JULY SPECIAL ! DISKON 96%
Belajar Data Science Bersertifikat, 12 Bulan hanya 180K!
1 Hari 12 Jam 16 Menit 24 Detik

4 Penyebab Umum Adanya SQL Injection

Belajar Data Science di Rumah 13-September-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/longtail-selasa-06-2023-09-13-135656_x_Thumbnail800.jpg

Salah satu ancaman keamanan yang paling umum ditemui pada era digital seperti sekarang adalah SQL Injection. Serangan ini dilakukan untuk memanipulasi perintah SQL sehingga mengakibatkan akses tidak sah ke data sensitif, kerusakan data, atau bahkan pengambilalihan sepenuhnya atas aplikasi.


Ada beberapa penyebab umum suatu aplikasi atau website dapat mengalami SQL Injection. Di antaranya yaitu kurangnya validasi input, penggunaan concatenation dalam perintah SQL, serta kurangnya keamanan di sistem manajemen database.


Sesuai pengantar di atas, kita akan membahas lebih detail masing-masing penyebab SQL injection tersebut. Diberikan pula beberapa solusi yang bisa meminimalisir serangan tersebut. Dengan ini, kalian bisa lebih berhati-hati untuk menjaga keamanan data pada aplikasi atau website. Yuk segera simak pembahasan tersebut!


1. Kurangnya Validasi Input

SQL

Kurangnya validasi input adalah salah satu faktor utama yang membuat aplikasi rentan terhadap serangan SQL Injection. Validasi input adalah langkah pertama untuk memastikan data yang diterima dari pengguna telah aman dan sesuai dengan format yang diinginkan. Tanpa validasi yang memadai, penyerang dapat dengan mudah menyisipkan kode SQL berbahaya ke dalam kolom input aplikasi.


Untuk mengatasi masalah kurangnya validasi input, kalian perlu mengimplementasikan validasi input yang ketat pada semua bentuk dan permintaan yang masuk ke aplikasi. Bisa dengan memeriksa tipe data, panjang, karakter yang diperbolehkan, dan menghindari penggunaan input langsung dalam perintah SQL.


Dengan mengutamakan validasi input, kalian dapat mengurangi risiko serangan SQL Injection yang dapat merusak aplikasi dan data.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Penggunaan Concatenation

SQL

Penggunaan concatenation (penggabungan) string dalam perintah SQL adalah salah satu praktik yang sering membuat aplikasi rentan terhadap serangan SQL Injection. Ini terjadi ketika aplikasi menggabungkan data input dari pengguna langsung ke dalam perintah SQL tanpa memeriksa atau membersihkan data terlebih dahulu.


Penyerang dapat dengan mudah memanipulasi data yang digabungkan untuk menyisipkan perintah SQL tambahan, yang akan dieksekusi oleh database. Misalnya, jika sebuah aplikasi web menggunakan concatenation untuk menggabungkan ID pengguna yang dimasukkan oleh pengguna ke dalam perintah SQL, seorang penyerang dapat memasukkan ID yang dirancang untuk mengeksekusi perintah berbahaya, seperti menghapus tabel.


3. Tidak Menggunakan Parameterized Queries

SQL


Parameterized queries adalah teknik di mana data input dari pengguna dianggap sebagai parameter terpisah dalam perintah SQL, yang dilindungi secara otomatis oleh sistem manajemen database. Ketika aplikasi tidak menggunakan parameterized queries, data input dari pengguna dimasukkan secara langsung ke dalam perintah SQL, sehingga membuka celah bagi penyerang untuk menyisipkan perintah SQL berbahaya.


Ketika data input dari pengguna dimasukkan langsung ke dalam perintah SQL, penyerang dapat dengan mudah memanipulasi data tersebut dengan menyisipkan kode SQL berbahaya, seperti perintah DROP TABLE untuk menghapus tabel atau UNION untuk menggabungkan hasil dari dua query.


Akibatnya, penyerang dapat memiliki akses tidak sah ke database, mencuri data sensitif, atau merusak struktur database. Penggunaan parameterized queries membantu memisahkan data input dari perintah SQL, sehingga melindungi aplikasi dari serangan SQL Injection.


4. Kurangnya Keamanan di Sistem Manajemen Database

SQL

DBMS adalah komponen penting dalam infrastruktur aplikasi web karena menyimpan, mengelola, dan mengakses data. Ketika sistem manajemen database tidak diatur dengan benar dari segi keamanan, maka celah-celah keamanan dapat muncul yang akan dimanfaatkan oleh penyerang.


Salah satu aspek yang seringkali menyebabkan kerentanan adalah izin akses yang tidak tepat. Jika pengguna atau aplikasi memiliki hak akses yang melebihi kebutuhan, maka mereka dapat menjalankan perintah SQL yang tidak seharusnya.


Selain itu, pengaturan keamanan default yang terlalu longgar di DBMS dapat membuka peluang bagi serangan. Penyerang dapat mencoba mengeksploitasi kelemahan tersebut untuk mengakses data yang seharusnya tidak mereka lihat atau memanipulasi data dalam database.


Untuk mengatasi kurangnya keamanan di sistem manajemen database, organisasi perlu mengimplementasikan praktik-praktik keamanan yang kuat. Termasuk mengatur izin akses dengan cermat, membatasi hak akses yang tidak perlu, memeriksa dan memantau log keamanan, dan menjaga DBMS tetap diperbarui.


Selain itu, melakukan audit keamanan secara berkala dan mengadopsi aktivitas keamanan yang sesuai dengan standar industri adalah langkah-langkah penting dalam melindungi basis data dan aplikasi dari serangan SQL Injection.


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sangat penting untuk memiliki keahlian yang cukup untuk melindungi database. Selain itu dibutuhkan audit database secara rutin untuk mencegah adanya SQL Injection. Sehingga untuk melakukan tindakan tersebut, dibutuhkan pemahaman SQL yang kuat.


Supaya dapat melakukan tindakan enkripsi data yang mendeteksi serangan. Darimana belajar SQL yang sesuai dengan kebutuhan tersebut? 


DQLab adalah jawabannya. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai kasus. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan perkuat kemampuan SQL kalian untuk melindungi database dengan ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


Penulis : Dita Feby 

Editor : Annissa Widya  



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login