan input berupa teks dalam sel tertentu, atau string yang ditulis langsung di dalam rumus. Berikut adalah contoh penggunaan di Excel:
Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa ada teks “Pilkada DKI Jakarta Dua Putaran”. Kita akan menghitung jumlah karakter pada teks tersebut. Dari teks yang disediakan, setelah menggunakan fungsi LEN maka hasilnya adalah 31. Sebab, teks berikut terdiri dari 31 karakter termasuk spasi juga dihitung.
Keuntungan penggunaan LEN pada Excel yaitu:
Sangat mudah digunakan dalam spreadsheet untuk analisis data berbasis teks
Fungsi LEN bekerja dengan cara yang konsisten di seluruh versi Excel
Dapat digunakan untuk menghitung panjang teks dalam sel langsung tanpa memerlukan pengetahuan pemrograman
Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja
2. Fungsi len() pada Python
Di Python, fungsi len() digunakan untuk mengembalikan panjang dari objek iterable seperti string, list, tuple, dan sebagainya. Fungsi ini adalah built-in function yang sangat umum digunakan dalam pemrograman Python. Berikut adalah sintaks pada bahasa pemrograman Python terkait fungsi len():
Keterangan:
Objek yang dimaksud adalah objek teks yang akan dihitung panjang karakternya. Bisa berupa string, list, atau objek lain yang memiliki ukuran. Berikut adalah contoh penggunaan di Python:
Hasilnya adalah 11, karena string "Hello World" memiliki 11 karakter, termasuk spasi.
Keuntungan len() di Python:
Fungsi len() di Python sangat fleksibel dan dapat digunakan pada berbagai jenis data (tidak hanya string).
Lebih bertenaga, karena dapat menghitung panjang objek selain string, seperti list, set, dan dictionary.
Dapat digunakan dalam konteks pemrograman yang lebih kompleks.
3. Perbedaan Utama antara LEN di Excel dan len() di Python
Meskipun kedua fungsi ini memiliki tujuan yang serupa (menghitung panjang string atau objek), ada beberapa perbedaan penting yang perlu diperhatikan:
a. Penggunaan di Lingkungan
Excel adalah aplikasi spreadsheet yang lebih terfokus pada pengolahan data dalam bentuk tabel. Fungsi LEN biasanya digunakan dalam konteks spreadsheet yang lebih visual dan sederhana.
Di sisi lain, Python adalah bahasa pemrograman yang lebih fleksibel, digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dan analisis data. Fungsi len() di Python lebih bersifat universal dan dapat digunakan untuk berbagai jenis objek.
b. Tipe Data yang Didukung
Di Excel, LEN hanya bekerja untuk menghitung panjang string (teks) yang ada dalam sel.
Di Python, len() bekerja untuk menghitung panjang berbagai objek yang bersifat iterable, tidak hanya string. Misalnya, len() dapat digunakan pada list, tuple, dictionary, dan bahkan objek kustom yang dapat diiterasi.
c. Fleksibilitas dan Keterbatasan
LEN di Excel terbatas pada spreadsheet dan tidak dapat digunakan untuk mengelola tipe data lainnya seperti list atau dictionary. Fungsinya sederhana, dengan tujuan untuk membantu analisis data berbasis teks di spreadsheet.
len() di Python sangat fleksibel, karena bisa diterapkan pada berbagai jenis data. Python lebih cocok untuk proyek-proyek yang memerlukan manipulasi data kompleks, seperti pengolahan data, pemrograman web, atau bahkan machine learning.
d. Penanganan Spasi dan Karakter Khusus
Baik LEN di Excel maupun len() di Python menghitung spasi dan karakter khusus sebagai bagian dari panjang string. Namun, cara mereka menangani teks dalam konteks tertentu mungkin berbeda, seperti penanganan karakter Unicode atau penanganan data yang terformat.
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with Excel
4. Pada akhirnya keduanya memiliki tujuan yang sama
Walaupun kedua fungsi LEN di Excel dan len() di Python memiliki tujuan yang sama, yaitu menghitung panjang dari string atau objek lainnya, penggunaannya sangat bergantung pada konteks dan lingkungan tempat fungsi tersebut dijalankan. LEN di Excel adalah fungsi sederhana yang bekerja khusus untuk teks dalam spreadsheet, sedangkan len() di Python menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan dapat digunakan dalam berbagai konteks data lainnya.
Jika kamu bekerja di dalam dunia spreadsheet, Excel dengan fungsi LEN adalah pilihan yang tepat. Namun, jika dirimu bekerja dalam konteks pemrograman atau pengolahan data yang lebih kompleks, Python dengan fungsi len() memberikan lebih banyak kekuatan dan fleksibilitas.
DQLab merupakan platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan bahasa pemrograman populer, serta platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur Chat GPT. Selain itu DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula.
Yuk sign up di DQLab untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik. Daftar sekarang dan kejar impianmu untuk menjadi Data Analyst!
Penulis: Reyvan Maulid