Tips Bikin Portfolio Data Science Menarik di GitHub

Sebagai seorang data scientist, penting bagi Sahabat DQ untuk memiliki portfolio yang menarik. Jika kalian pemula, tentu hal ini akan menjadi nilai lebih menurut rekruter. Kalian akan memiliki peluang lebih besar diterima di perusahaan karena memiliki portfolio. Bagi seorang profesional, portfolio juga menunjukkan keahlian spesifik yang Sahabat DQ miliki, minat topik atau permasalahan yang ingin diselesaikan. Tentu portfolio perlu ditempatkan pada platform yang mudah diakses oleh orang lain. Salah satu platform yang bisa Sahabat DQ gunakan adalah GitHub.
Beragam projek data science saat ini dengan mudah diakses di GitHub. Selain karena gratis, kemudahan pengelolaan portfolio menjadi keunggulan platform satu ini. Kalian juga bisa berkolaborasi dengan data science lainnya dalam menyelesaikan suatu projek melalui GitHub. Mulai tertarik untuk membuat portfolio data science di GitHub? Yuk, simak caranya di bawah ini!
1. Apa Itu GitHub?
GitHub adalah website yang dapat menyimpan serta mengelola kode dari projek yang Sahabat DQ kumpulkan. Kalian bisa memulai dari awal membuat portfolio di GitHub atau dengan cara mengunggah portfolio yang sudah ada sebelumnya. GitHub dapat melakukan kedua cara tersebut karena dibangun oleh dua sistem utama yaitu version control dan Git. Version control adalah sistem yang mampu merekam semua perubahan yang dilakukan pada suatu kode. Sedangkan Git adalah distributed version control yang membuat orang lain mampu mengakses catatan riwayat perubahan tadi. Sehingga meski orang lain tidak membuat kode tersebut, mereka dapat mengetahui proses pengerjaannya.
GitHub juga memiliki keunggulan lainnya. Platform ini mendukung cukup banyak bahasa pemrograman seperti Python, Java, C++, dan PHP. Selain itu, Sahabat DQ bisa menggunakannya secara gratis dengan unlimited project. Namun, jika ada kebutuhan fitur tambahan seperti keamanan yang lebih ketat, kalian perlu membayar mulai dari $4 per orang/bulan.
Baca juga : Rekomendasi Algoritma Data Science Bidang Finansial
2. Fungsi GitHub
Dengan kelebihan yang sudah disebutkan di atas sebelumnya, tentu GitHub memiliki beberapa fungsi yang perlu Sahabat DQ tahu. Berikut beberapa fungsi GitHub untuk para project data science.
Memudahkan kolaborasi suatu project dengan tim lain. GitHub memiliki sifat distributed version control, dimana anggota tim dapat mengakses dan mengelola kode bersamaan. Ini sangat efisien untuk melakukan review coding bersama atau berdiskusi dalam perbaikan error yang ada.
Mencegah perubahan kode yang dapat merusak kode asli. Seperti penjelasan sebelumnya, dengan kolaborasi ada kemungkinan kode yang asli akan mengalami perubahan yang justru semakin menambah error. Atau hasil yang diinginkan tidak sesuai dengan kebutuhan. GitHub dapat mencegah hal ini karena ada fitur Branch. Masing-masing anggota bisa melakukan perubahan kode pada Branch sehingga tidak berefek pada kode utama secara langsung.
Sebagai portfolio bagi seorang data science. GitHub dapat diatur akan dapat dilihat orang publik. Sehingga dengan mudah Sahabat DQ dapat mempublikasikan karya atau projek yang sudah dibuat.
Nah, selanjutnya kalian akan belajar cara menggunakan GitHub sebagai platform untuk portfolio. Berikut langkah-langkahnya.
3. Membuat Akun GitHub
Jika Sahabat DQ belum pernah menggunakan GitHub, langkah awal adalah membuat akun. Silakan buka halaman GitHub dan klik Sign Up. Isi beberapa hal sesuai form seperti email, password, username, dan lainnya.
Kemudian, Sahabat DQ akan diminta untuk menyelesaikan puzzle atau Captcha sebagai bentuk verifikasi.
Selanjutnya, kalian akan diminta untuk memasukkan kode verifikasi yang telah dikirim ke email.
Baca juga : 3 Contoh Penerapan Data Science yang Sangat Berguna di Dunia Perindustrian
4. Membuat Portfolio Pertamamu
Jika Sahabat DQ sudah membuat akun, kalian bisa memulai untuk membuat portfolio loh. Caranya dengan membuat repository terlebih dahulu. Klik tombol + di sebelah profil, kemudian klik New Repository.
Selanjutnya, Sahabat DQ perlu memasukkan beberapa informasi tambahan yang dibutuhkan.
Berikut penjelasan masing-masing informasi.
Repository name: nama repository yang akan dibuat. Gunakan nama yang sederhana dan sesuai dengan projek yang akan dilakukan.
Description: deskripsi atau keterangan repository kalian. Pada bagian ini Sahabat DQ bisa menjelaskan tujuan dibuatnya repository.
Jenis repository: ada dua pilihan yaitu Public dan Private. Public artinya orang lain bisa melihat repository yang kalian buat, sedangkan Private artinya hanya kalian yang bisa mengaksesnya.
Jika sudah, Klik Create Repository.
5. Membuat File Untuk Coding
Setelah itu, Sahabat DQ bisa memulai membuat file untuk mengetikkan kode sesuai kebutuhan projek kalian. Klik creating a new file pada bagian berikut.
Selanjutnya, ketikkan nama dan ekstensi file sesuai kebutuhan Sahabat DQ. Kalian juga bisa menuliskan atau melakukan coding pada halaman tersebut. Jika sudah selesai, klik Commit New File untuk menyimpan file di GitHub.
Berikut tampilan projek atau portfolio yang sudah tersimpan.
Selamat, Sahabat DQ sudah membuat satu portfolio di GitHub! Mudah bukan? Tapi jika kalian bingung harus membuat portfolio tentang apa, sumbernya dari mana, langkah-langkah codingnya seperti apa, maka platform DQLab adalah pilihan tepat bagi kalian. Di sini, kalian bisa mengakses semua modul pembelajaran berkaitan dengan data science. Sehingga Sahabat DQ tidak perlu pusing memikirkan projek atau portfolio apa yang ingin dipublikasikan.
Yuk, segera buat akun kalian dan akses semua modul pembelajarannya untuk siap membuat portfolio yang menarik. Kalian dengan mudah melakukannya dengan Sign Up di website DQLab.
Penulis : Dita Feby
Editor : Annissa Widya
Postingan Terkait
Pentingnya Machine Learning dalam Industri Bisnis
Menangkan Kompetisi Bisnis dengan Machine Learning
Mulai Karier
sebagai Praktisi Data
Bersama DQLab
Daftar sekarang dan ambil langkah pertamamu untuk mengenal Data Science.