Algoritma Machine Learning yang Cocok untuk Klasifikasi Teks
Klasifikasi teks adalah salah satu penerapan machine learning yang paling banyak dipakai di kehidupan, mulai dari filter spam di email, analisis sentimen media sosial, sampai chatbot yang bisa mengerti maksud pengguna.
Buat kamu yang ingin mendalami tentang machine learning, memahami algoritma yang cocok untuk klasifikasi teks adalah langkah penting, apalagi tren industri sekarang sangat data-driven.
Menurut laporan Markets and Markets (2023), pasar natural language processing (NLP) diproyeksikan tumbuh dari US$ 18,9 miliar di 2023 menjadi US$ 68,1 miliar di 2028, didorong oleh peningkatan adopsi AI untuk analisis teks dan dokumen.
Artinya, kemampuan mengolah dan mengklasifikasikan teks akan jadi salah satu skill paling dicari di tahun-tahun mendatang. Nah, berikut algoritma-algoritma yang membantu kamu untuk melakukan klasifikasi teks dengan akurat.
1. Dasar-Dasar Klasifikasi Teks
Klasifikasi teks adalah proses mengelompokkan dokumen atau potongan teks ke dalam kategori tertentu berdasarkan isinya. Misalnya, mengidentifikasi apakah sebuah tweet bernada positif, negatif, atau netral. Dalam machine learning, klasifikasi teks dilakukan dengan melatih model pada dataset berlabel, di mana model belajar mengenali pola kata dan frasa yang khas untuk setiap kategori.
Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner
2. Tahapan Pemrosesan Data Teks
Sebelum data teks bisa dimasukkan ke algoritma, ada beberapa tahap preprocessing yang penting dilakukan:
Tokenisasi: Memecah teks menjadi kata atau unit yang lebih kecil.
Stopword Removal: Menghapus kata umum seperti "dan", "yang", "di" yang tidak memberi banyak informasi.
Stemming/Lemmatization: Mengubah kata ke bentuk dasar.
Vectorization: Mengubah teks menjadi representasi numerik, misalnya dengan Bag of Words atau TF-IDF.
Menurut studi di Journal of Big Data (2021), preprocessing yang tepat bisa meningkatkan akurasi model NLP hingga 20% dibandingkan data mentah.
3. Algoritma Machine Learning untuk Klasifikasi Teks
Bagian ini akan membahas beberapa algoritma machine learning yang paling sering digunakan untuk klasifikasi teks, mulai dari yang sederhana hingga yang canggih. Masing-masing algoritma memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada ukuran dataset, kompleksitas masalah, dan tujuan analisis.
a. Naive Bayes
Algoritma ini sederhana tapi efektif untuk klasifikasi teks, terutama jika dataset relatif kecil. Naive Bayes bekerja dengan prinsip probabilitas dan sering jadi baseline yang bagus untuk proyek NLP. Kelebihannya adalah kecepatan pelatihan dan hasil yang cukup akurat untuk kasus seperti spam detection.
b. Support Vector Machine
SVM bekerja dengan mencari hyperplane yang memisahkan kelas data secara optimal. Cocok untuk data teks dengan dimensi tinggi, karena bisa bekerja baik walaupun jumlah fitur (kata) sangat banyak. Banyak penelitian menunjukkan SVM unggul dalam akurasi untuk text classification.
c. Logistic Regression
Meski namanya "regression", algoritma ini sebenarnya digunakan untuk klasifikasi. Logistic Regression banyak dipakai di NLP karena interpretasinya mudah, performanya stabil, dan relatif cepat dilatih.
d. Random Forest
Random Forest menggabungkan banyak decision tree untuk menghasilkan prediksi yang lebih kuat. Biasanya digunakan jika dataset memiliki kombinasi fitur teks dan numerik. Kelebihannya adalah robust terhadap overfitting, tapi bisa agak lambat untuk dataset yang sangat besar.
e. Deep Learning
Metode seperti RNN, LSTM, dan Transformer (misalnya BERT) mampu memahami konteks kata dalam kalimat dengan sangat baik. Menurut riset Google (2018) tentang BERT, model ini mencapai peningkatan akurasi signifikan di lebih dari 11 tugas NLP dibanding metode sebelumnya. Meskipun butuh resource komputasi lebih besar, deep learning jadi pilihan utama untuk klasifikasi teks yang kompleks.
Baca juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning
4. Contoh Eksperimen Sederhana
Misalnya, kamu punya dataset review produk yang diberi label “positif” atau “negatif”. Langkah sederhananya bisa seperti ini:
Ambil data review (misalnya dari Kaggle).
Lakukan preprocessing (tokenisasi, stopword removal, TF-IDF).
Latih model Naive Bayes dan Logistic Regression.
Bandingkan akurasi kedua model.
Bahkan di eksperimen kecil seperti ini, kamu akan melihat perbedaan performa tiap algoritma dan bisa memilih yang paling cocok untuk kasusmu.
Memilih algoritma machine learning yang tepat untuk klasifikasi teks itu bergantung pada banyak faktor: ukuran dataset, kompleksitas masalah, dan resource komputasi yang kamu punya. Naive Bayes dan Logistic Regression cocok untuk pemula atau data kecil, sementara SVM dan Deep Learning cocok untuk dataset besar dan kompleks.
Kalau kamu ingin belajar bukan hanya teori tapi juga praktik langsung membangun model klasifikasi teks dengan Python, DQLab Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner bisa jadi pintu awal yang tepat.
Di sana kamu akan belajar mulai dari preprocessing teks, pemilihan algoritma, sampai evaluasi model secara real-world. Yuk, mulai belajar machine learning bersama DQLab!
FAQ:
1. Apa itu klasifikasi teks?
Klasifikasi teks adalah proses mengelompokkan teks ke dalam kategori tertentu berdasarkan isi atau maknanya, misalnya mengklasifikasikan email sebagai spam atau non-spam.
2. Apakah perlu melakukan data preprocessing sebelum klasifikasi teks?
Ya, tahapan seperti tokenization, stopword removal, dan stemming/lemmatization sangat penting untuk meningkatkan akurasi model.
3. Algoritma mana yang paling akurat untuk klasifikasi teks?
Tidak ada satu algoritma yang selalu terbaik. SVM dan Naive Bayes sering unggul di dataset teks yang tidak terlalu besar, sementara Deep Learning lebih unggul pada dataset besar dan kompleks.
Postingan Terkait
Menangkan Kompetisi Bisnis dengan Machine Learning
Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab
Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar
Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab
Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini
