Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS

Teknik Pengumpulan Data Sekunder dengan Kajian Pustaka

Belajar Data Science di Rumah 04-Agustus-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/dd889b8d15ac1988c684a7e11fdd004c_x_Thumbnail800.jpg

Salah satu teknik pengumpulan data sekunder yang terbilang populer dan digunakan sampai saat ini adalah kajian pustaka. Buku-buku maupun pustaka yang digunakan sebagai acuan seringkali menjadi elemen penting dalam studi kepustakaan atau kajian pustaka. Kajian pustaka ini penting untuk menghimpun data-data yang diperlukan dalam penelitian terkait topik-topik yang ingin kita teliti. Berdasarkan definisinya, kajian pustaka adalah jenis penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku atau majalah dan sumber data lainnya untuk menghimpun data dari berbagai literatur, baik perpustakaan maupun di tempat-tempat lain. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa penelitian kepustakaan tidak hanya kegiatan membaca dan mencatat data-data yang telah dikumpulkan. Tetapi lebih dari itu, peneliti harus mampu mengolah data yang telah terkumpul dengan tahap-tahap penelitian kepustakaan. Kajian pustaka dipakai karena kesederhanaan dan kemudahannya dalam mencari referensi baik secara offline seperti koran, laporan penelitian, buku teks maupun online melalui e-book. Tapi selama pandemi yang masih berlangsung tentunya menyulitkan peneliti untuk mendapatkan referensi secara langsung karena beberapa perpustakaan maupun penyedia akses buku penunjang ditutup sementara. Salah satu hal yang bisa diatasi adalah dengan memanfaatkan referensi jurnal-jurnal yang memiliki kemiripan terhadap topik sejenis.


Kajian pustaka juga dipilih selain karena kemudahan dalam mendapatkan datanya juga hemat biaya. Hal ini dikarenakan anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan peminjaman buku di perpustakaan dan dengan mudah didapatkan hanya menggunakan keyword atau kata kunci yang ingin dicari buku atau sumber referensinya. Selain itu, beberapa kampus juga telah melakukan penyesuaian apabila kesulitan mendapatkan data primer dapat mengubah desain penelitian dengan melakukan kajian pustaka secara mendalam tanpa melakukan penelitian ulang atau pengajuan usulan judul ulang. Di satu sisi, penggunaan teknik pengumpulan data sekunder menggunakan kajian pustaka memudahkan kita dari segi efisiensi kerja dalam penyusunan laporan riset. Terlepas dari apapun penggunaan teknik pengumpulan datanya, yang terpenting dan utamanya adalah kejujuran untuk mendapatkan data yang akurat dan valid agar menjawab tujuan riset. Lalu, seperti apa penggunaan kajian pustaka dalam teknik pengumpulan data sekunder? Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas mengenai penggunaan kajian pustaka dalam teknik pengumpulan data sekunder. Dengan harapan bisa menjadi tambahan insight dan rekomendasi bagi peneliti maupun data enthusiast. Jangan lewatkan artikel berikut ini, pastikan simak baik-baik, stay tune and keep scrolling on this article guys!


1. Mengenal Lebih Dalam Kajian Pustaka

Penelitian kepustakaan yaitu jenis penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku atau majalah dan sumber data lainnya untuk menghimpun data dari berbagai literatur, baik perpustakaan maupun di tempat-tempat lain. Tetapi lebih dari itu, peneliti harus mampu mengolah data yang telah terkumpul dengan tahap-tahap penelitian kepustakaan. Dalam penelitian ini penulis menerapkan metode penelitian kepustakaan karena setidaknya ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama bahwa sumber data tidak melulu bisa didapat dari lapangan. Adakalanya sumber data hanya bisa didapat dari perpustakaan atau dokumen-dokumen lain dalam bentuk tulisan, baik dari jurnal, buku maupun literatur yang lain. Kedua, studi kepustakaan diperlukan sebagai salah satu cara untuk memahami gejala-gejala baru yang terjadi yang belum dapat dipahami, kemudian dengan studi kepustakaan ini akan dapat dipahami gejala tersebut.


Baca juga : Data Analisis : 2 Jenis Metode yang Penting Untuk Kamu Tahu dalam Analisis Data


2. Fungsi dan Kedudukan Penting dalam Kajian Pustaka

Semua penelitian memerlukan suatu kajian pustaka

  • Perbedaannya terletak pada fungsi, tujuan dan kedudukan studi pustaka dalam masing-masing penelitian tersebut;

  • Dalam penelitian kepustakaan, penelusuran pustaka lebih daripada sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodologi atau memperdalam kajian teoritis;

  • Penelitian kepustakaan dapat sekaligus memanfaatkan sumber kepustakaan untuk sumber data penelitiannya, tanpa melakukan penelitian lapangan


3. Prosedur Pengumpulan Data Pada Kajian Pustaka

  • Pemilihan topik dapat dilakukan berdasarkan permasalahan dalam fenomena yang ada;

  • Eksplorasi informasi terhadap topik yang dipilih untuk menentukan fokus penelitian;

  • Menentukan fokus penelitian berdasarkan informasi yang telah diperoleh dan dapat berdasarkan prioritas permasalahan;

  • Sumber data yang dikumpulkan adalah berupa informasi atau data empirik yang bersumber dari buku-buku, jurnal, hasil laporan penelitian dan literatur lain yang mendukung tema penelitian ini;

  • Membaca sumber kepustakaan merupakan sebuah kegiatan perburuan yang menuntut keterlibatan pembaca secara aktif dan kritis agar bisa memperoleh hasil maksimal; Dalam membaca sumber penelitian, pembaca harus menggali secara mendalam bahan bacaan yang memungkinkan akan menemukan ide-ide baru yang terkait dengan judul penelitian;

  • Membuat catatan penelitian boleh dikatakan tahap yang paling penting dan barangkali juga merupakan puncak dalam keseluruhan rangkaian penelitian;

  • Mengolah catatan penelitian, semua sumber yang telah dibaca kemudian diolah atau dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang disusun dalam bentuk laporan penelitian;

  • Penyusunan laporan sesuai dengan sistematika penulisan yang berlaku.


4. Teknik Pengumpulan Data Pada Kajian Pustaka

  • Editing: pemeriksaan kembali data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna antara yang satu dengan yang lain;

  • Organizing: mengorganisir data yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan;

  • Finding: melakukan analisis lanjutan terhadap hasil pengorganisasian data dengan menggunakan kaidah-kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan sehingga ditemukan kesimpulan yang merupakan hasil jawaban dari rumusan masalah.


Baca juga : Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif


5. Pengen Belajar Data yang Tidak Membosankan? DQLab Solusinya!

Berdasarkan jenis data melalui teknik pengumpulannya, dibagi ke dalam dua jenis yakni data primer dan data sekunder. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian membutuhkan data sebagai penguat untuk menjawab tujuan penelitian. Dengan data science kita akan mampu menganalisis data dimanapun berada, kemampuan problem solving yang baik, dan skill di berbagai bidang ilmu lainnya yang mana diketahui bahwa data science terdiri dari bidang ilmu matematika, statistik, dan komputer. Dengan mempelajari Data Science, kamu akan terlatih dan terbiasa untuk menghasilkan informasi dari olahan data mentah dan insight yang valuable. Jika kamu penasaran dengan data science dan ingin belajar data science secara langsung, caranya mudah banget. Kamu bisa loh untuk coba bikin akun gratisnya kesini di DQLab. Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik bersama DQLab yang seru dan menyenangkan dengan live code editor. Cobain juga free module Introduction to Data Science with R dan Introduction to Data Science with Python untuk menguji kemampuan data science kamu. Kalian juga bisa mencoba studi kasus penerapan real case industry. Ayo persiapkan dirimu untuk berkarir sebagai praktisi data yang kompeten!



Penulis: Reyvan Maulid

Editor: Annissa Widya Davita

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login