PROMO SPESIAL NEW YEAR SALE, DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 99K!
0 Hari 3 Jam 0 Menit 47 Detik

Algoritma Machine Learning: Kunci di Balik AI & Jenisnya

Belajar Data Science di Rumah 17-Desember-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/longtail-selasa-07-2024-12-17-201847_x_Thumbnail800.jpg

Pernah nggak sih kamu heran kenapa YouTube selalu tahu video yang bakal bikin kamu betah scroll seharian, atau kenapa aplikasi ojek online bisa memprediksi lokasi jemput yang akurat? Nah, teknologi di balik semua keajaiban ini adalah machine learning!


Teknologi ini bekerja di balik layar tanpa kita sadari, menciptakan pengalaman yang personal dan serba otomatis. Tapi, apa sebenarnya yang membuat AI dan machine learning begitu luar biasa? Bagaimana cara kerjanya? Dan apa saja jenis-jenis algoritma yang dipakai? Yuk, kita telusuri lebih dalam rahasianya!


1. Mengenali Apa Itu Machine Learning?

Secara sederhana, machine learning (ML) adalah cabang dari kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) yang memungkinkan komputer belajar dari data tanpa harus diberi instruksi yang terperinci. Jadi, alih-alih memberi komputer daftar aturan kaku, ML memungkinkan komputer menemukan pola dan membuat keputusan berdasarkan data yang dipelajarinya.


Misalnya, saat Netflix merekomendasikan serial favoritmu, itu karena algoritmanya telah belajar dari kebiasaan menonton mu. Cara kerja ML terdiri dari tiga langkah utama: pertama, mengumpulkan data sebanyak mungkin; kedua, menganalisis pola dari data tersebut; dan ketiga, membuat prediksi atau keputusan berdasarkan pola yang ditemukan. Sederhana tapi luar biasa, bukan?


2. Jenis-jenis Algoritma Machine Learning

Tidak semua algoritma ML diciptakan sama. Ada tiga kategori utama algoritma ML yang masing-masing dirancang untuk tugas yang berbeda: supervised learning, unsupervised learning, dan reinforcement learning. Meski terdengar teknis, sebenarnya konsepnya cukup mudah dipahami jika kita mengibaratkannya dengan situasi sehari-hari.


a. Supervised Learning

Bayangkan algoritma supervised learning seperti seorang murid yang belajar dari guru. Data yang digunakan dalam jenis ini sudah diberi label atau “jawaban kunci”. Misalnya, jika kita punya kumpulan foto kucing dan anjing, setiap gambar diberi label “kucing” atau “anjing”. Algoritma mempelajari pola dari data ini untuk membuat prediksi, seperti mengenali apakah gambar baru yang dimasukkan adalah kucing atau anjing.


Jenis algoritma ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti memprediksi harga rumah berdasarkan lokasi dan ukuran, mengklasifikasikan email apakah termasuk spam atau tidak, atau bahkan mendeteksi penyakit dari hasil tes medis. Beberapa algoritma populer dalam kategori ini adalah linear regression, decision trees, dan support vector machines. Dalam kehidupan nyata, supervised learning adalah tulang punggung dari banyak teknologi yang membantu kita setiap hari.


b. Unsupervised Learning

Berbeda dengan supervised learning, unsupervised learning seperti murid otodidak. Data yang digunakan tidak memiliki label, sehingga algoritma harus mencari pola sendiri. Ibarat kamu datang ke pesta tanpa mengenal siapapun, lama-lama kamu akan menyadari bahwa orang-orang di pesta tersebut secara alami terbagi ke dalam kelompok berdasarkan topik obrolan—seperti olahraga, film, atau teknologi.


Algoritma ini bekerja seperti itu: mengelompokkan data tanpa panduan. Contoh aplikasinya termasuk customer segmentation untuk bisnis, analisis perilaku pengguna di media sosial, hingga deteksi anomali dalam keamanan data. Algoritma seperti k-means clustering dan principal component analysis (PCA) adalah favorit dalam kategori ini. Meski tidak ada “jawaban pasti”, jenis pembelajaran ini membantu kita menemukan pola-pola yang mungkin sebelumnya tersembunyi di dalam data.


c. Reinforcement Learning

Pernah main game yang semakin lama karakternya makin pintar? Itulah contoh nyata dari reinforcement learning! Algoritma ini belajar melalui pengalaman, menerima reward atau punishment berdasarkan aksi yang diambil. Bayangkan robot yang belajar berjalan; setiap kali robot jatuh, algoritma mencatat kesalahan tersebut dan mencoba pendekatan lain hingga akhirnya robot bisa berjalan dengan stabil.


Reinforcement learning banyak digunakan dalam teknologi mutakhir seperti mobil otonom, kecerdasan buatan untuk game catur atau Go (seperti AlphaGo), hingga robot yang dioptimalkan untuk bekerja di pabrik. Algoritma seperti Q-learning dan deep Q-networks (DQN) memimpin dalam kategori ini. Cara kerja ini tidak hanya menarik, tapi juga membuka peluang besar untuk menciptakan inovasi yang mendekati cara manusia belajar.


Baca juga : Yuk Kenali Macam-Macam Algoritma Machine Learning!


3. Mengapa Machine Learning Itu Penting?

Dengan berkembangnya teknologi, machine learning semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai industri. Dari kesehatan hingga hiburan, algoritma ML menghadirkan cara baru untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan efisiensi. Salah satu manfaat utamanya adalah kemampuan untuk mengotomatisasi tugas rutin yang sebelumnya memakan waktu lama.


Misalnya, chatbot dalam layanan pelanggan yang bisa menjawab pertanyaan dengan cepat. Selain itu, ML juga membantu dalam membuat prediksi yang lebih akurat, seperti cuaca atau tren pasar saham. Dan yang tak kalah penting, teknologi ini memungkinkan personalisasi pengalaman pengguna, dari rekomendasi musik hingga belanja online. Semua ini menjadikan machine learning sebagai teknologi yang tak hanya canggih tapi juga sangat relevan untuk kebutuhan sehari-hari.


Baca juga : Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner


Meski machine learning terdengar seperti solusi ajaib, teknologi ini juga memiliki tantangan. Salah satu kendalanya adalah kebutuhan data yang besar. Algoritma ML butuh data berkualitas dalam jumlah banyak untuk menghasilkan hasil yang akurat. Selain itu, biaya infrastruktur seperti server dan GPU bisa sangat mahal, terutama untuk proyek berskala besar.


Di sisi lain, isu etika dan privasi juga menjadi perhatian, karena penggunaan data pengguna harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak disalahgunakan. Namun, dengan kemajuan teknologi, tantangan-tantangan ini perlahan mulai teratasi, dan ML tetap menjadi teknologi yang menjanjikan untuk masa depan.


Gimana? Kamu tertarik untuk mengembangkan karier sebagai Data Engineer yang handal di era ML dan AI ini? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login