Coding Python Simpel dengan Fungsi Append()
Dalam ranah data manipulation, Python kerap dibutuhkan karena kemampuannya dalam menangani berbagai masalah termasuk pengolahan dan analisis data besar, transformasi dataset, penggabungan data dari berbagai sumber, dan pembersihan data untuk memastikan konsistensi dan keakuratan informasi yang digunakan. Selain itu, sintaksis yang mudah dipahami membuat Python menjadi pilihan utama bagi para data scientist dan data engineer dalam menganalisis dan memanipulasi data dalam berbagai skala dan tingkatan. Banyak fungsi yang bisa kamu eksplorasi untuk melakukan proses data manipulation. Salah satunya dengan menggunakan fungsi append().
Fungsi append() biasanya digunakan untuk menambahkan elemen baru ke dalam sebuah list di dalam bahasa pemrograman Python. Dengan menggunakan append(), kamu bisa dengan mudah menambahkan data baru ke dalam list yang sudah ada tanpa harus membuat list baru atau mengubah struktur data yang ada. Ini sangat berguna saat kamu ingin menambahkan data ke list yang sudah ada tanpa kehilangan elemen-elemen yang sudah ada sebelumnya.
Pada artikel ini, DQLab akan mengupas soal fungsi append() lebih jauh beserta contoh-contohnya yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari seorang praktisi data. Simak yuk, kita sama-sama belajar bareng!
1. Menambahkan Elemen Tunggal
Fungsi append() dapat digunakan untuk menambahkan elemen tunggal pada suatu list di dalam Python. Dengan menggunakan append(), kamu bisa dengan mudah menambahkan nilai tunggal ke akhir list yang sudah ada.
Misalnya, jika kamu memiliki list my_list = [1, 2, 3], dan ingin menambahkan nilai 4 ke dalamnya, kamu cukup menggunakan my_list.append(4), dan hasilnya akan menjadi [1, 2, 3, 4]. Ini sangat praktis untuk memperluas list secara dinamis saat kamu ingin menambahkan elemen baru ke dalamnya tanpa perlu membuat list baru atau melakukan manipulasi lainnya.
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python
2. Menambahkan List ke dalam List Lain
Kalau yang tadi lebih ke list tunggal dimana angka mana yang kamu ingin tambahkan bisa langsung kamu tulis dan ditambahkan secara otomatis menggunakan fungsi append(). Fungsi append() memungkinkan kamu untuk menambahkan list ke dalam list lain dengan sangat mudah. Ini berguna ketika kamu ingin menambahkan semua elemen dari satu list ke dalam list lain sebagai satu elemen tunggal, bukan memasukkan setiap elemen secara terpisah. Misalnya:
Dalam contoh di atas, list list2 ditambahkan ke dalam list1 sebagai satu elemen tunggal, sehingga hasilnya adalah list1 yang memiliki empat elemen, di mana elemen terakhirnya adalah list2 secara keseluruhan.
3. Menambahkan Elemen dari Iterable (seperti Tuple, List, dsb)
Fungsi append() dapat digunakan untuk menambahkan elemen dari iterable (misalnya tuple, list, dan lain sebagainya). Misalnya, kamu memiliki list yang sudah ada dan ingin menambahkan beberapa elemen baru yang sudah disimpan dalam sebuah tuple. Dengan menggunakan append(), kamu bisa melakukan ini dengan mudah. Contoh seperti berikut:
Dalam contoh ini, kita memiliki list existing_list yang sudah berisi beberapa elemen. Kemudian, kita memiliki tuple new_tuple yang berisi beberapa elemen tambahan yang ingin kita tambahkan ke dalam list yang sudah ada. Dengan menggunakan append(), kita bisa menambahkan seluruh elemen dari new_tuple ke dalam existing_list secara langsung, sehingga list kita menjadi [1, 2, 3, (4, 5, 6)].
Baca juga : Mengenal Perbedaan R Python dan SQL
4. Menggunakan Metode Chaining()
Fungsi append() juga menggunakan metode chaining untuk memungkinkan penambahan elemen secara berurutan ke dalam list tanpa perlu menyimpan kembali listnya setiap kali. Dengan metode chaining, kamu bisa memanggil append() beberapa kali berturut-turut pada objek list yang sama. Hal ini memungkinkan penambahan elemen-elemen baru dengan lebih efisien dan mudah dipahami. Misalnya
Pada contoh di atas, fungsi ini akan menghasilkan AttributeError karena metode append() tidak mengembalikan nilai, sehingga tidak bisa dilakukan metode chaining seperti itu. Untuk menambahkan beberapa elemen secara berurutan dengan metode chaining, kamu dapat menggunakan pendekatan yang berbeda, misalnya:
Dalam contoh di atas, extend() digunakan alih-alih append() karena extend() dapat mengembalikan nilai dan dengan demikian memungkinkan metode chaining.
Gimana nih sahabat DQLab? Udah paham kan soal penggunaan fungsi append() yang biasanya ada dalam bahasa pemrograman Python? Kalau belum paham, nggak usah khawatir. Kamu bisa belajar lebih dalam soal bahasa pemrograman Python lewat Bootcamp Data Analyst with SQL dan Python! Terus apa saja manfaatnya?
Variatif dan komplit. Variatif karena terdiri dari kelas pemula sampai advance. Komplit karena tidak hanya belajar teori tapi juga praktik.
Materi dan rekaman dapat diakses selamanya.
Mendapatkan dukungan dari awal. Live Class memberikan kelas persiapan untuk memastikan kalian siap mengikuti kelas
Dibimbing dengan mentor berpengalaman.
Mendapatkan komunitas baru yang saling mendukung.
Tunggu apalagi? Yuk segera daftarkan diri kalian atau Sign Up dan nikmati semua manfaat di atas, atau ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python!
Penulis: Reyvan Maulid