PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
1 Hari 1 Jam 45 Menit 22 Detik

5 Kesalahan Umum saat Membuat Waterfall Excel Chart dan Cara Menghindarinya

Belajar Data Science di Rumah 12-Juni-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/longtail-selasa-08-2025-06-11-210636_x_Thumbnail800.jpg

Waterfall chart merupakan contoh visualisasi data Excel yang sangat berguna untuk menunjukkan bagaimana nilai awal bisa berubah menjadi nilai akhir melalui serangkaian kenaikan dan penurunan. Grafik ini sering digunakan dalam laporan keuangan, analisis penjualan, atau manajemen proyek.


Namun, meskipun Excel menyediakan fitur bawaan untuk membuat Waterfall Chart, masih banyak pengguna yang melakukan kesalahan dalam penerapannya. Berikut adalah 5 kesalahan umum saat membuat Waterfall Chart di Excel serta cara efektif untuk menghindarinya. Simak yuk sahabat DQLab!


1. Data tidak tersusun dalam urutan yang tepat

Salah satu kesalahan mendasar dalam membuat Waterfall Chart adalah tidak menyusun data sesuai dengan alur perubahan yang logis. Waterfall Chart berfungsi untuk menunjukkan bagaimana suatu nilai awal dapat berubah hingga mencapai nilai akhir melalui serangkaian penambahan atau pengurangan. Jika data disusun secara acak, misalnya menempatkan total akhir di awal atau meletakkan perubahan di luar urutan waktu atau proses, maka visualisasi yang dihasilkan akan sulit dipahami bahkan menyesatkan. Kesalahan ini bisa membuat audiens salah menangkap pesan dari grafik tersebut.


Untuk menghindari hal ini, penting memastikan bahwa data disusun dalam urutan kronologis atau urutan proses yang benar, tergantung pada konteksnya. Misalnya, dalam laporan keuangan, kamu harus mulai dari "Pendapatan Awal", lalu diikuti oleh elemen-elemen seperti "Biaya Operasional", "Pajak", "Pendapatan Tambahan", dan baru ditutup dengan "Laba Bersih" sebagai total akhir. Menjaga konsistensi urutan akan membuat grafik tidak hanya enak dilihat, tetapi juga mudah dimengerti oleh siapa pun yang membacanya.


Baca Juga: Bootcamp Data Analyst with Excel


2. Lupa menandai total sebagai akumulasi

Kesalahan umum lainnya adalah tidak menandai nilai total sebagai akumulasi. Waterfall Chart dirancang untuk menampilkan bagaimana nilai berubah dari satu titik ke titik berikutnya, dan tidak semua batang mewakili kenaikan atau penurunan semata. Dalam banyak kasus, ada nilai total seperti “Pendapatan Awal” atau “Laba Bersih” yang seharusnya ditampilkan sebagai akumulasi dan bukan bagian dari urutan naik-turun. Jika pengguna tidak secara eksplisit menetapkan batang tersebut sebagai total, Excel akan menyalahartikan nilai tersebut sebagai perubahan biasa dan membuat grafik menjadi keliru.


Untuk menghindari ini, setelah membuat grafik, kamu perlu mengklik batang yang mewakili total (biasanya di awal atau akhir), kemudian pilih opsi “Set as Total” melalui fitur pengaturan Excel. Dengan cara ini, batang tersebut akan ditampilkan secara berbeda, menunjukkan bahwa ia adalah titik referensi awal atau hasil akhir dari serangkaian perubahan. Penandaan ini penting untuk membantu audiens langsung memahami titik awal dan hasil akhir dari perjalanan data yang divisualisasikan.


3. Warna yang tidak konsisten atau tidak jelas

Warna memainkan peran besar dalam mempermudah interpretasi Waterfall Chart. Jika seluruh batang diberi warna yang sama, maka akan sulit bagi pembaca untuk membedakan mana yang merupakan penambahan (positif), mana yang penurunan (negatif), dan mana yang merupakan total. Ketika grafik terlihat monoton dan tidak memberikan kontras visual, pembaca harus bekerja lebih keras untuk memahami informasi, padahal seharusnya grafik mempermudah, bukan mempersulit.


Cara paling efektif untuk menyampaikan informasi melalui warna adalah dengan menetapkan standar yang jelas. Misalnya warna hijau untuk kenaikan, merah untuk penurunan, dan abu-abu atau biru gelap untuk nilai total. Excel biasanya memberikan warna-warna ini secara default, tetapi kamu tetap perlu menyesuaikan dan memastikan bahwa tidak terjadi tumpang tindih warna, terutama jika menggunakan tema khusus atau mengimpor template. Konsistensi visual adalah kunci agar grafik Waterfall tidak hanya menarik, tetapi juga komunikatif.


