BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 2 Jam 29 Menit 40 Detik

Belajar Big Data : Kenalan Lebih Jauh Yuk dengan Big Data!

Belajar Data Science di Rumah 23-Desember-2020
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/6282b598051e05e8d1c0e7df9276bb9b_x_Thumbnail800.jpg

Belajar big data adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan di era ini. Namun sebelum mulai belajar tentang hal yang begitu kompleks, ada baiknya kita berkenalan dulu dengan big data. Sebenarnya big data itu apa? Nah, seperti namanya, big data itu merupakan data yang begitu besar. Kemudian pasti akan muncul lagi pertanyaan, "ukuran besar yang dimaksudkan itu kayak gimana sih?". Tentunya karena besar disini merupakan kata sifat yang artinya relatif bagi setiap orang, maka kita membutuhkan ukuran yang pasti. 

Hingga hari ini belum ditemukan berapa ukuran pasti dari data yang dapat dikatakan sebagai big data. Beberapa pendapat menyatakan bahwa kemungkinan sebuah data dapat dikatakan sebagai big data ketika data tersebut minimal telah berukuran petabyte (1024 terabyte) atau mungkin berukuran exabyte (1024 petabyte). Dalam artikel ini akan dibahas lebih lengkap mengenai big data. Udah penasaran kan? Yuk, simak tulisan ini sampai selesai.

1. Potensi Baru yang dilahirkan Big Data

Tentunya kemunculan sebuah teknologi baru pasti memiliki dampak positif dan juga negatif. Begitu juga dengan teknologi big data ini. Lahirnya big data diikuti dengan lahirnya potensi-potensi baru yang sangat bagus jika digunakan untuk mengembangkan bisnis atau mungkin membuat bisnis baru. Misalnya saja, ketika seseorang menuliskan sebuah tweet tentang hal tertentu, itu bisa saja dianggap sebagai curahan hati. Namun ketika ada jutaan tweet dengan tema yang sama, tentunya ini menunjukkan ada yang terjadi dengan hal yang banyak dibicarakan tersebut.

Misalnya lagi ketika kita ingin membeli produk di e-commerce, beberapa dari kita mungkin akan melihat review nya untuk menentukan akan membeli barang tersebut atau mencari yang lain. Ketika hanya ada satu review negatif pada produk tersebut, kita mungkin masih bisa berpikir bahwa itu hanya sebatas opini. Berbeda ketika ada jutaan review dimana didominasi oleh review negatif, maka kita akan dapat menarik kesimpulan bahwa yang produk tersebut memang tidak begitu bagus.

Baca Juga : Big Data : Yuk, Ekspansi Bisnismu dengan Memanfaatkan Peran Big Data

2. Pengaruh Big Data untuk HR

Setelah memberikan contoh potensi big data di poin sebelumnya, kemungkinan besar kita akan menebak bahwa big data hanya dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis. Namun ternyata pemikiran tersebut adalah sesuatu yang salah. Nyatanya big data berpengaruh dalam banyak hal, misalnya saja untuk posisi HR. Anggap saja jika sebuah perusahaan yang sangat besar memiliki ribuan bahkan jutaan karyawan, namun data karyawan (yang terdiri dari berbagai macam data) harus diolah secara konvensional? Tentunya akan memakan waktu yang sangat lama dan proses yang cukup panjang.

Nah, dengan menerapkan big data, ternyata dapat memberikan solusi bagi HR. HR bisa mulai menerapkan big data dengan menginputkan data-data penting mengenai karyawan ke dalam sebuah platform yang mengacu ke berbagai sumber data yang tersedia untuk perusahaan. Teknologi ini dapat membantu HR dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan beberapa hal, misalnya talent management atau metrik tenaga kerja.

3. Tantangan Big Data

Jika dari tadi hanya membahas hal-hal positif yang muncul karena lahirnya teknologi big data, maka di point inu akan membahas tentang tantangan-tantangan baru yang muncul karena adanya big data. Salah satunya adalah bagaimana agar data yang memiliki volume yang sangat besar serta ragam yang cukup banyak tersebut dapat diolah dengan seefektif mungkin sehingga usaha yang dilakukan tidak begitu besar. Tantangan lainnya adalah kita dituntut untuk mendapatkan insight yang tepat dari data yang terstruktur maupun tidak terstruktur. 

Agar dapat mendapatkan insight, kita harus bisa memilih dan menempatkan penyimpanan yang tepat untuk data terstruktur dan tidak terstruktur. Tentunya kita tidak bisa memaksa data yang tidak terstruktur untuk disimpan dalam Relational Database Management System (RDBMS) yang notabene nya hanya bisa menyimpan data terstruktur. Sehingga kelahiran big data ini menuntut manusia untuk dapat berpikir lebih kreatif dan inovatif agar dapat hidup berdampingan dengan teknologi baru.

Baca Juga : Belajar Data Science, Kupas Tuntas Teknologi Big Data di Era Industri 4.0

4. Tertarik? Yuk, Belajar Data Science Gratis sekarang!!

Terapkan ilmunya sekarang dengan bergabung bersama platform belajar online DQLab! Selain bisa meningkatkan ilmu data yang dimiliki, kamu juga bisa membangun portofolio datamu di DQLab guna mempersiapkan dirimu berkarir di industri data. 

Sign Up untuk nikmati module GRATIS "Introduction to Data Science" dengan pengalaman belajar yang seru menyenangkan serta aplikatif pada industri nyata! Untuk kamu yang ingin mulai belajar Data Science atau siap berkarir jadi Data Analyst, Data Scientist, dan Data Engineer, persiapkan diri kamu dengan tepat sekarang. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Yuk #MulaiBelajarData di DQLab.

Dengan belajar di DQLab, kamu bisa:

  • Menerapkan teknik mengolah data kotor, hasilkan visualisasi data dan model prediksi dengan studi kasus Retail dan Finansial

  • Dapatkan sesi konsultasi langsung dengan praktisi data lewat data mentoring

  • Bangun portofolio data langsung dari praktisi data Industri

  • Akses Forum DQLab untuk berdiskusi.

Simak informasi di bawah ini untuk mengakses gratis module "Introduction to Data Science":

  1. Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

  2. Akses module Introduction to Data Science

  3. Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab.

Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri

Editor : Annissa Widya


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login