Adu Canggih ChatGPT vs Gemini, Siapa yang Lebih Jago untuk Riset?
Siapa yang menyangka jika duel ChatGPT dan Google Gemini benar-benar mengubah skema permainan. Awalnya, kedua chatbot AI ini hanya berfokus pada percakapan umum, menjawab pertanyaan singkat, atau membantu menulis teks sederhana, tetapi kini keduanya menawarkan fitur Deep Research untuk para pelanggan berbayar.
Masing-masing, baik ChatGPT maupun Google, menyajikan sebuah fitur yang menjanjikan kemudahan melakukan riset mendalam, menyusun laporan multi-halaman lengkap dengan kutipan, tautan sumber, dan kesimpulan. Namun, jika ingin mengetahui siapa yang lebih jago untuk riset, ada sejumlah perbedaan mendasar yang membuat pengguna perlu memilih dengan bijak. Berikut adalah perbandingan mendalam antara ChatGPT dan Google Gemini dalam urusan riset. Simak penjelasan berikut yuk sahabat DQLab!
1. ChatGPT lebih interaktif dan komunikatif untuk mengasah ide sebelum riset dimulai
Salah satu keunggulan utama ChatGPT dalam fitur Deep Research adalah kemampuannya untuk membimbing pengguna sejak awal proses. Ketika pengguna memberikan permintaan riset, ChatGPT tidak langsung mengeksekusi, melainkan mengajukan serangkaian pertanyaan klarifikasi. Pendekatan ini menciptakan dialog dua arah yang sangat membantu dalam menyusun arah riset yang tepat sasaran. Kamu akan didorong untuk berpikir ulang, memfokuskan topik, bahkan menemukan celah atau asumsi yang sebelumnya terlewat. Proses ini menjadikan riset yang dihasilkan lebih presisi, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan spesifik pengguna.
Berbeda dengan Gemini, ChatGPT bersikap seperti partner diskusi aktif yang mencoba memahami niat dan ekspektasimu secara menyeluruh. Ini sangat berharga, terutama ketika pengguna belum memiliki kerangka riset yang matang. Dalam dunia riset, mengasah pertanyaan awal adalah fondasi utama sebelum masuk ke pencarian data. Dengan pendekatan ini, ChatGPT tak hanya menjadi alat, tetapi terasa seperti rekan berpikir strategis. Hal ini menjadikannya sangat ideal bagi pebisnis, akademisi, atau siapa saja yang menginginkan riset yang tidak hanya kaya data, tapi juga matang secara arah dan tujuan.
Baca Juga: Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner
2. Gemini unggul dalam presentasi formal
Gemini menunjukkan keunggulan yang menonjol dalam aspek tampilan dan struktur laporan. Ketika riset selesai diproses, hasil yang disajikan oleh Gemini menyerupai laporan profesional lengkap dengan bab bernomor, subjudul, dan ringkasan eksekutif yang terstruktur rapi. Presentasi ini sangat ideal bagi pengguna yang ingin menyampaikan hasil riset secara formal kepada stakeholder, manajemen, atau rekan kerja. Tidak hanya enak dibaca, formatnya juga siap digunakan dalam rapat atau presentasi tanpa perlu banyak revisi.
Jika dibandingkan, laporan dari ChatGPT terlihat lebih naratif dan bersifat seperti catatan panjang yang mudah dipindai, namun tidak terlalu cocok untuk keperluan dokumentasi formal. Sementara itu, Gemini mengedepankan keteraturan dan kesan profesional dalam setiap halaman laporan yang disusun. Hal ini sangat membantu ketika kamu membutuhkan riset yang bisa langsung masuk ke dalam dokumen bisnis, proposal, atau pitch deck. Dengan kata lain, Gemini menyajikan riset yang bukan hanya informatif, tetapi juga siap tampil di atas panggung.
3. Soal akurasi data, ChatGPT juaranya!
Dalam hal akurasi data, ChatGPT membuktikan diri sebagai pemain yang lebih hati-hati dan selektif dalam memilih sumber. Selama pengujian, ChatGPT cenderung hanya menggunakan data yang berasal dari riset terpercaya atau hasil survei yang dapat diverifikasi. Ini mencerminkan sikap kehati-hatian yang tinggi dalam menjaga kredibilitas informasi. Bahkan ketika menyajikan data yang tidak mutlak, ChatGPT tetap memberikan konteks dan catatan yang membantu pengguna memahami keterbatasan angka tersebut. Ini menjadi nilai tambah, terutama jika riset digunakan untuk pengambilan keputusan penting.
Sebaliknya, Gemini memang mampu menghadirkan lebih banyak data, namun tidak jarang ia memasukkan informasi yang tidak bersumber dari riset atau survei terverifikasi. Dalam beberapa kasus, seperti saat menyusun proyeksi jumlah pengguna QuickBooks, Gemini sempat melakukan kesalahan logika yang cukup fatal. Ia melupakan fakta penting bahwa sebagian besar bisnis dalam kategori tersebut tidak menggunakan perangkat lunak akuntansi. Meski kehebatannya dalam menemukan banyak data patut diapresiasi, kelemahan dalam menyimpulkan data secara akurat bisa menjadi jebakan berbahaya jika tidak diawasi dengan cermat.
4. Gemini lebih banyak sumber dan kutipan, sementara ChatGPT lebih mudah dibaca
Salah satu kekuatan Gemini terletak pada kemampuannya menghimpun sumber dalam jumlah besar. Dalam sebuah riset, ia bisa mencantumkan hingga 40-an referensi dari berbagai publikasi, artikel, dan studi yang relevan. Ini memberikan kesan bahwa riset benar-benar komprehensif. Gemini bahkan kerap menyertakan lebih dari satu sumber untuk mendukung satu pernyataan, sehingga memperkaya konteks dan memberi pengguna opsi untuk membandingkan sudut pandang. Sayangnya, semua kutipan ini disembunyikan dalam widget yang perlu diklik untuk melihat detailnya, membuat proses verifikasi data menjadi sedikit kurang intuitif.
Sementara itu, ChatGPT memilih pendekatan berbeda yakni jumlah referensinya lebih sedikit, namun penyajiannya lebih ramah pengguna. Setiap kutipan dimasukkan langsung ke dalam paragraf dan bisa diklik secara instan. Ini sangat membantu bagi siapa pun yang ingin segera menelusuri kebenaran informasi tanpa harus menggali terlalu dalam. Dalam versi ekspor, kutipan ChatGPT tetap mempertahankan sebagian tautan penting, sementara Gemini justru melemah dalam aspek ini. Dengan demikian, bagi pengguna yang lebih mengutamakan kenyamanan membaca dan kecepatan fact-checking, ChatGPT lebih unggul.
Baca Juga: Tata Cara Menggunakan AI Chat GPT Anti Ribet!
5. Keduanya perlu peningkatan soal kolaborasi dan proses revisi
Meski sudah cukup canggih, baik ChatGPT maupun Gemini masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam hal kolaborasi dan fleksibilitas revisi. Saat pengguna ingin melakukan perubahan terhadap laporan yang sudah dibuat, ChatGPT cenderung menyederhanakan dokumen secara berlebihan. Alih-alih mengubah poin tertentu, bot justru menyusun ulang seluruh dokumen menjadi versi ringkas yang menghapus banyak detail penting. Hal ini cukup mengecewakan, karena esensi revisi seharusnya mempertahankan kerangka awal sambil memperbaiki kekurangan tertentu.
Gemini pun tidak sepenuhnya bebas dari masalah. Ketika diminta melakukan revisi, sistemnya sering kali gagal memproses perintah dan menampilkan pesan bahwa perubahan tidak bisa dilakukan saat itu. Dalam beberapa kasus, bot bahkan mengalami crash dan tidak memberikan tanggapan sama sekali. Ini tentu menjadi hambatan besar dalam workflow profesional, terutama jika pengguna bekerja secara tim dan membutuhkan fleksibilitas tinggi dalam memperbarui isi laporan. Oleh karena itu, baik ChatGPT maupun Gemini masih perlu banyak penyempurnaan agar benar-benar bisa diandalkan dalam proses revisi dan kolaborasi berkelanjutan.
Baik ChatGPT Deep Research maupun Gemini Advanced sama-sama membuka peluang besar untuk mempercepat proses riset dan analisis data. Keduanya menawarkan kemampuan menyusun laporan lengkap, menyaring data dari banyak sumber, dan membantu mengambil keputusan berdasarkan temuan tersebut. Pilih ChatGPT jika kamu menginginkan proses yang terarah dan dialogis sejak awal. Sementara, Gemini bisa jadi pilihan ketika kamu membutuhkan laporan profesional dengan struktur formal dan banyak sumber
Pada akhirnya, tidak ada pemenang mutlak, karena keduanya sama-sama kuat di bidangnya. Yang pasti, salah satunya patut kamu miliki sebagai asisten riset super canggih dalam dunia kerja masa kini. Kalau dari kamu sendiri, lebih suka pakai yang mana?
FAQ
1. Mana yang lebih cocok untuk pengguna pemula yang belum tahu arah risetnya?
ChatGPT lebih cocok untuk pengguna pemula karena bersifat interaktif dan komunikatif. Ia akan mengajukan pertanyaan klarifikasi sebelum memulai riset, membantu pengguna mengasah ide dan memperjelas kebutuhan informasi sejak awal.
2. Apakah hasil riset dari Gemini lebih lengkap daripada ChatGPT?
Secara kuantitas, Gemini memang menyajikan lebih banyak sumber dan kutipan dalam laporannya. Namun, ChatGPT lebih unggul dalam akurasi dan kejelasan penyajian, terutama dalam menampilkan kutipan yang mudah diakses langsung dari teks.
3. Bisakah hasil riset dari kedua AI ini direvisi dan dibagikan dengan mudah?
Keduanya mendukung revisi dan berbagi, tetapi masih memiliki keterbatasan. ChatGPT kadang menyederhanakan laporan saat diminta revisi, sementara Gemini sering gagal memproses perubahan. Dalam hal berbagi, Gemini unggul dengan ekspor ke Google Docs, sementara ChatGPT hanya bisa membagikan thread yang terbatas formatnya.
Yuk, eksplorasi ChatGPT untuk kebutuhan belajar tentang data bersama DQLab. Kenapa harus DQLab? Sebagai platform belajar online terbaik, modul ajarnya dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai industri. DQLab juga mengintegrasikan modulnya dengan ChatGPT, sehingga:
Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari
Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai
Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code
Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun
Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!
Penulis: Reyvan Maulid
Postingan Terkait
Menangkan Kompetisi Bisnis dengan Machine Learning
Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab
Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar
Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab
Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini
