PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
1 Hari 1 Jam 27 Menit 0 Detik

Contoh Proyek Portofolio Data Analyst untuk Melamar Pekerjaan: Cara Bikin HR Tertarik

Belajar Data Science di Rumah 26-Agustus-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/4d9ec9a11e2eae3e21b3c7ec920b5a0c_x_Thumbnail800.jpeg

Tahukah kamu? Laporan dari World Economic Forum (2023), permintaan terhadap profesi data analyst dan data scientist diproyeksikan meningkat hingga 30% pada tahun 2027. Dengan kompetisi yang semakin ketat, portofolio bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan strategi utama untuk menonjol di hadapan rekruter. Oleh sebab itu, kali ini Min Q akan membahas contoh proyek portofolio secara lengkap hingga menjawab pertanyaan umum seputar data analyst!


1.Portofolio Data Analyst Itu Apa, Sih?

Portofolio data analyst adalah kumpulan proyek yang menampilkan kemampuan seseorang dalam mengolah, menganalisis, dan memvisualisasikan data. Lebih dari sekadar coding, portofolio menunjukkan proses berpikir analitis, mulai dari cara memahami data, membersihkannya, menganalisis pola, hingga menyajikan insight yang relevan untuk pengambilan keputusan bisnis.

Portofolio biasanya disajikan dalam bentuk repositori di GitHub, dashboard interaktif di Tableau atau Power BI, maupun dalam bentuk artikel analisis di platform seperti Medium atau Kaggle. Bagi rekruter, portofolio menjadi "etalase" yang mempermudah mereka menilai kemampuan kandidat secara praktis, bukan sekadar teori.


2. Pentingnya Portofolio Data Analyst untuk Melamar Kerja

Ada dua alasan utama yakni kepercayaan dan diferensiasi. Pertama, portofolio meningkatkan trust. Menurut laporan LinkedIn Global Talent Trends (2022), 77% rekruter lebih percaya pada kandidat yang memiliki bukti nyata keterampilan teknis, dibanding hanya mencantumkan keahlian di CV.

Kedua, portofolio membantu kandidat berbeda dari ratusan pelamar lain. Bayangkan dua kandidat melamar pekerjaan dengan kualifikasi akademis yang sama. Yang satu punya portofolio analisis data e-commerce lengkap dengan dashboard interaktif, sementara yang lain hanya punya CV. Tentu peluang kandidat pertama jauh lebih besar untuk dipanggil wawancara. Selain itu, portofolio juga jadi cara efektif untuk menunjukkan soft skill seperti storytelling data, critical thinking, dan business acumen, hal-hal yang sulit ditunjukkan hanya lewat CV.


Baca juga: Data Analyst vs Data Scientist


3. Cara Membuat Proyek Portofolio Data Analyst yang Mengesankan

Untuk membuat portofolio yang menarik, seorang calon data analyst perlu mengerjakan proyek yang relevan dengan kebutuhan industri. Berikut beberapa contoh proyek yang sering jadi "golden ticket" dalam melamar pekerjaan:

  1. Analisis Data Penjualan E-Commerce
    Proyek ini relevan karena hampir semua bisnis kini punya aspek digital. Kandidat bisa mengambil dataset publik dari Kaggle atau Google Dataset Search, lalu melakukan analisis tren penjualan, segmentasi pelanggan, hingga membuat rekomendasi strategi pemasaran.

  2. Dashboard Interaktif dengan Power BI atau Tableau
    Visualisasi adalah kunci komunikasi data. Dengan membuat dashboard penjualan, analisis keuangan, atau performa kampanye marketing, kandidat bisa menunjukkan kemampuannya mengubah data mentah menjadi insight visual yang mudah dipahami manajer non-teknis.

  3. Analisis Sentimen Media Sosial
    Perusahaan kini sangat peduli dengan opini publik. Analisis sentimen dari Twitter atau ulasan produk bisa menjadi proyek yang menunjukkan kemampuan text mining, natural language processing (NLP), sekaligus insight terhadap brand perception.

  4. Prediksi Retensi Pelanggan dengan Machine Learning
    Meski job desk data analyst berbeda dengan data scientist, menambahkan satu atau dua proyek prediksi berbasis machine learning akan meningkatkan nilai jual. Misalnya, membuat model sederhana untuk memprediksi pelanggan mana yang berpotensi churn.

  5. Studi Kasus Data Keuangan
    Proyek seperti menganalisis laporan keuangan atau pola transaksi bisa menunjukkan kemampuan kandidat dalam domain finance, yang sangat diminati di sektor perbankan dan fintech.

Menurut Harvard Business Review (2021), perusahaan lebih tertarik pada kandidat yang mampu menggabungkan keahlian teknis dengan pemahaman konteks bisnis. Oleh karena itu, proyek portofolio sebaiknya tidak hanya fokus pada coding, tetapi juga menyertakan narasi yang menjawab: “so what?” atau “apa insight bisnisnya?”.


Baca juga: Bootcamp Data Analyst with Python & SQL


4. Hal Penting yang Harus Kamu Perhatikan Saat Menyusun Portofolio

Portofolio bukan hanya soal proyek, tapi juga cara menyajikannya. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan yakni, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Lebih baik punya 3–4 proyek solid dengan dokumentasi jelas daripada 10 proyek setengah jadi.

Kedua, konteks bisnis harus jelas. Data analyst bukan sekadar “mengutak-atik” data, tapi menjawab masalah nyata. Jadi setiap proyek harus dilengkapi penjelasan tentang masalah yang dipecahkan, metode yang digunakan, hasil analisis, dan insight yang bisa diambil.

Ketiga, storytelling data. Menurut penelitian dari Stanford Graduate School of Business (2020), data yang disajikan dengan narasi yang kuat 22 kali lebih mudah diingat audiens dibanding data yang disajikan dalam bentuk tabel mentah.

Keempat, aksesibilitas portofolio. Pastikan portofolio mudah diakses, misalnya dengan link GitHub, publikasi di Medium, atau unggahan dashboard interaktif. Jangan biarkan portofolio terkunci di laptop pribadi.


FAQ

Q: Apakah portofolio wajib untuk melamar pekerjaan data analyst?
A: Ya. Walau tidak semua perusahaan mencantumkan secara eksplisit, portofolio menjadi nilai tambah signifikan yang meningkatkan peluang lolos seleksi.

Q: Apakah portofolio harus berisi proyek real, bukan data dummy?
A: Tidak selalu. Proyek berbasis dataset publik juga sah. Yang penting adalah relevansi analisis, kreativitas solusi, dan bagaimana insight disajikan.

Q: Platform apa yang terbaik untuk menampilkan portofolio?
A: GitHub, Tableau Public, dan Medium adalah pilihan populer. Kombinasi antara ketiganya bisa menunjukkan keahlian teknis, storytelling, sekaligus kemampuan visualisasi.


Jadi, jangan cuma nunggu. Mulai riset tempat belajar yang tepat, cari beasiswa, dan rancang langkahmu mulai dari sekarang. Butuh bantuan cari info pendidikan data di dalam dan luar negeri atau jalur karier data analyst? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Di sini, kamu bisa belajar dari dasar hingga tingkat lanjut dengan materi dan tools yang relevan dengan kebutuhan industri, bahkan tanpa latar belakang IT. Belajar kapan saja dan di mana saja dengan fleksibilitas penuh, serta didukung oleh fitur eksklusif Ask AI Chatbot 24 jam!

Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Segera persiapkan diri untuk menguasai keterampilan di bidang data dan teknologi dengan subscribe modul premium, atau ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari

Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini