PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 3 Jam 8 Menit 58 Detik

7 Hardskill bagi Data Analyst agar Tetap Relevan di Tahun 2025

Belajar Data Science di Rumah 20-Mei-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/kv-2-banner-longtail-selasa-03-2025-05-22-095007_x_Thumbnail800.jpg

Peran data analyst terus berkembang seiring meningkatnya volume dan kompleksitas data yang diolah oleh berbagai sektor industri. Di tahun 2025, tuntutan terhadap keterampilan teknis (hardskill) akan semakin tinggi.


Tidak cukup hanya memahami dasar analisis data, seorang data analyst harus mampu menjawab kebutuhan bisnis dengan cara yang cepat, tepat, dan berbasis teknologi terbaru. Jika kamu ingin tetap relevan dan kompetitif di masa depan, pastikan untuk menguasai tujuh hardskill berikut.


1. Advanced SQL

SQL bukan hanya soal menulis query dasar, tetapi mencakup pemahaman tentang penggabungan data kompleks (JOIN), subquery, fungsi analitik, hingga optimalisasi query. Di dunia kerja nyata, banyak data analyst harus mengolah jutaan baris data dari sistem relasional, dan di sinilah efisiensi serta kedalaman pemahaman SQL sangat menentukan. Bahkan, dalam banyak organisasi, keahlian SQL dianggap sebagai salah satu skill wajib sebelum bisa menyentuh alat-alat lanjutan lainnya.


Baca juga: Bootcamp Data Analyst with Python & SQL


2. Data Visualization & Dashboarding

Data yang baik belum tentu bermakna jika tidak divisualisasikan dengan cara yang efektif. Data analyst yang mampu membuat dashboard interaktif menggunakan alat seperti Tableau, Power BI, atau Google Data Studio akan jauh lebih bernilai. Visualisasi yang baik memudahkan stakeholder memahami insight dan mempercepat pengambilan keputusan. Oleh karena itu, membiasakan diri menyampaikan cerita lewat data adalah bekal penting untuk masa depan.


3. Python untuk Data Analysis & Automation

Python memungkinkan data analyst untuk tidak hanya melakukan analisis statistik, tetapi juga mengotomatisasi proses-proses repetitif seperti pembersihan data atau pelaporan rutin. Library seperti Pandas, NumPy, dan Matplotlib membuat proses eksplorasi dan visualisasi data menjadi lebih fleksibel. Selain itu, Python juga membuka pintu ke analitik lanjutan seperti Machine Learning jika kamu ingin naik level.


4. Statistik dan Analisis Kuantitatif

Kamu perlu mengerti konsep dasar seperti mean, median, standar deviasi, distribusi normal, hingga pengujian hipotesis dan regresi linear. Dengan bekal statistik yang kuat, kamu dapat membedakan antara insight yang valid secara statistik dan kebetulan semata. Hal ini sangat krusial ketika harus membuat rekomendasi berbasis data dalam lingkungan bisnis yang dinamis.


5. Data Wrangling & ETL (Extract, Transform, Load)

Banyak data yang datang dalam format berantakan atau tersebar di berbagai sumber. Data analyst harus mampu membersihkan, menggabungkan, dan mengubah data menjadi format yang bisa dianalisis. Penguasaan proses ETL memungkinkan kamu untuk bekerja lebih efisien, terutama ketika harus menyiapkan dataset dari sistem yang besar dan kompleks.


6. Cloud Data Platforms

Mengikuti perkembangan teknologi, kamu juga perlu memahami cloud data platforms seperti Google BigQuery, Amazon Redshift, atau Snowflake. Di masa depan, banyak perusahaan akan menyimpan dan memproses datanya di cloud. Dengan memahami bagaimana bekerja dengan platform-platform ini, kamu bisa mengakses, memproses, dan menganalisis data skala besar secara efisien. Selain itu, cloud juga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dalam tim yang tersebar secara remote.


Baca juga: Data Analyst vs Data Scientist


7. Versi Dasar Machine Learning / Predictive Analytics

Meski belum menjadi data scientist, seorang data analyst yang mampu membangun model prediktif sederhana akan lebih dihargai. Dengan tools seperti scikit-learn di Python atau bahkan AutoML dari platform cloud, kamu bisa mulai memahami cara kerja model prediksi yang membantu bisnis meramalkan tren masa depan. Hal ini akan memperluas cakupan pekerjaanmu dan meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja.


Jika kamu serius ingin mempersiapkan diri menghadapi tantangan karier data analyst di masa depan, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai belajar secara terstruktur. DQLab menghadirkan Bootcamp Data Analyst with Python and SQL yang dirancang untuk membekali kamu dengan semua skill penting di atas.


Dalam program ini, kamu akan belajar langsung dari mentor profesional, mengerjakan proyek nyata, serta membangun portofolio yang siap dilirik oleh industri. Segera kunjungi DQLab Bootcamp Data Analyst dan mulai langkah awal untuk masa depan karier yang lebih cerah!


FAQ:

1. Apakah saya harus mahir coding dulu sebelum belajar data analyst?

Tidak. Kamu bisa mulai dari dasar SQL dan Excel, kemudian lanjut ke Python secara bertahap. Bootcamp DQLab dirancang untuk pemula sekalipun.

2. Apa perbedaan antara Python dan SQL dalam analisis data?

SQL digunakan untuk mengambil dan memanipulasi data dari database, sedangkan Python lebih fleksibel untuk analisis lanjutan dan otomatisasi proses.

Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini