PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 3 Jam 33 Menit 5 Detik

Cara Menyesuaikan Diri dalam Lingkungan Kerja Global Selama Magang Internasional

Belajar Data Science di Rumah 10-Juli-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-kamis-05-2025-01-14-194048_x_Thumbnail800.jpg

Setiap negara memiliki norma dan etika profesional yang berbeda. Misalnya, budaya kerja di Jepang sangat menekankan kedisiplinan dan kerja tim, sedangkan di Amerika Serikat lebih menonjolkan inisiatif individu dan komunikasi terbuka. Mempelajari budaya kerja sebelum berangkat mengikuti magang internasional di bidang data science akan membantumu menghindari kesalahpahaman dan menunjukkan rasa hormat terhadap lingkungan kerja setempat.

Magang internasional di bidang Data Science adalah peluang luar biasa untuk mengasah kemampuan teknis sekaligus membangun jaringan profesional berskala global. Namun, dunia kerja internasional menuntut kemampuan lebih dari sekadar jago coding atau analisis data. Kamu juga harus mampu beradaptasi dengan budaya kerja lintas negara dan dinamika tim multinasional. Berikut adalah panduan praktis agar kamu sukses menyesuaikan diri selama magang data science. Simak penjelasannya, yuk, sahabat DQLab!


1. Pahami Alur Proyek dan Tools yang Digunakan

Memasuki dunia kerja sebagai intern data science di perusahaan global berarti kamu akan langsung bersentuhan dengan alur kerja yang sudah berjalan dan serangkaian tools yang mungkin belum familier. Tak cukup hanya menguasai Python atau SQL di level akademik, kamu perlu memahami bagaimana data dikumpulkan, dibersihkan, dan dianalisis secara sistematis dalam konteks proyek riil. Biasanya, proyek data science terdiri dari beberapa tahapan penting seperti eksplorasi data, pengembangan model, validasi, dan deployment. Setiap tahapan itu melibatkan kolaborasi lintas divisi serta dokumentasi teknis yang ketat.

Sebagai intern, langkah awal yang bisa kamu ambil adalah mempelajari dokumentasi proyek yang sedang berjalan, mengamati pola commit di GitHub, atau bertanya langsung kepada mentor mengenai standar pipeline yang digunakan. Familiarisasi dengan tools seperti Jupyter, Airflow, Docker, atau platform cloud seperti AWS dan Google Cloud akan sangat membantumu agar tidak tersesat dalam alur kerja tim. Semakin cepat kamu bisa mengikuti ritme proyek, semakin besar peluangmu untuk diberi tanggung jawab lebih dan dikenali sebagai bagian yang solid dari tim.


Baca Juga: 5 Rutinitas Pagi Sederhana agar Data Scientist Lebih Fokus dan Seimbang


2. Biasakan Komunikasi Data Secara Global

Dalam tim data science global, keberhasilanmu tak hanya diukur dari kualitas analisis, tetapi juga dari seberapa baik kamu bisa menjelaskan insight yang ditemukan. Komunikasi data bukan sekadar menyajikan grafik atau output regresi linear, tapi menyampaikan cerita yang bisa dipahami oleh semua pihak, baik rekan kerja teknis maupun non-teknis. Jika kamu menganalisis perilaku pengguna, misalnya, presentasikan bagaimana temuanmu berdampak pada strategi produk, bukan hanya menunjukkan bahwa p-value < 0.05.

Selain itu, kamu akan berhadapan dengan gaya komunikasi yang sangat beragam. Beberapa kolega mungkin terbiasa dengan presentasi langsung dan to the point, sementara yang lain lebih menghargai penjelasan dengan latar belakang yang mendetail. Oleh karena itu, biasakan menyesuaikan nada komunikasi, menjaga profesionalitas dalam email, dan belajar membuat visualisasi data yang simpel namun informatif. Keterampilan menyampaikan insight dengan bahasa yang universal adalah aset penting di era data global.