Baca Juga: Belajar Fungsi Tanggal & Waktu di Excel


4. Label data tidak muncul atau tidak terbaca

Grafik yang baik adalah grafik yang informatif. Namun, ketika label data pada Waterfall Chart tidak muncul atau posisinya salah sehingga tumpang tindih, pesan yang disampaikan grafik bisa menjadi kabur. Tanpa label angka, audiens tidak bisa mengetahui nilai spesifik dari setiap perubahan, dan jika semua nilai harus ditafsirkan hanya berdasarkan tinggi batang, maka interpretasi menjadi kurang akurat, apalagi bagi yang tidak terbiasa membaca grafik.


Untuk mengatasinya, penting untuk mengaktifkan data label hanya pada bagian-bagian penting, seperti titik awal, perubahan terbesar, dan total akhir. Kamu juga bisa memilih posisi label yang strategis, misalnya di “Inside End” atau “Outside End”, tergantung pada ruang yang tersedia dan keterbacaan. Bila grafik digunakan untuk presentasi formal atau laporan eksekutif, keterbacaan label menjadi elemen yang tidak bisa dikompromikan.


5. Menggunakan tipe data atau format angka yang tidak konsisten

Kesalahan teknis yang sering terjadi namun sering tak disadari adalah menggunakan format angka yang tidak konsisten dalam Waterfall Chart. Misalnya, mencampur antara nilai dalam persen dengan nilai dalam mata uang, atau ada beberapa nilai dalam ribuan sementara yang lain dalam jutaan. Hal ini akan sangat membingungkan pembaca, karena satuan menjadi tidak jelas dan perbandingan antar batang menjadi tidak valid secara visual.


Untuk menghindari hal ini, pastikan seluruh data sumber menggunakan format angka yang seragam sebelum dimasukkan ke dalam grafik. Gunakan fitur Format Cells di Excel untuk menetapkan satuan (seperti "Rp", "%", atau "000s") dan pertimbangkan untuk menyederhanakan skala jika perlu. Kamu juga bisa menggunakan rumus seperti ROUND, TEXT, atau CONVERT agar seluruh data memiliki presisi dan tampilan yang konsisten. Format yang rapi dan seragam akan memberikan kesan profesional dan meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap data yang ditampilkan.


Waterfall chart bisa menjadi alat yang sangat powerful untuk memvisualisasikan pergerakan data dari waktu ke waktu. Namun, keefektifannya bergantung pada keakuratan penyusunan data dan ketepatan visualisasi. Dengan memahami dan menghindari lima kesalahan umum di atas, kamu bisa membuat Waterfall Chart yang tidak hanya informatif tapi juga menarik secara visual.


FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan “Set as Total” dalam Waterfall Chart Excel?

Jawaban:

“Set as Total” adalah fitur di Excel yang digunakan untuk menandai sebuah batang sebagai nilai kumulatif (total), bukan sebagai perubahan. Ini penting agar Excel menampilkan batang tersebut dengan gaya berbeda, misalnya untuk menunjukkan total awal atau akhir. Fitur ini bisa diakses dengan klik kanan pada batang lalu pilih “Set as Total”.


2. Mengapa urutan data penting dalam membuat Waterfall Chart?

Jawaban:

Urutan data menentukan alur visual dari perubahan nilai yang ditampilkan di grafik. Jika data tidak disusun secara logis (misalnya: pendapatan → pengeluaran → total akhir), maka visualisasi bisa menyesatkan atau membingungkan pembaca.


3. Bagaimana cara memastikan warna batang dalam Waterfall Chart mudah dibaca?

Jawaban:

Gunakan warna yang membedakan antara jenis nilai:

  • Hijau untuk nilai positif (kenaikan)

  • Merah untuk nilai negatif (penurunan)

  • Abu-abu untuk total


Ini membantu audiens memahami pergerakan data secara cepat tanpa harus membaca angka satu per satu.


Kalau kamu mau makin mahir dan dapetin pengalaman hands-on langsung, yuk gabung di Bootcamp Data Analyst with Excel dari DQLab! Di bootcamp ini, kamu bakal belajar cara maksimalin Excel untuk analisis data, termasuk analisis biaya, bareng mentor berpengalaman. Daftar sekarang di DQLab Bootcamp Data Analyst with Excel dan mulai perjalanan jadi data analyst andal!


Penulis: Reyvan Maulid

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini