PROMO GEMPAR DUAR.DUAR DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 100K!
0 Hari 14 Jam 15 Menit 56 Detik

Tips Memilih Trainer untuk Program In-House Training yang Efektif

Belajar Data Science di Rumah 24-Januari-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/1-longtail-jumat-05-2025-01-24-180828_x_Thumbnail800.jpg

In-house training menjadi salah satu bentuk nyata dari corporate training yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan karyawan secara spesifik sesuai kebutuhan. Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah memilih trainer yang tepat.


Trainer yang tepat tidak hanya memiliki keahlian di bidang yang relevan, tetapi juga mampu menyampaikan materi dengan cara yang menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan budaya perusahaan. Dengan pendekatan yang efektif, trainer dapat membantu karyawan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai secara optimal.


Apabila perusahaan kamu punya rencana untuk menyelenggarakan in-house training, ada beberapa ketentuan dan tips dalam memilih trainer yang tepat. Selain karena trainer yang ahli di bidangnya, pemilihan trainer juga disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan dan bidang yang akan digeluti.


Apakah lebih fokus ke pengembangan soft skills, hard skills, atau aspek teknis lainnya seperti penguasaan perangkat lunak tertentu atau strategi manajemen yang lebih efisien? Berikut adalah 5 tips yang bisa diterapkan agar in-house training kamu berjalan dengan baik di tangan trainer yang tepat!


1. Pilih Trainer yang Up-to-Date dengan Tren Terkini

Dalam dunia kerja yang terus berkembang, penting untuk memilih trainer yang selalu mengikuti tren terbaru. Kamu membutuhkan seseorang yang tidak hanya menguasai dasar-dasar, tetapi juga memahami perubahan teknologi, metode pelatihan modern, dan tantangan terkini di industri.


Trainer yang up-to-date mampu memberikan wawasan yang relevan dan membantu karyawan mempersiapkan diri menghadapi perubahan di masa depan. Mereka juga cenderung menggunakan alat dan teknologi terbaru, seperti simulasi digital atau platform pembelajaran berbasis AI, yang dapat membuat pelatihan lebih interaktif dan efektif.


Selain itu, trainer yang mengikuti tren terkini biasanya memiliki perspektif yang segar dalam menyampaikan materi. Mereka tidak hanya berbicara tentang teori lama, tetapi juga menyajikan studi kasus terbaru dan solusi inovatif yang relevan dengan situasi perusahaanmu. Dengan demikian, pelatihan menjadi lebih menarik dan aplikatif, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi karyawan dan perusahaan secara keseluruhan.


Baca Juga: Sales Training Berbasis Data Sebagai Strategi Penjualan yang Efektif


2. Cari Trainer dengan Pengalaman yang Relevan

Pengalaman adalah salah satu indikator utama kualitas seorang trainer. Kamu perlu mencari seseorang yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis di bidang yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan.


Misalnya, jika pelatihan berfokus pada manajemen proyek, pilih trainer yang pernah memimpin proyek besar atau bekerja di posisi manajerial. Pengalaman langsung mereka dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan realistis, yang sulit ditemukan dalam buku teks atau materi standar.


Trainer berpengalaman juga memiliki kemampuan untuk memahami tantangan spesifik yang mungkin dihadapi peserta pelatihan. Mereka cenderung lebih adaptif dalam memberikan solusi berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya. Selain itu, pengalaman yang relevan memungkinkan trainer untuk menjelaskan materi dengan contoh konkret, membuat pelatihan lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh karyawanmu.


3. Pastikan Gaya Penyampaian Sesuai dengan Budaya Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki budaya kerja yang unik, dan gaya penyampaian trainer harus sejalan dengan itu. Misalnya, jika perusahaanmu memiliki budaya yang santai dan kolaboratif, pilih trainer yang menggunakan pendekatan yang ramah dan interaktif. Sebaliknya, jika perusahaan lebih formal dan berorientasi pada hasil, kamu mungkin memerlukan trainer yang tegas dan terstruktur. Kesesuaian ini penting agar peserta merasa nyaman dan dapat menerima materi dengan lebih baik.


Trainer yang mampu menyesuaikan gaya penyampaiannya juga menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi, yang merupakan kualitas penting dalam pelatihan. Dengan pendekatan yang sesuai budaya perusahaan, pelatihan tidak hanya menjadi lebih efektif, tetapi juga menyenangkan. Peserta pelatihan akan merasa lebih terhubung dengan materi dan lebih termotivasi untuk menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.


4. Sesuaikan dengan Anggaran Perusahaan

Anggaran adalah salah satu faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam memilih trainer. Kamu perlu memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan sesuai dengan alokasi anggaran perusahaan tanpa mengorbankan kualitas pelatihan.


Membandingkan beberapa opsi trainer dapat membantu kamu menemukan yang terbaik dengan harga yang kompetitif. Selain itu, beberapa trainer mungkin menawarkan paket pelatihan yang fleksibel, seperti sesi singkat atau pelatihan berbasis online, yang bisa lebih hemat biaya.


Namun, penting untuk diingat bahwa harga murah tidak selalu berarti kualitas baik. Kamu perlu menilai apakah investasi yang dilakukan memberikan dampak nyata bagi perusahaan. Jika anggaran terbatas, fokuslah pada topik pelatihan yang paling mendesak dan cari trainer yang dapat memberikan solusi praktis dalam lingkup tersebut. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa mendapatkan pelatihan berkualitas tanpa melebihi anggaran.


Baca Juga: Customer Service Training, Kunci Bersaing di Era Data-Driven


5. Fokus pada Trainer yang Memberikan Pendekatan Praktis

Pelatihan yang efektif tidak hanya berisi teori, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang relevan dengan pekerjaan sehari-hari. Trainer yang mengutamakan pendekatan praktis akan melibatkan peserta dalam simulasi, studi kasus, atau latihan langsung yang sesuai dengan situasi nyata di tempat kerja. Pendekatan ini membantu peserta memahami bagaimana menerapkan konsep yang diajarkan, sehingga hasil pelatihan dapat langsung dirasakan dalam peningkatan kinerja mereka.


Trainer dengan pendekatan praktis juga cenderung lebih interaktif, mendorong peserta untuk aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan kolaboratif, di mana peserta merasa lebih termotivasi untuk belajar.


Selain itu, metode ini membantu meningkatkan retensi informasi karena peserta dapat langsung menghubungkan teori dengan aplikasi nyata. Dengan demikian, pelatihan tidak hanya menjadi kegiatan formal, tetapi juga alat transformasi yang efektif bagi perusahaanmu.


Bagaimana? Kamu ingin mengikuti corporate training di era data-driven ini sebagai investasi masa depan yang tepat? Jangan khawatir! Segera Sign Up ke DQLab! Di sini, kamu bisa belajar dari dasar hingga tingkat lanjut dengan materi dan tools yang relevan dengan kebutuhan industri, bahkan tanpa latar belakang IT. Belajar kapan saja dan di mana saja dengan fleksibilitas penuh, serta didukung oleh fitur eksklusif Ask AI Chatbot 24 jam, lho!


DQLab juga menyediakan modul berkualitas yang disusun oleh para ahli dengan studi kasus yang bisa membantu kamu memahami cara memecahkan masalah nyata dari berbagai industri. Tak hanya itu, metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang diterapkan, ramah untuk pemula dan telah terbukti mencetak talenta-talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data.


Jadi, tunggu apa lagi? Segera persiapkan diri untuk menguasai keterampilan di bidang data dan teknologi dengan subscribe modul premium, atau ajak perusahaan kamu untuk ikuti Corporate Training sekarang juga!


Penulis: Reyvan Maulid


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login