3. Bangun Kolaborasi Lintas Negara

Bekerja dalam tim multinasional berarti kamu harus bisa menjalin kerja sama dengan orang-orang dari berbagai zona waktu, bahasa, dan latar belakang budaya. Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri, apalagi jika kamu terbiasa dengan komunikasi tatap muka atau jam kerja yang seragam. Misalnya, stand-up meeting bisa dilakukan pagi waktu Eropa, yang berarti sore atau malam di Asia. Untuk itu, penting untuk memahami ritme kerja tim dan membangun fleksibilitas agar tidak kehilangan momentum kolaborasi.

Di sisi lain, keberagaman ini adalah kesempatan untuk belajar banyak. Kamu bisa mengamati bagaimana cara rekan dari negara lain menulis kode, menyusun eksperimen, atau bahkan menyelesaikan konflik secara elegan. Gunakan platform seperti Slack, Notion, atau Jira untuk menjaga transparansi komunikasi dan progres proyek. Jangan ragu untuk aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan, karena partisipasi aktif menunjukkan bahwa kamu benar-benar ingin berkontribusi dalam kolaborasi lintas batas ini.


Baca Juga: Mau Peluang Full Remote Work? Freelance Data Analyst Solusinya!


4. Tunjukkan Growth Mindset, Bukan Sekadar Hard Skill

Banyak intern data science datang dengan portofolio proyek yang mengesankan, tapi hanya sedikit yang mampu menunjukkan growth mindset yakni kemampuan untuk terus belajar, terbuka terhadap umpan balik, dan tidak takut mengakui kesalahan. Dalam lingkungan kerja global yang dinamis, memiliki pola pikir berkembang jauh lebih bernilai dibanding sekadar jago teknis. Ketika kamu mengalami kesulitan memahami framework baru atau mengalami bug yang kompleks, reaksi pertamamu akan mencerminkan bagaimana kamu dipandang oleh tim.

Tunjukkan bahwa kamu bersedia keluar dari zona nyaman, misalnya dengan mencoba menyelesaikan task yang belum pernah kamu kerjakan sebelumnya, atau mengambil inisiatif untuk memperbaiki dokumentasi yang tidak lengkap. Ketika kamu mendapatkan review atas coding style-mu, jangan langsung defensif. Resapi masukannya dan terapkan untuk proyek berikutnya. Sikap inilah yang akan membuatmu dikenang sebagai intern yang berpotensi tumbuh menjadi profesional andal di masa depan.


5. Kelola Culture Shock dengan Bijak

Tantangan paling tak terlihat dalam magang internasional adalah culture shock. Mungkin kamu tidak akan langsung menyadari bahwa kamu merasa canggung, tidak percaya diri, atau bingung terhadap kebiasaan baru di tempat kerja. Di beberapa budaya, misalnya, terlalu sering bertanya bisa dianggap mengganggu, sementara di tempat lain justru dilihat sebagai tanda aktif dan antusias. Jika kamu tidak memahami konteks ini, kamu bisa merasa "aneh" atau tidak cocok di lingkungan tersebut.

Cara terbaik menghadapinya adalah dengan bersikap terbuka dan tidak buru-buru menghakimi. Observasi menjadi kunci: perhatikan pola interaksi, kebiasaan rapat, dan gaya komunikasi tim. Jika kamu merasa tidak nyaman atau bingung, jangan sungkan berdiskusi dengan mentor atau sesama intern. Sediakan waktu untuk diri sendiri untuk beradaptasi secara emosional, misalnya dengan membuat jurnal harian atau berbicara dengan komunitas sesama mahasiswa internasional. Dengan pendekatan yang bijak, culture shock justru bisa menjadi momen refleksi dan pertumbuhan diri.


6. Belajar Budaya Kerja dari Mentor Data Scientist

Magang adalah kesempatan emas untuk belajar langsung dari para praktisi data science yang telah berpengalaman. Mentor atau senior di tim bukan hanya sumber ilmu teknis, tapi juga cermin dari budaya kerja yang berlaku di perusahaan tersebut. Amati bagaimana mereka membagi waktu antara eksplorasi data, diskusi dengan tim produk, hingga mempresentasikan hasil analisis ke level manajemen. Banyak pelajaran penting yang tak tertulis di buku atau kursus online, tapi bisa kamu pelajari lewat interaksi sehari-hari dengan mereka.

Jangan ragu untuk menjalin hubungan yang baik dengan mentor. Ajak berdiskusi ringan, minta umpan balik atas tugas yang kamu kerjakan, atau bahkan tanyakan tips karier. Sebagian besar mentor akan menghargai inisiatifmu dan dengan senang hati berbagi pengalaman. Semakin kamu aktif menunjukkan ketertarikan untuk belajar, semakin besar pula kemungkinan kamu akan dikenang dan dibantu dalam jenjang karier berikutnya. Di dunia data science yang kompetitif, koneksi profesional dan reputasi kerja sama sangat berarti.

Magang internasional di bidang data science adalah kombinasi dari tantangan teknis dan adaptasi lintas budaya. Dengan kemampuan teknis yang solid, keterampilan komunikasi global, dan sikap terbuka terhadap perbedaan, kamu tak hanya akan bertahan tapi juga berkembang. Dunia kerja global sedang mencari data scientist yang bukan hanya bisa coding, tapi juga berpikir strategis, bekerja lintas budaya, dan terus belajar.


FAQ

1. Bagaimana cara cepat beradaptasi dengan tools dan workflow yang digunakan tim data science global?

Mulailah dengan mempelajari dokumentasi proyek, repositori Git, dan bertanya kepada mentor mengenai standar workflow yang berlaku. Familiarisasi dengan tools seperti Jupyter Notebook, SQL, Airflow, atau cloud platform sangat penting. Jangan ragu untuk mencatat proses kerja tim dan membuat peta alur kerja versi kamu sendiri agar lebih mudah memahami keseluruhan sistem.

2. Apa yang harus dilakukan jika mengalami culture shock selama magang internasional?

Culture shock adalah hal yang wajar. Cobalah untuk mengamati dulu sebelum bereaksi, pahami pola komunikasi dan kebiasaan di tempat kerja. Jika kamu merasa kewalahan, berbicaralah dengan mentor atau rekan satu tim yang bisa dipercaya. Bergabung dengan komunitas internasional atau intern lain juga dapat membantumu merasa lebih nyaman dan tidak sendirian.

3. Apakah saya harus selalu jago coding dulu baru bisa tampil menonjol selama magang?

Tidak. Meskipun kemampuan teknis penting, sikap ingin belajar (growth mindset), kemampuan komunikasi, dan kerja sama tim adalah nilai plus yang sangat dihargai. Justru banyak intern yang dikenang bukan karena sempurna secara teknis, tetapi karena mereka adaptif, proaktif, dan terbuka terhadap masukan.


Masih banyak manfaat data science yang tidak dijelaskan dalam pembahasan. Apakah kalian ingin mempelajari lebih dalam perannya di setiap industri bisnis? Bahkan detail machine learning yang bisa diaplikasi untuk setiap permasalahan? Kalian bisa pelajari di DQLab nih. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT.

Jangan lewatkan kesempatan eksklusif ini! Daftarkan diri kamu sekarang untuk mengikuti Beasiswa DQ dari DQLab dan dapatkan akses GRATIS selama satu bulan ke 96+ modul Data Science, 15+ proyek berbasis industri, AI Chatbot 24/7, E-Certificate, serta kesempatan networking dengan komunitas data.

Cara Daftar:

  • Buat akun di academy.dqlab.id atau klik button di kanan bawah.

  • Masukkan kode BEASISWADQ di halaman Redeem Voucher.

  • Nikmati akses belajar Data Science selama 1 bulan penuh!

Kuota terbatas hanya untuk 100 peserta, jadi segera buat akun di academy.dqlab.id atau klik button di kanan bawah, lalu masukkan kode BEASISWADQ di halaman Redeem Voucher untuk mulai belajar Data Science secara profesional!


Penulis: Reyvan Maulid


Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini