GEBYAR PROMO PAYDAYDISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat 12 Bulan hanya 180K!
0 Hari 10 Jam 33 Menit 56 Detik

Tips Membuat Visualisasi Data dengan Bangun Portofolio Dashboard

Belajar Data Science di Rumah 13-Agustus-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/e64a82b5d6cfa396bdb9fb524d682b98_x_Thumbnail800.jpg
Follow Instagram dan LinkedIn kami untuk info karir dan topik menarik

Dashboard merupakan sebuah tampilan geographic informations yang berfungsi untuk memantau suatu peristiwa, membantu proses pembuatan keputusan, melihat trend dan membagikannya kepada orang lain. Dashboard berisi beberapa visualisasi atau grafik yang terintegrasi dalam satu layar dan dibuat berdasarkan dengan siapa kita akan berbagi informasi. Pada dasarnya, dashboard digunakan sebagai media untuk bercerita mengenai hidden layer yang ada pada data yang terdiri dari elemen yang saling terintegrasi, seperti peta persebaran, tabel, chart, indikator, dan lain sebagainya. Membuat sebuah dashboard terkadang sangat tricky karena kita harus menentukan informasi yang akan di-highlight dengan tepat agar dashboard lebih efektif. Selain itu, dashboard yang efektif harus bisa memberikan pemahaman kepada pembaca untuk memahami fenomena yang sedang terjadi dan dapat meresponnya dengan baik. 

Di era modern dimana data diibaratkan sebagai bahan bakar baru, hampir semua sektor memanfaatkan data, khususnya big data dalam aktivitas sehari-hari. Fenomena ini menyebabkan penggunaan big data terus meningkat dari tahun ke tahun yang menyebabkan penggunaan dashboard pun meningkat secara signifikan. Saat ini, selain kemampuan analisis data, kemampuan membuat dashboard menjadi salah satu skill yang dibutuhkan untuk berkarir di dunia data. Walaupun terlihat mudah, sebenarnya untuk membuat dashboard perlu jam terbang yang cukup hingga dapat membuat dashboard yang efektif karena perlu intuisi yang tepat untuk menentukan informasi inti yang akan disampaikan. Oleh karena itu, perlu banyak latihan agar intuisi tersebut terasah. Latihan-latihan ini dapat kita digunakan sebagai portofolio sebelum terjun langsung ke dunia industri. Pertanyaannya, bagaimana cara membuat portofolio dashboard yang tepat? Yuk baca tipsnya!


1. Menentukan Ide

Saat ini, sumber data tersebar dimana-mana, baik di website, sosial media, bahkan platform sumber data open source sudah menjamur. Banyaknya data terkadang membuat kita kesulitan untuk menentukan data apa yang akan kita gunakan untuk membuat dashboard. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan ide sebagai gagasan pokok dan membuat daftar informasi yang dapat kita gali dari ide tersebut. Namun, masalah selanjutnya adalah ada kalanya kita merasa buntu karena tidak menemukan ide yang tepat. Tips pertama adalah banyak-banyak membaca. Sesuai pepatah, banyak membaca=banyak tahu, termasuk mengetahui fenomena apa yang sedang mendapat spotlight. Kita bisa mulai membuat dashboard berdasarkan isu yang sedang viral, misalnya kasus Covid-19.


Baca juga : Belajar Python untuk Hasilkan Visualisasi Data


2. Menyiapkan Dataset

Setelah menentukan gagasan pokok dan informasi apa yang akan disampaikan dalam dashboard, saatnya kita mencari data yang dapat mendukung pembuatan dashboard tersebut. Kita bisa mencari data tersebut pada website instansi, scraping data pada website atau blog, atau mencari pada sumber data open source. Jika mau menambah sedikit effort, kita bisa meminta data ke instansi melalui surat. Setelah berhasil mendapatkan data yang kita butuhkan, maka data siap untuk masuk ke proses cleansing. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan noise, data yang tidak diperlukan, serta menangani beberapa missing value. Tips kedua, gunakan beberapa fitur pada spreadsheet seperti operasi hitung, filter, dan fitur lainnya untuk membuat variabel baru sehingga data yang kita miliki lebih kaya dan mendalam. Berikut merupakan salah satu sintaks web scraping menggunakan R yang dapat digunakan untuk mendapatkan data dan pastinya perlu dikembangkan sesuai kebutuhan.

https://dqlab.id/files/dqlab/file/data-web-1/data-user-5/postgroup/0f0327126cebe99dff31890ba2cd7777/109c6682035ceea987058530a690e260.png

https://dqlab.id/files/dqlab/file/data-web-1/data-user-5/postgroup/0f0327126cebe99dff31890ba2cd7777/d530e79f7a507801f4d319d99d4df506.png


3. Menggunakan Tools dan Grafik yang Tepat

Setelah dataset siap digunakan, proses selanjutnya adalah meng-import dataset tersebut pada tools atau software dashboard. Saat ini ada berbagai macam software untuk membuat dashboard dengan fitur yang bervariasi. Terkadang proses peng-install-an software sangat membingungkan dan membuat frustasi. Tips selanjutnya, pilih platform open source dan bisa dibuka melalui browser sehingga kita tidak perlu menginstall software tersebut. Selain pemilihan tools yang tidak menyulitkan, pemilihan grafik yang tepat merupakan part terpenting dalam membuat dashboard. Jangan sampai informasi yang kita sampaikan redundant sehingga menyebabkan dashboard menjadi kurang efektif. Misalnya, gunakan barchart atau histogram untuk menekankan perbedaan tingkat nilai dan beberapa aspek, line chart untuk menggambarkan suatu perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu, pie chart untuk menggambarkan persentase dari nilai total atau nilai keseluruhan, dan lain sebagainya. Hal yang tidak kalah penting adalah semua grafik tersebut harus terintegrasi agar informasi yang disampaikan berkesinambungan. Berikut merupakan contoh dashboard dengan beberapa grafik yang terintegrasi.

https://dqlab.id/files/dqlab/file/data-web-1/data-user-5/postgroup/0f0327126cebe99dff31890ba2cd7777/142a69036fc7a330c42d20a9af1f35e2.png


4. Menggunakan Layout dan Warna yang Tepat

Setelah grafik berhasil dibuat, langkah selanjutnya dalam membuat dashboard adalah menata grafik tersebut dan menentukan besar kecilnya grafik sesuai dengan informasi yang ingin di-highlight. Layout pada dashboard menandakan informasi mana yang akan disorot dan diikuti dengan informasi pendukungnya. Selain layout, hal krusial yang tidak boleh dilupakan dalam pembuatan dashboard adalah pemilihan warna yang tepat. Kita bisa memilih satu tema warna, seperti tema pastel, tema neon, dan lain sebagainya. Tips dari DQLab, perbanyak referensi layout dan warna dengan mengunjungi platform sharing gambar atau cari pattern warna di beberapa website. 

https://dqlab.id/files/dqlab/file/data-web-1/data-user-5/postgroup/0f0327126cebe99dff31890ba2cd7777/d050268145f8acbc49c6d2f5cce41cbc.png


Baca juga : Cara Membuat Visualisasi Data Trend dengan Excel


5. Belajar Visualisasi Data Secara Terstruktur

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, membuat dashboard memerlukan intuisi yang kuat. Intuisi ini bisa diasah dengan banyak berlatih secara terstruktur dan terarah. Salah satu tempat yang banyak direkomendasikan untuk belajar visualisasi data adalah DQLab. Kursus data ini menawarkan berbagai program belajar data yang menarik dan affordable. Program belajar DQLab didukung dengan berbagai fasilitas, mulai dari module hingga challenge untuk memperdalam pemahaman kita mengenai data. Yuk klik button di bawah untuk bergabung bersama DQLab dan nikmati program belajar seru sebagai jembatan untuk memulai karir di dunia data. Selamat belajar!



Penulis: Galuh Nurvinda K

Editor: Annissa Widya Davita

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login