Dari Mana Sumber Data Sekunder dan Primer? Cari Tahu Disini, Yuk!
Data primer dan data sekunder merupakan jenis data yang termasuk dalam data berdasarkan cara memperolehnya. Jenis data ini seringkali digunakan untuk berbagai penelitian. Proses penelitian umumnya terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Tujuan penelitian harus jelas agar penelitian berjalan dengan baik. Selain itu juga dapat memudahkan data apa yang sesuai untuk digunakan.
Data primer dan data sekunder berasal dari sumber yang berbeda. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti terhadap objek penelitian, sedangkan data sekunder merupakan data yang berasal dari pihak ketiga. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder diantaranya yaitu kuesioner dan mengunjungi perpustakaan. Pada artikel kali ini kita akan membahas sumber data primer dan data sekunder. Apa saja ya? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Media Cetak dan Elektronik
Media cetak dan elektronik dapat menjadi sumber data sekunder. Ingat kembali data sekunder bersumber dari pihak ketiga. Contoh media cetak yaitu buku, koran,majalah, dan sebagainya. Media yang menggunakan elektronik bagi user untuk mengaksesnya merupakan media elektronik. Contoh media elektronik yaitu video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Namun perlu diperhatikan bahwa pengumpulan data melalui media elektronik harus teliti di pastikan sumbernya dapat dipertanggungjawabkan.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Badan Pusat Statistik
Data sekunder juga bisa diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Ada berbagai macam data seperti data kependudukan, data geografis dan iklim, data ekspor impor, data pertanian, data peternakan, data pertambangan, dan lain sebagainya. Kita bisa mengunduh data yang telah dipublikasi dan dapat digunakan untuk bahan penelitian yang sedang digarap. Data tersebut bisa juga untuk latihan mengolah data dan membuat portofolio data.
3. Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur
Data primer bersumber dari pengumpulan data secara langsung di lapangan. Untuk mengumpulkan data primer bisa dengan melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Apa bedanya? Wawancara terstruktur merupakan wawancara dimana pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber sudah tersusun. Ini akan memudahkan kita dalam proses wawancara agar lebih fokus pada tema. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan fleksibel dalam artian waktu, tempat, maupun pertanyaan tidak diatur atau disusun terlebih dahulu. Jadi tergantung pada kreativitas pewawancara dalam menanyakan hal pada narasumber.
4. Observasi dan Survei Lapangan
Data primer juga bisa bersumber dari observasi dan survei lapangan. Peneliti akan terjun langsung ke objek penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan. Misalnya dengan mengamati kondisi suatu komunitas atau masyarakat, mengamati proses belajar mengajar, mengamati kondisi lingkungan objek penelitian, dan lain sebagainya. Hasil observasi dan survei lapangan bisa dicatat atau direkam kemudian digunakan untuk penelitian yang akan atau sedang dikerjakan.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Tingkatkan Kemampuan Mengolah Datamu
Meningkatkan kemampuan mengolah data merupakan hal wajib jika kamu ingin menjadi praktisi data. Banyak tools yang sering digunakan seperti Excel untuk data yang tidak terlalu besar dan RStudio untuk memudahkan perhitungan statistik terutama yang termasuk big data. Kamu bisa mempelajarinya dengan mengikuti kursus di DQLab secara gratis. Caranya mudah, kamu cukup Sign Up di DQLab.id dan dapatkan akses modul Python dan R, gratis!
Penulis: Dita Kurniasari
Editor: Annissa Widya