12.12 SUPER SALE! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 10 Jam 32 Menit 41 Detik

Cara Membuat Plan B dan Pivot Karier untuk Fresh Graduate

Belajar Data Science di Rumah 14-Desember-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/1-longtail-rabu-01-2024-10-31-183224_x_Thumbnail800.jpg

Sebagai fresh graduate, banyak orang berharap bisa langsung masuk ke pekerjaan impian sesuai bidang kuliah atau minat mereka. Namun, kenyataannya dunia kerja tidak selalu menyediakan jalur yang lurus dan mulus. Kompetisi ketat, perubahan kebutuhan industri, hingga minimnya pengalaman membuat banyak lulusan baru kesulitan menembus posisi yang mereka targetkan. Maka dari itu, memiliki plan B saat mengejar karier adalah hal yang dibutuhkan. Buat kamu yang ingin mengejar karier khususnya di bidang data science, berikut adalah langkah-langkah membuat plan B dan strategi pivot karier yang relevan sesuai kompetensi. Simak penjelasannya yuk sahabat DQLab!

1. Mengidentifikasi Skill yang Bisa Dipakai untuk Banyak Bidang

Langkah awal pivot adalah mengenali kemampuan apa saja yang bisa ditransfer ke berbagai pekerjaan. Skill seperti komunikasi, riset, analisis data dasar, penggunaan spreadsheet, atau penulisan laporan adalah contoh kemampuan generalist yang dihargai di banyak industri. Ketika fresh graduate melakukan inventarisasi skill, mereka dapat menemukan peluang posisi lain yang masih berada dalam keahlian yang sama. Proses ini membantu mengurangi kecemasan karena jalur alternatif tidak terasa terlalu jauh.


Baca Juga: Cara Memulai Karier Data Analyst Remote dari Nol


2. Menentukan Bidang Alternatif yang Masih Sejalur

Setelah mengetahui skill utama, langkah berikutnya adalah menyusun pilihan jalur alternatif. Jalur alternatif ini tidak harus sama persis, tetapi sebaiknya masih berada dalam ekosistem yang berdekatan. Misalnya seseorang yang ingin menjadi Data Analyst bisa mempertimbangkan posisi Business Intelligence, Research Assistant, atau Data Entry Specialist sebagai langkah awal. Dengan memilih jalur yang masih sejenis, proses belajar tidak menjadi terlalu berat.

3. Membuat Pivot Map 6–12 Bulan

Pivot karier bukan tindakan spontan, tetapi proses terstruktur yang membutuhkan rencana jangka pendek dan menengah. Di sinilah pivot map berperan, yaitu peta perubahan karier selama 6 hingga 12 bulan. Peta ini bisa berbentuk tabel berisi tujuan utama (Plan A), tujuan alternatif (Plan B), skill yang perlu ditingkatkan, serta rencana aksi bulanan. Dengan visualisasi seperti ini, perkembangan karier terasa lebih terarah dan terukur.


Baca Juga: Membongkar Insight Dunia Kerja di Bidang Data untuk Pemula


4. Menyusun Rencana Skill-Building Cepat (1–3 Bulan)

Dalam pivot karier, waktu adalah faktor penting. Fresh graduate tidak perlu menguasai semua skill sekaligus. Cukup memilih skill paling tinggi prioritas yang berfungsi sebagai tiket masuk ke posisi alternatif. Rencana belajar cepat selama 1–3 bulan dapat berupa kursus singkat, membaca buku, atau membuat proyek kecil. Cara ini menjembatani gap kompetensi tanpa membuang waktu.


5. Freelance, Volunteer, atau Project-Based sebagai Batu Loncatan untuk Memulai

Banyak fresh graduate merasa tidak percaya diri ketika pivot karena belum memiliki pengalaman. Untuk mengatasi hal ini, menjadi seorang freelance, relawan, atau proyek jangka pendek dapat menjadi solusi. Aktivitas ini memberikan pengalaman nyata tanpa komitmen besar, sekaligus memperkaya portofolio. Selain itu, pengalaman kecil ini sering menjadi nilai tambah penting di mata rekruter.

Pivot karier bukan sebuah kegagalan, tetapi strategi adaptasi di tengah perubahan pasar kerja yang cepat. Fresh graduate yang mampu mengubah arah justru dianggap lebih tangguh dan fleksibel. Dengan Plan B yang jelas, skill-building yang terarah, serta jaringan yang terbangun, peluang mendapatkan pekerjaan pertama akan jauh lebih besar. Perjalanan karier pun menjadi lebih dinamis dan kaya pengalaman.


FAQ

1. Apakah pivot karier berarti saya gagal mencapai tujuan awal?

Tidak. Pivot bukan tanda kegagalan, tetapi strategi adaptasi. Perubahan arah dilakukan karena kebutuhan industri, kompetisi, atau ketersediaan posisi, bukan karena kurangnya kemampuan. Justru kemampuan beradaptasi ini dinilai positif oleh banyak perusahaan.

2. Apa yang harus saya lakukan jika skill saya belum cocok dengan bidang pivot yang saya pilih?

Mulailah dari rencana skill-building cepat selama 1–3 bulan. Ikuti kursus singkat, buat proyek mini, atau kerjakan studi kasus untuk membangun portofolio sederhana. Prioritaskan skill yang paling penting sebagai tiket masuk ke posisi alternatif.

3. Bagaimana cara memulai pivot jika saya belum punya pengalaman sama sekali?

Ambil langkah kecil seperti freelance, volunteer, atau proyek berbasis tugas jangka pendek. Ini akan memberi pengalaman nyata tanpa harus langsung terjun ke posisi full-time. Pengalaman kecil ini cukup kuat untuk memperkuat CV dan menjadi bukti kompetensi saat melamar.


Jangan lewatkan kesempatan eksklusif ini! Daftarkan diri kamu sekarang untuk mengikuti Beasiswa DQ dari DQLab dan dapatkan akses GRATIS selama satu bulan ke 96+ modul Data Science, 15+ proyek berbasis industri, AI Chatbot 24/7, E-Certificate, serta kesempatan networking dengan komunitas data.

Cara Daftar:

  • Buat akun di academy.dqlab.id atau klik button di kanan bawah.

  • Masukkan kode BEASISWADQ di halaman Redeem Voucher.

  • Nikmati akses belajar Data Science selama 1 bulan penuh!

Kuota terbatas hanya untuk 100 peserta, jadi segera buat akun di academy.dqlab.id atau klik button di kanan bawah, lalu masukkan kode BEASISWADQ di halaman Redeem Voucher untuk mulai belajar Data Science secara profesional!


Penulis: Reyvan Maulid

Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini