Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS

Aturan Penulisan Pseudocode pada Mode Operasi Python

Belajar Data Science di Rumah 19-Mei-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/575cee0b683acb9a9a5fe40558858b4f_x_Thumbnail800.jpg

Python merupakan bahasa pemrograman populer yang sering digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop, web, dan data science. Python memiliki sintaksis yang mudah dibaca dan ditulis, sehingga sering dipilih sebagai bahasa pemrograman utama untuk pemula dan profesional. Salah satu bentuk representasi kode yang dideskripsikan melalui skrip dalam bahasa pemrograman Python ditunjukkan dalam wujud pseudocode. 


Pseudocode dapat membantu programmer dalam memperjelas ide dan algoritma sebelum mengimplementasikannya dalam bahasa pemrograman yang sesungguhnya. Pseudocode membantu programmer dalam memikirkan algoritma atau proses yang tepat sebelum diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman yang sesungguhnya. 


Dalam pseudocode, programmer dapat melihat dan memperbaiki kesalahan atau bug sebelum diimplementasikan ke dalam kode yang sesungguhnya. Dengan demikian, pseudocode dapat membantu mengurangi kesalahan dan bug dalam program yang dihasilkan. 


Pseudocode sering digunakan sebagai langkah awal dalam menulis kode sebelum diimplementasikan dalam bahasa pemrograman tertentu. Salah satunya yaitu bahasa pemrograman Python. Dalam Python, pseudocode dapat ditulis dengan mudah dalam bentuk komentar. Komentar dalam Python dimulai dengan tanda pagar (#) dan tidak akan dijalankan saat program dijalankan. 


Nah, dalam penulisan pseudocode pada bahasa pemrograman Python setidaknya ada beberapa rules yang harus diperhatikan. Aturan ini tentunya sangat amat penting sehingga ketika code tersebut dijalankan tidak ada hal yang mengganjal atau menghasilkan error nantinya. Berikut ini adalah aturan penulisan pseudocode yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Python. Yuk kita simak ulasannya sahabat DQLab!


1. Aturan Penulisan Pseudocode Python

Dalam mode operasi Python, pseudocode digunakan untuk merancang algoritma sebelum menulis kode sebenarnya. Pseudocode membantu programmer memahami masalah secara menyeluruh dan mempercepat proses pengembangan kode. Berikut adalah contoh pseudocode dalam mode operasi Python:

Python

Dalam contoh ini, kita meminta pengguna untuk memasukkan sebuah angka, mengubah angka tersebut menjadi integer, melakukan perhitungan perkalian dua, dan akhirnya menampilkan hasil. Dalam pseudocode ini, kita tidak menggunakan sintaksis Python yang tepat seperti input() atau print(), tetapi kita menggunakan konsep umum yang mudah dimengerti.


Dalam menulis pseudocode pada mode operasi Python, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Gunakan komentar (#) untuk menandai bagian-bagian dari pseudocode.

  • Gunakan variabel untuk menyimpan nilai atau data dalam pseudocode.

  • Gunakan operator dan fungsi yang umum dalam Python seperti +, -, *, /, input(), dan print().

  • Perhatikan indentasi pada pseudocode untuk memperjelas struktur program.


Baca juga : Yuk Cari Tahu Perbedaan Python R dan SQL 


2. Algoritma Pengurutan Bilangan

Selanjutnya, kita akan masuk ke contoh penulisan pseudocode pada masing-masing algoritma. Dimulai dari algoritma pengurutan bilangan. Algoritma ini akan mengurutkan bilangan dalam daftar list_bilangan dari yang terkecil hingga terbesar menggunakan algoritma bubble sort. Berikut adalah contoh dari algoritma pengurutan bilangan beserta penulisan pseudocodenya

Python


3. Algoritma Mencari Bilangan Prima

Algoritma ini akan mencari bilangan prima dari 2 sampai batas dengan menggunakan metode brute force. Setiap bilangan akan dicek apakah habis dibagi dengan bilangan lain yang lebih kecil. Jika tidak habis dibagi, maka bilangan tersebut adalah bilangan prima. Berikut adalah contoh dari algoritma mencari bilangan prima beserta penulisan pseudocodenya

Python


 Baca juga : Mengenal Perbedaan R Python dan SQL


4. Algoritma Mencari Nilai Maksimum

Algoritma ini akan mencari nilai maksimum dari angka dalam daftar list_angka. Variabel maks akan diinisialisasi dengan nilai nol, kemudian setiap angka dalam list_angka akan dicek apakah lebih besar dari maks. Jika lebih besar, maka nilai maks akan diupdate dengan nilai angka tersebut.


Dalam mode operasi Python, pseudocode dapat diubah menjadi kode yang sebenarnya dengan mudah. Contoh pseudocode di atas dapat diubah menjadi kode Python yang dapat dijalankan dengan menyesuaikan sintaksis dan aturan bahasa Python.

Python


Yuk eksplorasi penggunaan ChatGPT untuk membuat berbagai rumus excel bersama DQLab! DQLab adalah platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science dan Artificial Intelligence dengan menggunakan bahasa pemrograman populer seperti R dan Python. Menariknya, DQLab adalah platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur ChatGPT yang memudahkan beginner untuk mengakses informasi mengenai data science secara lebih mendalam.


DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Jadi sangat cocok untuk kamu yang belum mengenal data science sama sekali. Untuk bisa merasakan pengalaman belajar yang praktis dan aplikatif, yuk sign up sekarang di DQLab.id atau ikuti training corporate DQLab dengan klik tautan https://dqlab.id/b2b  berikut untuk informasi lebih lengkapnya!


Penulis: Reyvan Maulid


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login