PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 9 Jam 32 Menit 49 Detik

5 Kekurangan Teknik Analitik Prediktif Menggunakan Machine Learning

Belajar Data Science di Rumah 31-Mei-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/2-longtail-jumat-07-2025-05-31-090614_x_Thumbnail800.jpg

Di era digital saat ini, kemampuan untuk memprediksi tren dan perilaku masa depan menjadi sangat penting bagi perusahaan dan organisasi. Teknik analitik prediktif menggunakan machine learning telah menjadi solusi populer karena kemampuannya mengolah data dalam jumlah besar dan menghasilkan prediksi yang lebih akurat dibanding metode tradisional. Dengan adanya teknologi ini, banyak bisnis mampu mengambil keputusan lebih cepat dan tepat berdasarkan pola yang ditemukan dari data historis. Namun, dibalik kemampuannya yang canggih, teknik ini juga tidak luput dari berbagai keterbatasan yang perlu dipahami agar penggunaannya dapat lebih efektif.


Teknik analitik prediktif dengan machine learning (ML) kini semakin populer digunakan di berbagai industri untuk memproyeksikan hasil di masa depan berdasarkan data historis. Walaupun memiliki banyak keunggulan, seperti kemampuan mengolah data besar dan menemukan pola tersembunyi, penggunaan machine learning dalam analitik prediktif juga memiliki beberapa kekurangan yang penting untuk diperhatikan. Berikut adalah 5 kekurangan utama ketika menggunakan teknik ini. Simak penjelasannya yuk sahabat DQLab!


1. Ketergantungan pada Data Berkualitas Tinggi

Machine learning sangat bergantung pada data input yang berkualitas. Jika data yang digunakan penuh dengan noise, missing value, atau bias, model prediktif yang dihasilkan bisa sangat tidak akurat atau bahkan menyesatkan. Proses pembersihan dan persiapan data (data preprocessing) menjadi sangat krusial, namun juga memakan waktu dan sumber daya.


Baca Juga: Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner


2. Kurangnya Transparansi (Black Box)

Banyak algoritma machine learning, terutama model-model kompleks seperti deep learning, dikenal sebagai “black box” karena sulit untuk menjelaskan bagaimana mereka sampai pada suatu prediksi. Hal ini bisa menjadi masalah ketika dibutuhkan penjelasan yang jelas dan terperinci. Misalnya di bidang sektor kesehatan atau keuangan, keputusan yang diambil harus bisa dipertanggungjawabkan secara etis dan legal.


3. Overfitting dan Underfitting

Model machine learning rentan terhadap overfitting (terlalu cocok dengan data pelatihan sehingga buruk dalam memprediksi data baru) atau underfitting (model terlalu sederhana sehingga gagal menangkap pola yang penting). Keduanya dapat mengurangi performa prediktif dan memerlukan teknik tuning parameter dan validasi yang matang agar model bekerja optimal.


Baca Juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning


4. Memerlukan Sumber Daya Komputasi Besar

Pengembangan dan pelatihan model machine learning, terutama yang kompleks, memerlukan sumber daya komputasi yang besar, termasuk hardware canggih seperti GPU, serta waktu pelatihan yang lama. Ini bisa menjadi hambatan bagi organisasi dengan anggaran terbatas.


5. Kesulitan Mengatasi Perubahan Pola Data (Concept Drift)

Data dunia nyata sering berubah seiring waktu (concept drift), misalnya perilaku konsumen yang berubah atau kondisi pasar yang dinamis. Model machine learning yang sudah dilatih pada data lama bisa kehilangan akurasi jika tidak secara berkala diperbarui dengan data terbaru. Proses retraining ini memerlukan manajemen yang baik agar prediksi tetap relevan.


Meskipun machine learning membawa revolusi dalam analitik prediktif, penting bagi praktisi dan perusahaan untuk memahami batasan teknis dan operasionalnya. Kualitas data, transparansi model, risiko overfitting, kebutuhan sumber daya, dan adaptasi terhadap perubahan data harus menjadi perhatian utama agar penerapan teknik ini dapat memberikan hasil yang maksimal dan terpercaya.


Dengan memahami dan mengantisipasi kekurangan-kekurangan tersebut, organisasi dapat lebih bijak dalam menerapkan teknik analitik prediktif berbasis machine learning. Pendekatan yang tepat, seperti memilih algoritma yang sesuai, melakukan validasi model secara berkala, dan mengelola data dengan cermat, akan membantu memaksimalkan potensi machine learning sekaligus meminimalkan risiko kesalahan prediksi. Pada akhirnya, kesuksesan penggunaan machine learning dalam analitik prediktif sangat bergantung pada keseimbangan antara teknologi, data, dan strategi bisnis yang matang.


FAQ

1. Mengapa kualitas data sangat penting dalam machine learning untuk analitik prediktif?

Karena machine learning belajar dari data yang diberikan, data yang buruk seperti mengandung noise, missing value, atau bias dapat membuat model menghasilkan prediksi yang tidak akurat atau menyesatkan.


2. Apa itu masalah “black box” dalam machine learning?

“Black box” berarti model machine learning, terutama yang kompleks, sulit dijelaskan secara transparan bagaimana mereka sampai pada suatu keputusan atau prediksi, sehingga menyulitkan dalam memberikan alasan yang jelas untuk hasilnya.


3. Bagaimana model machine learning menghadapi perubahan pola data seiring waktu?

Model dapat kehilangan akurasinya jika pola data berubah (concept drift). Oleh karena itu, model perlu diperbarui secara berkala dengan data terbaru melalui proses retraining agar tetap relevan dan akurat.


Yuk, segera ambil kesempatan untuk Sign Up dengan bergabung bersama DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Reyvan Maulid

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini