12.12 SUPER SALE! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 20 Jam 26 Menit 9 Detik

4 Cara Mencocokkan Dua Data di Excel yang Harus Kamu Coba

Belajar Data Science di Rumah 02-Juni-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/de1cf1b9ae006ae00d9c6824286af8ef_x_Thumbnail800.jpg

Buat Sahabat DQ yang pernah kebingungan karena data di dua file Excel nggak sinkron, atau bingung nyari data mana yang cocok dan mana yang beda, tenang! Kamu nggak sendirian kok! Tantangan seperti ini umum banget terjadi saat kamu mengerjakan berbagai tugas atau proyek yang menggunakan Excel. Nah, kabar baiknya, kamu nggak perlu jadi programmer atau ahli data buat bisa mencocokkan data.


Cukup dengan Excel itu sendiri, kamu bisa menyelesaikan masalah ini dengan lebih cepat dan efisien. Biar kamu nggak bingung lagi, kali ini Min Q akan membahas tuntas gimana caranya mencocokkan data dengan Excel, sampai tips khusus biar kamu nggak salah langkah. Let’s go!


1. Apa Itu Mencocokkan Data dengan Excel?

Mencocokkan data dengan Excel adalah proses membandingkan dua set data—baik itu dalam satu worksheet atau di file yang berbeda—untuk menemukan nilai yang sama, beda, atau bahkan data yang hilang. Proses ini sering juga disebut sebagai data matching atau data reconciliation. Dalam praktiknya, mencocokkan data bisa sesederhana mencari ID pelanggan yang sama antara dua tabel, atau bisa juga serumit mengecek transaksi keuangan antar departemen.


Meskipun kedengarannya sederhana, mencocokkan data ini punya kekuatan besar. Kenapa? Karena dari situ kita bisa melihat konsistensi, menemukan kesalahan entri, mendeteksi duplikat, sampai memastikan laporan keuangan, penjualan, atau absensi sudah benar. Dan semuanya bisa dimulai hanya dengan Excel yang mungkin selama ini kamu anggap cuma buat ngitung atau bikin grafik.


2. Kenapa Mencocokkan Data Itu Penting?

Di dunia nyata, data jarang sekali datang dalam bentuk yang sempurna. Seringkali, kita perlu menggabungkan dua sumber data berbeda—misalnya daftar siswa dari sekolah dengan daftar pembayaran dari keuangan. Tanpa mencocokkan data, kamu bisa saja keliru menyimpulkan sesuatu, atau lebih parah lagi, membuat keputusan yang salah.


Dalam dunia kerja, mencocokkan data ini jadi skill penting yang sering “dicari diam-diam” oleh HR. Kenapa? Karena kemampuan ini menunjukkan ketelitian, kemampuan berpikir kritis, dan kepekaan terhadap data. Bahkan untuk posisi non-data sekalipun, kamu akan sering dihadapkan pada pekerjaan administratif yang melibatkan validasi data. Jadi, makin cepat kamu menguasainya, makin besar nilai tambah yang bisa kamu tawarkan.


Baca juga: Data Analyst vs Data Scientist


3. Teknik Mencocokkan Data di Excel yang Harus Kamu Kuasai

Nah, setelah memahami esensi pencocokan data di Excel, kamu bisa mulai mencobanya menggunakan beberapa cara praktis berikut ini:

  1. VLOOKUP
    Fungsi klasik ini cocok untuk mencari data dari kolom kiri ke kanan. Misalnya, kamu ingin tahu apakah ID pelanggan dari daftar lama (kolom A) masih ada di daftar baru (kolom B). Tinggal gunakan rumus =VLOOKUP(A2, B:B, 1, FALSE), dan Excel akan memberitahu kamu apakah datanya ditemukan atau tidak. Kalau muncul #N/A, artinya data tersebut tidak ditemukan.

  2. XLOOKUP
    Ini adalah versi upgrade dari VLOOKUP yang lebih fleksibel. Bedanya, XLOOKUP bisa mencari ke arah kiri atau kanan, nggak seperti VLOOKUP yang cuma bisa ke kanan. Rumusnya juga lebih simpel dan modern, misalnya: =XLOOKUP(A2, B:B, B:B, "Tidak ditemukan"). Cocok banget buat kamu yang pakai Excel versi terbaru.

  3. MATCH + INDEX
    Kombinasi dua fungsi ini powerful banget buat kamu yang butuh hasil pencarian yang lebih presisi. MATCH akan mencari posisi data, sementara INDEX akan mengambil nilai berdasarkan posisi itu. Contohnya: =INDEX(C:C, MATCH(A2, B:B, 0)). Teknik ini sangat berguna ketika kamu ingin mencocokkan data berdasarkan banyak kriteria atau menghindari batasan VLOOKUP.

  4. IF + ISNA (atau IFERROR)
    Buat tampilkan pesan yang lebih user-friendly, kamu bisa kombinasikan fungsi pencarian dengan IF. Contohnya: =IF(ISNA(VLOOKUP(A2, B:B, 1, FALSE)), "Tidak cocok", "Cocok"). Kalau kamu pakai IFERROR, jadi lebih singkat: =IFERROR(VLOOKUP(...), "Tidak cocok"). Ini berguna banget untuk menyaring error dari hasil pencocokan.

  5. Conditional Formatting
    Kalau kamu lebih suka pendekatan visual, fitur ini wajib dicoba. Kamu bisa menandai langsung sel mana yang isinya berbeda antara dua kolom. Cukup pilih kolom pertama, lalu gunakan formula =A1<>B1 dalam menu Conditional Formatting. Hasilnya? Excel akan otomatis highlight sel yang beda, tanpa perlu kamu baca satu-satu.


Baca juga: Bootcamp Data Analyst with Python & SQL


4. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mencocokkan Data

Meskipun tools Excel sangat membantu, mencocokkan data bukan cuma soal klik sana-sini atau pakai rumus. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar hasilnya akurat. Pertama, pastikan format data di kedua tabel itu konsisten. Misalnya, jangan sampai satu kolom menggunakan format teks dan kolom lainnya format angka. Meskipun angkanya sama, Excel bisa saja menganggap mereka berbeda.


Kedua, hati-hati dengan spasi kosong atau karakter tak terlihat. Banyak kasus error VLOOKUP hanya karena ada spasi ekstra di ujung nama. Untuk mengatasi ini, kamu bisa pakai fungsi TRIM dan CLEAN yang membersihkan data dari spasi dan karakter aneh.


Ketiga, gunakan data validation dan pastikan kolom kunci (key) seperti ID atau nama unik benar-benar unik dan tidak duplikat. Kalau tidak, hasil pencocokan bisa salah atau menampilkan hasil yang ambigu. Ingat, kualitas data sangat memengaruhi kualitas analisis. Garbage in, garbage out.


FAQ

Q: Apakah harus bisa coding untuk mencocokkan data?
A: Tidak sama sekali. Excel menyediakan fitur dan fungsi yang user-friendly, bahkan untuk kamu yang belum pernah menyentuh coding sama sekali.

Q: Lebih baik pakai VLOOKUP atau XLOOKUP?
A: Kalau kamu pakai Excel versi terbaru, XLOOKUP lebih fleksibel dan direkomendasikan karena bisa mencari ke dua arah (kanan dan kiri), serta lebih mudah digunakan dalam banyak kasus.

Q: Bagaimana kalau data yang ingin dicocokkan ada lebih dari satu kolom?
A: Kamu bisa menggunakan gabungan fungsi INDEX-MATCH atau membuat kolom bantu (helper column) untuk menggabungkan beberapa kolom jadi satu kunci pencocokan.


Jadi, jangan cuma nunggu. Mulai riset tempat belajar yang tepat, cari beasiswa, dan rancang langkahmu dari sekarang. Butuh bantuan cari info pendidikan data di dalam dan luar negeri atau jalur karier data analyst? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Di sini, kamu bisa belajar dari dasar hingga tingkat lanjut dengan materi dan tools yang relevan dengan kebutuhan industri, bahkan tanpa latar belakang IT. Belajar kapan saja dan di mana saja dengan fleksibilitas penuh, serta didukung oleh fitur eksklusif Ask AI Chatbot 24 jam!


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Segera persiapkan diri untuk menguasai keterampilan di bidang data dan teknologi dengan subscribe modul premium, atau ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini