5 Mitos Data Scientist, Apakah Harus Jago Matematika?
Hai, kamu mungkin sering dengar tentang profesi data scientist, kan? Profesi ini lagi hits banget karena perannya yang krusial di era digital ini. Tapi, banyak banget mitos yang beredar tentang profesi ini, bikin orang jadi ragu-ragu buat terjun ke dunia data science. Misalnya, "Harus jago matematika" atau "Cuma kerja dengan data besar". Yuk, kita bongkar bareng-bareng mitos-mitos ini dan lihat fakta sebenarnya!
Gak bisa dipungkiri, jadi data scientist itu keren. Tapi, anggapan bahwa kamu harus punya otak Einstein atau cuma bisa kerja kalau datanya seabrek-abrek, sering bikin minder. Padahal, ada banyak hal yang gak harus selalu kayak gitu. Dengan artikel ini, kita akan bahas lima mitos umum tentang data scientist dan fakta-fakta di baliknya. Siap? Let’s dive in!
1. Mitos: Data Scientist Harus Jago Matematika
Fakta: Memang benar, matematika adalah bagian penting dari pekerjaan Data Scientist, tapi kamu nggak harus jadi jenius matematika untuk sukses di bidang ini. Banyak tools dan software yang bisa membantu kamu menganalisis data tanpa perlu memecahkan rumus-rumus matematika yang rumit. Yang lebih penting adalah kamu punya rasa ingin tahu yang besar dan kemampuan untuk berpikir kritis.
Saat ini, banyak program studi dan kursus yang memberikan pemahaman dasar tentang matematika yang diperlukan dalam data science. Jadi, jangan khawatir! Kamu bisa belajar step-by-step dan semakin lama akan semakin menguasai matematika yang dibutuhkan.
Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist
2. Mitos: Data Scientist Hanya Bekerja dengan Data Besar
Fakta: Meskipun bekerja dengan big data adalah bagian dari pekerjaan Data Scientist, mereka juga sering berurusan dengan data yang lebih kecil. Pekerjaan ini lebih tentang bagaimana memahami dan memanfaatkan data untuk mendapatkan insight yang berguna. Bahkan data kecil sekalipun bisa memberikan informasi yang sangat berharga jika dianalisis dengan tepat.
Kamu akan belajar bagaimana mengolah berbagai jenis data, baik itu data besar maupun kecil, dan bagaimana membuat keputusan yang tepat berdasarkan data tersebut. Jadi, jangan takut kalau kamu belum pernah bekerja dengan data besar.
3. Mitos: Data Scientist Bekerja Sendirian
Fakta: Seringkali, Data Scientist digambarkan sebagai sosok yang bekerja sendirian di depan komputer sepanjang hari. Padahal, kenyataannya mereka sering bekerja dalam tim. Kolaborasi dengan profesional lain seperti data engineer, business analyst, dan stakeholder sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal.
Bekerja dalam tim juga berarti kamu akan mendapatkan berbagai perspektif dan ide yang bisa memperkaya analisis kamu. Jadi, buat kamu yang suka berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain, profesi ini tetap cocok buat kamu!
4. Mitos: Data Scientist Hanya Membuat Model Prediktif
Fakta: Membuat model prediktif memang bagian penting dari pekerjaan Data Scientist, tapi itu bukan satu-satunya tugas mereka. Data Scientist juga bertugas untuk mengumpulkan, membersihkan, dan menganalisis data, serta membuat visualisasi data yang mudah dipahami oleh orang lain. Mereka juga sering terlibat dalam proses pembuatan keputusan bisnis berdasarkan data yang mereka analisis.
Pekerjaan ini sangat bervariasi dan memungkinkan kamu untuk terus belajar hal baru. Jadi, kalau kamu suka tantangan dan ingin pekerjaan yang dinamis, profesi ini bisa jadi pilihan yang tepat.
5. Mitos: Data Scientist Harus Punya Gelar PhD
Fakta: Memiliki gelar PhD memang bisa memberikan keuntungan, tapi itu bukan syarat mutlak untuk menjadi Data Scientist. Banyak Data Scientist sukses yang hanya memiliki gelar S1 atau S2. Yang lebih penting adalah keterampilan praktis dan pengalaman dalam mengolah data.
Banyak perusahaan yang lebih menghargai keterampilan praktis dan kemampuan untuk memecahkan masalah dibandingkan dengan gelar akademis yang tinggi. Jadi, jangan ragu untuk mengejar karir ini meskipun kamu tidak memiliki gelar PhD.
Baca juga : Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner
Data scientist merupakan suatu profesi yang kini banyak diperlukan di berbagai bidang. Untuk menjadi seorang data scientist tentu perlu menguasai beberapa skill yang perlu digunakan. Kamu bisa mempelajari beberapa skill data scientist di DQLab.
DQLab menyajikan materi secara teori maupun praktek. Selain itu di DQLab pun menyediakan berbagai modul dan ebook dengan materi yang beragam sesuai kebutuhan.
Cara bergabungnya sangat mudah. Langsung saja sign up di DQLab.id dan nikmati belajar data science DQLab dan ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python.