PAYDAY SALE! DISKON 95%
Belajar Data Bersertifikat 12 Bulan hanya 180K!
0 Hari 3 Jam 45 Menit 13 Detik

4 Step Cegah SQL Injection Demi Keamanan Aplikasi Web

Belajar Data Science di Rumah 25-Juni-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/kv-2-banner-longtail-selasa-06-2024-06-25-213017_x_Thumbnail800.jpg

SQL Injection adalah salah satu teknik serangan siber yang paling umum dan berbahaya terhadap aplikasi web. Teknik ini memanfaatkan celah keamanan dalam aplikasi yang memungkinkan peretas menyisipkan perintah SQL berbahaya ke dalam query yang dieksekusi oleh basis data. Serangan SQL Injection dapat mengakibatkan berbagai konsekuensi serius, termasuk pencurian data sensitif, modifikasi atau penghapusan data, serta pengambilalihan kendali penuh atas server basis data.


Pada dasarnya, SQL Injection terjadi ketika aplikasi web tidak memvalidasi atau membersihkan input pengguna dengan benar, sehingga peretas dapat menyisipkan kode SQL berbahaya melalui formulir input, URL, atau parameter lainnya. Misalnya, peretas dapat memasukkan perintah SQL tambahan yang merusak ke dalam bidang login untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun pengguna atau mencuri informasi pribadi. Untuk melindungi aplikasi dari ancaman SQL Injection, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif. 


Artikel ini akan membahas empat langkah utama yang dapat diambil untuk mencegah SQL Injection:


1. Validasi dan Sanitasi Input

Validasi Input:

Langkah pertama dalam mencegah SQL Injection adalah memastikan bahwa semua input pengguna divalidasi dengan baik. Validasi input melibatkan pengecekan bahwa data yang dimasukkan oleh pengguna sesuai dengan format dan jenis yang diharapkan.

  • Jenis Data: Pastikan bahwa input sesuai dengan jenis data yang diharapkan, misalnya hanya menerima angka untuk kolom ID.

  • Panjang Data: Batasi panjang input untuk mencegah penyisipan string panjang yang berpotensi berbahaya.

  • Format Data: Gunakan pola regex untuk memastikan input sesuai dengan format tertentu, seperti email atau nomor telepon.

Sanitasi Input:

  • Sanitasi input adalah proses menghapus atau mengubah karakter berbahaya dalam input pengguna.

  • Escape Characters: Gunakan fungsi escape khusus untuk menghilangkan karakter khusus seperti tanda kutip tunggal (') atau ganda (").

  • Blacklist/Whitelist: Terapkan blacklist untuk karakter berbahaya atau whitelist untuk karakter yang diperbolehkan.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Penggunaan Parameterized Query dan Prepared Statements

Parameterized query dan prepared statements adalah metode yang paling efektif untuk mencegah SQL Injection. Metode ini memastikan bahwa input pengguna diperlakukan sebagai data, bukan sebagai bagian dari perintah SQL.

Contoh Parameterized Query:


SQL


Dengan menggunakan parameterized query, database engine akan memisahkan data dari perintah SQL, sehingga mengeliminasi kemungkinan penyisipan kode berbahaya.


3. Penggunaan ORM (Object-Relational Mapping)

ORM (Object-Relational Mapping) adalah teknik pemrograman yang memetakan objek dalam kode ke tabel dalam basis data. ORM membantu mengabstraksi query SQL dan secara otomatis menangani sanitasi input.

Keuntungan Menggunakan ORM:

  • Abstraksi Query: ORM menyediakan antarmuka yang lebih tinggi untuk berinteraksi dengan basis data, mengurangi risiko penulisan query SQL mentah.

  • Automated Sanitization: ORM secara otomatis melakukan sanitasi input pengguna sebelum memasukkannya ke dalam query.

Contoh ORM: SQL


ORM seperti SQLAlchemy di Python atau Hibernate di Java membantu memastikan bahwa query yang dieksekusi aman dari SQL Injection.


4. Penggunaan Stored Procedures

Stored procedures adalah kumpulan perintah SQL yang disimpan dan dieksekusi di dalam basis data. Dengan menggunakan stored procedures, aplikasi kita dapat membatasi eksekusi query langsung dan meningkatkan keamanan.

Keuntungan Menggunakan Stored Procedures:

  • Keamanan Tambahan: Stored procedures memberikan lapisan keamanan tambahan dengan membatasi tipe operasi yang dapat dilakukan.

  • Pemrosesan di Sisi Server: Semua logika pemrosesan dilakukan di sisi server, mengurangi risiko injeksi dari aplikasi klien.

Contoh Stored Procedure:SQL


Stored procedures memungkinkan kontrol yang lebih baik atas akses dan operasi basis data.


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


SQL Injection adalah ancaman serius bagi keamanan aplikasi web, namun dengan penerapan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi aplikasi dari serangan ini. Validasi dan sanitasi input, penggunaan parameterized query dan prepared statements, pemanfaatan ORM, dan penggunaan stored procedures adalah empat langkah efektif yang dapat kita ambil untuk mengamankan aplikasi dari SQL Injection. Implementasi praktik terbaik ini akan membantu menjaga integritas dan keamanan data dalam basis data kita.


Yuk pahami berbagai clause untuk menulis script code SQL bersama DQLab! DQLab adalah platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur ChatGPT yang memudahkan beginner untuk mengakses informasi mengenai data science secara lebih mendalam.


DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Jadi sangat cocok untuk kamu yang belum mengenal data science sama sekali, atau ikuti Bootcamp Data Analyst with Excel.


Penulis: Galuh Nurvinda K


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login